Sambut Kunjungan Paus Fransiskus, Unika Atma Jaya Gelar Seminar Nasional
loading...
A
A
A
Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar mengawali acara sebagai pembicara kunci menyampaikan bahwa sudah saatnya kita sebagai manusia membangun kebersamaan yang hakiki. Indonesia adalah bangsa yang ramah, toleran, dan menjunjung tinggi nila-nilai kemanusiaan.
"Kebaikan dan persatuan antar umat beragama adalah tujuan kita bersama. Saya tidak ingin menyorot perbedaan, melainkan lebih fokus pada upaya memperkuat persatuan dan kesatuan di antara kita. Karena pada hakikatnya, kita semua adalah bagian dari kemanusiaan yang sama. We are the one and we are the same,” ujarnya.
Mgr. Ignatius Kardinal Suharyo Hardjoatmodjo yang juga pembicara kunci menyampaikan, “Iman yang sejati mewujud dalam persaudaraan yang tulus dan berbuah pada tindakan nyata. Kita dipanggil untuk saling peduli, terutama terhadap sesama dan lingkungan," katanya.
"Masalah lingkungan yang kompleks menuntut kita untuk menggabungkan berbagai ilmu disiplin, didukung oleh kekuatan doa, dan diwujudkan dalam tindakan nyata. Dengan demikian, kita tidak hanya menjadi umat beriman yang taat, tetapi juga menjadi warga yang bertanggung jawab.”
Seminar diakhiri dengan sesi tanya jawab dengan peserta dan peluncuran dua buku yaitu buku "Miserando Atque Eligendo: Teroboson, Kegelisahan, dan Peziarahan Paus Fransiskus".
Buku tersebut menceritakan pengalaman Paus Fransiskus dalam menghadapi berbagai peristiwa dan tantangan dalam hidupnya. Sementara buku “Salve Peregrinans Spei! Salam bagimu Sang Peziarah Harapan” yang menceritakan tentang keragaman pandangan dan refleksi mendalam tentang kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia.
Lihat Juga: Seminar Unhan dan FSI: Pertahanan RI Perlu Ditingkatkan Antisipasi Ancaman di Laut China Selatan
"Kebaikan dan persatuan antar umat beragama adalah tujuan kita bersama. Saya tidak ingin menyorot perbedaan, melainkan lebih fokus pada upaya memperkuat persatuan dan kesatuan di antara kita. Karena pada hakikatnya, kita semua adalah bagian dari kemanusiaan yang sama. We are the one and we are the same,” ujarnya.
Mgr. Ignatius Kardinal Suharyo Hardjoatmodjo yang juga pembicara kunci menyampaikan, “Iman yang sejati mewujud dalam persaudaraan yang tulus dan berbuah pada tindakan nyata. Kita dipanggil untuk saling peduli, terutama terhadap sesama dan lingkungan," katanya.
"Masalah lingkungan yang kompleks menuntut kita untuk menggabungkan berbagai ilmu disiplin, didukung oleh kekuatan doa, dan diwujudkan dalam tindakan nyata. Dengan demikian, kita tidak hanya menjadi umat beriman yang taat, tetapi juga menjadi warga yang bertanggung jawab.”
Seminar diakhiri dengan sesi tanya jawab dengan peserta dan peluncuran dua buku yaitu buku "Miserando Atque Eligendo: Teroboson, Kegelisahan, dan Peziarahan Paus Fransiskus".
Buku tersebut menceritakan pengalaman Paus Fransiskus dalam menghadapi berbagai peristiwa dan tantangan dalam hidupnya. Sementara buku “Salve Peregrinans Spei! Salam bagimu Sang Peziarah Harapan” yang menceritakan tentang keragaman pandangan dan refleksi mendalam tentang kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia.
Lihat Juga: Seminar Unhan dan FSI: Pertahanan RI Perlu Ditingkatkan Antisipasi Ancaman di Laut China Selatan
(nnz)