Program Studi MICE PNJ Sukses Gelar Konferensi ISCOMICE ke-2

Jum'at, 26 Juli 2024 - 15:14 WIB
loading...
A A A
Narasumber kedua adalah Direktur Badan Pelaksana Otoritas Labuan Bajo Flores (BPOLBF) Fransiskus Xaverius Teguh yang secara daring melalui Zoom menyampaikan topik “The Authority Implementation Agency’s viewpoint as a stakeholder, in the context of accelerating the growth of quality".

"Sangatlah penting untuk memperhatikan kualitas turis dengan strategi mengatur acara MICE dengan baik. Bahkan kita membutuhkan lebih banyak skill baru dan sumberdaya manusia untuk pariwisata", ujarnya.

Sesi Plenari Ke- 2

Sesi Plenari kedua diisi oleh tiga narasumber yang pakar di bidangnya. Sesi ini dimoderatori oleh Direktur Partnership and Event Politeknik Internasional Bali Made Herry Erika.

Narasumber pertama adalah Professor of Tourism Management Edith Cowan University and University of The Sunshine Coast Australia Noel Scott, yang menyampaikan topik “Academician viewpoint in the context of accelerating the growth of quality tourism through the MICE industry”.

"Dibutuhkan kesadaran akan keunikan dan fasilitas pariwisata kita. Pariwisata di Indonesia sudah bagus namun masih perlu dukungan lebih. Penting untuk mengembangkan pasar pariwisata dengan berfokus pada perjalanan berkelanjutan, ramah lingkungan, melestarikan budaya lokal, dan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat lokal," kata Scott.

Narasumber kedua adalah Associate Professor School of Hospitality, Tourism and Events Director, Sustainable Tourism Impact Lab, Taylor's Impact Lab, Taylor University, Malaysia Kandappan Balasubramanian.

"Sangatlah penting untuk bisa berkomunikasi dengan baik karena akan menciptakan kesempatan besar untuk bekerja sama dengan kita sebagai pelaku MICE. Apa yang menjadi keunggulan MICE, akan bisa menarik lebih banyak kesempatan bisnis. Oleh karenanya kita harus bisa mengatur sosial media untuk memunculkan citra baik dari sebuah destinasi MICE", ujarnya.

Sebagai Narasumber ketiga adalah Principal, Researcher MICE Center PNJ Imam Syafganti menjelaskan bahwa MICE industri harus membuat event internasional karena turis sangat tertarik pada kehirupan lokal.

“Turis internasional sangat tertarik dengan kehidupan lokal, dan kualitas pariwisata berdampak pada komunitas lokal. Untuk memperbaiki kualitas pariwisata, MICE industri harus membuat event internasional untuk meningkatkan visibilitas, memperbaiki infrastruktur, dan menyediakan kebutuhan informasi," tuturnya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.5240 seconds (0.1#10.140)