Penuangan Eco Enzyme 42 Universitas di Unika Atma Jaya Raih Rekor MURI
loading...
A
A
A
JAKARTA - Bertepatan dengan HUT ke-79 RI, Unika Atma Jaya berpartisipasi dalam Festival Eco Enzyme 2024. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Universitas Indonesia bersama tim Eco Enzyme UI GreenMetric World University Rankings Network Indonesia (UIGWURN).
Kegiatan penuangan cairan Eco Enzyme berlangsung di Danau, Kampus BSD, Unika Atma Jaya, pada Sabtu (17/08/2024).
Baca juga: Band Anak Berkebutuhan Khusus IM Star Siap Pecahkan Rekor Dunia dan Muri di HUT ke-79 RI
“Bertepatan dengan momen bersejarah bagi bangsa Indonesia, Unika Atma Jaya juga turut mengambil peran dalam menjaga dan memelihara lingkungan. Partisipasi Unika Atma Jaya bersama 41 universitas lainnya dalam Festival Eco Enzyme 2024 menjadi wujud komitmen kami sebagai perguruan tinggi untuk turut mendukung upaya keberlanjutan,” ujar Rektor Unika Atma Jaya Prof, Dr. dr. Yuda Turana, melalui siaran pers, Senin (19/8/2024).
Puncak kegiatan ini adalah penuangan Eco Enzyme sebagai langkah konkret kepedulian universitas terhadap lingkungan. Bukan hanya itu saja, acara kemudian dilanjutkan dengan melakukan penebaran sebanyak 2500 bibit ikan yang terdiri dari ikan nila dan lele. Kegiatan ini bertujuan untuk pemeliharaan air di danau lingkungan kampus dan melindungi ekosistem danau agar terjaga kelestariannya.
Baca juga: 5 PTN yang Mencatatkan Rekor MURI dan Dunia di PKKMB Ospek 2024, Ada Kampusmu?
Sebagai bagian dari upaya menjaga lingkungan kampus, Unika Atma Jaya juga memproduksi Eco Enzyme dari limbah organik berupa sisa kulit buah dan sayuran yang dihasilkan oleh salah satu kios di Kantin, Kampus Unika Atma Jaya, Semanggi. Kemudian limbah organik tersebut akan melalui berbagai proses dan tahapan hingga dapat menjadi eco enzyme.
Diperkirakan, sisa kulit buah dan sayuran yang dihasilkan mencapai 30 kg per hari. Limbah ini kemudian diolah menjadi 50 liter cairan Eco Enzyme melalui proses fermentasi yang dilakukan oleh mahasiswa, dosen, dan teknisi dari Fakultas Teknobiologi (FTb) dan Fakultas Ilmu Administrasi Bisnis dan Ilmu Komunikasi (FIABIKOM).
Proses ini dilakukan di bawah arahan Yasinta Ratna Esti Wulandari dan fermentasi dimulai sejak 12 Juni 2024, dengan panen pada 16 Agustus 2024.
Sebanyak 50 liter Eco Enzyme telah diproduksi dan akan dituangkan secara serentak oleh seluruh Komunitas Unika Atma Jaya. Penuangan simbolis dilakukan oleh rektor dan jajaran pimpinan, sementara sisanya akan dituangkan oleh lebih dari 45 mahasiswa. Setiap mahasiswa akan menuangkan cairan Eco Enzyme yang telah dibagi ke dalam 78 botol dengan volume 250 ml.
Keterlibatan Unika Atma Jaya dalam Festival Eco Enzyme ini juga merupakan aksi nyata dalam menjawab panggilan Paus Fransiskus melalui ensiklik “Laudato Si” untuk menjaga dan memelihara alam sebagai alam sebagai rumah kita bersama.
Kegiatan penuangan cairan Eco Enzyme berlangsung di Danau, Kampus BSD, Unika Atma Jaya, pada Sabtu (17/08/2024).
Baca juga: Band Anak Berkebutuhan Khusus IM Star Siap Pecahkan Rekor Dunia dan Muri di HUT ke-79 RI
“Bertepatan dengan momen bersejarah bagi bangsa Indonesia, Unika Atma Jaya juga turut mengambil peran dalam menjaga dan memelihara lingkungan. Partisipasi Unika Atma Jaya bersama 41 universitas lainnya dalam Festival Eco Enzyme 2024 menjadi wujud komitmen kami sebagai perguruan tinggi untuk turut mendukung upaya keberlanjutan,” ujar Rektor Unika Atma Jaya Prof, Dr. dr. Yuda Turana, melalui siaran pers, Senin (19/8/2024).
Puncak kegiatan ini adalah penuangan Eco Enzyme sebagai langkah konkret kepedulian universitas terhadap lingkungan. Bukan hanya itu saja, acara kemudian dilanjutkan dengan melakukan penebaran sebanyak 2500 bibit ikan yang terdiri dari ikan nila dan lele. Kegiatan ini bertujuan untuk pemeliharaan air di danau lingkungan kampus dan melindungi ekosistem danau agar terjaga kelestariannya.
Baca juga: 5 PTN yang Mencatatkan Rekor MURI dan Dunia di PKKMB Ospek 2024, Ada Kampusmu?
Sebagai bagian dari upaya menjaga lingkungan kampus, Unika Atma Jaya juga memproduksi Eco Enzyme dari limbah organik berupa sisa kulit buah dan sayuran yang dihasilkan oleh salah satu kios di Kantin, Kampus Unika Atma Jaya, Semanggi. Kemudian limbah organik tersebut akan melalui berbagai proses dan tahapan hingga dapat menjadi eco enzyme.
Diperkirakan, sisa kulit buah dan sayuran yang dihasilkan mencapai 30 kg per hari. Limbah ini kemudian diolah menjadi 50 liter cairan Eco Enzyme melalui proses fermentasi yang dilakukan oleh mahasiswa, dosen, dan teknisi dari Fakultas Teknobiologi (FTb) dan Fakultas Ilmu Administrasi Bisnis dan Ilmu Komunikasi (FIABIKOM).
Proses ini dilakukan di bawah arahan Yasinta Ratna Esti Wulandari dan fermentasi dimulai sejak 12 Juni 2024, dengan panen pada 16 Agustus 2024.
Sebanyak 50 liter Eco Enzyme telah diproduksi dan akan dituangkan secara serentak oleh seluruh Komunitas Unika Atma Jaya. Penuangan simbolis dilakukan oleh rektor dan jajaran pimpinan, sementara sisanya akan dituangkan oleh lebih dari 45 mahasiswa. Setiap mahasiswa akan menuangkan cairan Eco Enzyme yang telah dibagi ke dalam 78 botol dengan volume 250 ml.
Keterlibatan Unika Atma Jaya dalam Festival Eco Enzyme ini juga merupakan aksi nyata dalam menjawab panggilan Paus Fransiskus melalui ensiklik “Laudato Si” untuk menjaga dan memelihara alam sebagai alam sebagai rumah kita bersama.
(nnz)