Kemendikbud Sampaikan Capaian Transformasi Pendidikan Vokasi 2020-2024

Minggu, 28 Juli 2024 - 17:27 WIB
loading...
Kemendikbud Sampaikan...
Selama periode 2020-2024, Ditjen Pendidikan Vokasi telah meluncurkan berbagai inisiasi yang disesuaikan dengan kebutuhan industri. Foto/BKHM.
A A A
JAKARTA - Selama periode 2020-2024, Ditjen Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek telah meluncurkan berbagai inisiasi yang disesuaikan dengan kebutuhan industri. Terutama dalam menghadapi revolusi industri.

Sebagai upaya untuk menginformasikan kepada publik terkait capaian pendidikan vokasi selama periode 2020-2024, Direktorat Jenderal ( Ditjen) Pendidikan Vokasi melaksanakan kegiatan Ekspose Pendidikan Vokasi 2020-2024 dan Evaluasi Capaian Pelaksanaan Program Semester I Tahun 2024 pada 24-26 Juli 2024.

Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek Kiki Yuliati mengungkapkan bahwa salah satu tugas Kemendikbudristek adalah menyiapkan Generasi Emas 2045.

Baca juga: Kemendikbud Perkuat Pendidikan Vokasi untuk Hasilkan Produk Dalam Negeri

Dengan melihat tantangan saat ini, ucap Kiki, diperlukan jalan baru pemajuan pendidikan vokasi yang lebih responsif, relevan, inklusif, inovatif, dan efektif sebagai upaya publik untuk kebaikan bersama menghela Generasi Emas 2045.

Dalam periode 2020-2024, Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Vokasi terus mendorong satuan pendidikan vokasi untuk memastikan satuan pendidikannya bisa menyelenggarakan praktik kerja lapangan (PKL), menyusun kurikulum bersama industri, serta mengundang para praktisi untuk mengajar.

“Tugas kita adalah memfasilitasi satuan pendidikan vokasi termasuk menghadirkan praktisi mengajar karena inspirasi bisa datang dari mana saja,” katanya, melalui siaran pers, dikutip Minggu (28/7/2024).

Tiga fokus transformasi pendidikan vokasi meliputi sekolah menengah kejuruan (SMK), perguruan tinggi vokasi (PTV), serta lembaga kursus dan pelatihan (LKP).

Baca juga: Wujudkan Visi Indonesia Emas, Jalan Baru Pemajuan Pendidikan Vokasi Diperlukan

Dalam kurun waktu 2020-2024 hampir 50% dari siswa SMK telah mendapatkan pembelajaran unggul dan relevan melalui kerja sama erat dengan 975 industri, 680 SMK melaksanakan program SMK Produk Kreatif dan Kewirausahaan, 11.496 SMK telah mengembangkan teaching factory (Tefa), dan 391 SMKN menjadi SMK berstatus badan layanan umum daerah (BLUD).
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2100 seconds (0.1#10.140)