Gandeng Yayasan SEP dan RMI NU, Danone Indonesia Luncurkan Program Sekolah Bisnis Pesantren
loading...
A
A
A
"Kami berharap Program Sekolah Bisnis Pesantren dapat mendorong inovasi dan semangat berwirausaha di kalangan pesantren, sehingga mereka dapat lebih mandiri, sekaligus mampu meningkatkan daya saing sumber daya manusia di lingkungan pesantren," kata dia.
Menurut Karyanto, dukungan ini sejalan dengan komitmen Danone Impact Journey, yang menempatkan pengembangan SDMsebagai salah satu pilar utama dalam strategi keberlanjutan perusahaan.
Pengasuh PPTQ Al Kaukab KH Khoirul Huda Basyir menyampaikan apresiasinya terhadap peluncuran program ini. Karena, menurut dia, sedari awal pihaknya menggaungkan kemandirian dari sisi pengelolaan manajemen, sampai dengan penguatan ekonomi dan usaha-usahanya.
"Terinspirasi dari guru-guru kami, bahwa pesantren memiliki tiga fungsi diantaranya, pertama sebagai pusat pendidikan, kedua sebagai pusat dakwah dan ketiga sebagai pemberdayaan masyarakat," papar dia.
"Namun, untuk memberdayakan masyarakat maka, kita sebagai pesantren juga harus mandiri dan berdikari agar dapat mengajak saudara-saudara kita untuk mandiri," tandas Khoirul.
Ketua RMI NU Kabupaten Bogor KH Abdul Basyit Mahfuf menambahkan, dirinya mengamati bahwa antara fungsi dan tugas kewajiban pondok pesantren dulu dan saat ini sudah mengalami perubahan.
Dulu, kata dia, pesantren turut membentuk kader- kader terbaik dalam bidang agama, bidang keilmuan dan bahkan sains. Namun, belakangan, zaman menuntut kita untuk terus bergerak di bidang ekonomi, maka kontribusi pesantren tidak dapat berpaling dari kegiatan ekonomi.
Untuk itulah, lanjut Mahfuf, pihaknya selama ini berpikir bagaimana bisa turut membantu upaya rekan-rekan pesantren agar dapat mandiri dan memiliki kedigdayaan ekonomi. Salah satunya melalui Sekolah Bisnis Pesantren ini
"Terima kasih untuk Danone Indonesia, dan Serikat Ekonomi Pesantren karena telah menghadirkan program ini. Kerja sama ini merupakan kerja sama kedua kami dengan Danone Indonesia, dimana sebelumnya kami telah bekerja sama untuk menghadirkan sumur bor dan sanitasi MCK di sembilan pondok pesantren di Kabupaten Bogor," jelas dia.
Ustaz Ahmad Tazakka Bonanza dari Serikat Ekonomi Pesantren atau Yayasan Sinergi Ekosistem Pesantren menggarisbawahi pentingnya kolaborasi tersebut.
Menurut Karyanto, dukungan ini sejalan dengan komitmen Danone Impact Journey, yang menempatkan pengembangan SDMsebagai salah satu pilar utama dalam strategi keberlanjutan perusahaan.
Pengasuh PPTQ Al Kaukab KH Khoirul Huda Basyir menyampaikan apresiasinya terhadap peluncuran program ini. Karena, menurut dia, sedari awal pihaknya menggaungkan kemandirian dari sisi pengelolaan manajemen, sampai dengan penguatan ekonomi dan usaha-usahanya.
"Terinspirasi dari guru-guru kami, bahwa pesantren memiliki tiga fungsi diantaranya, pertama sebagai pusat pendidikan, kedua sebagai pusat dakwah dan ketiga sebagai pemberdayaan masyarakat," papar dia.
"Namun, untuk memberdayakan masyarakat maka, kita sebagai pesantren juga harus mandiri dan berdikari agar dapat mengajak saudara-saudara kita untuk mandiri," tandas Khoirul.
Ketua RMI NU Kabupaten Bogor KH Abdul Basyit Mahfuf menambahkan, dirinya mengamati bahwa antara fungsi dan tugas kewajiban pondok pesantren dulu dan saat ini sudah mengalami perubahan.
Dulu, kata dia, pesantren turut membentuk kader- kader terbaik dalam bidang agama, bidang keilmuan dan bahkan sains. Namun, belakangan, zaman menuntut kita untuk terus bergerak di bidang ekonomi, maka kontribusi pesantren tidak dapat berpaling dari kegiatan ekonomi.
Untuk itulah, lanjut Mahfuf, pihaknya selama ini berpikir bagaimana bisa turut membantu upaya rekan-rekan pesantren agar dapat mandiri dan memiliki kedigdayaan ekonomi. Salah satunya melalui Sekolah Bisnis Pesantren ini
"Terima kasih untuk Danone Indonesia, dan Serikat Ekonomi Pesantren karena telah menghadirkan program ini. Kerja sama ini merupakan kerja sama kedua kami dengan Danone Indonesia, dimana sebelumnya kami telah bekerja sama untuk menghadirkan sumur bor dan sanitasi MCK di sembilan pondok pesantren di Kabupaten Bogor," jelas dia.
Ustaz Ahmad Tazakka Bonanza dari Serikat Ekonomi Pesantren atau Yayasan Sinergi Ekosistem Pesantren menggarisbawahi pentingnya kolaborasi tersebut.