Gandeng PTN, Kemendikbud Dukung Pengembangan SDM Infrastruktur
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kemendikbud mengapresiasi kerja sama yang dilakukan Kementerian PUPR dengan sejumlah perguruan tinggi dalam penyelenggaraan program Master Super Spesialis bidang infrastruktur.
Dirjen Pendidikan Tinggi Kemendikbud Nizam mengatakan, dalam pembangunan infrastruktur membutuhkan sumber daya manusia dengan kompetensi dan spesifikasi tertentu. Oleh karena itu, perguruan tinggi memiliki peran vital dalam menyiapkan sumber daya manusia yang dibutuhkan dalam pembangunan infrastruktur.
Lebih lanjut Nizam menjelaskan bahwa dalam pembentukan sumber daya manusia dengan kompetensi dan spesifikasi khusus yang dibutuhkan dalam pembangunan infrastruktur, terdapat dua aspek yang perlu diperhatikan yaitu aspek spesialis dan aspek generalis. Selain memahami ilmu-ilmu teknis, para insinyur juga dituntut untuk memiliki pemahaman terkait budaya, sosiologi maupun antropologi masyarakat sehingga dapat melakukan pendekatan-pendekatan dengan masyarakat yang menjadi sasaran pembangunan. (Baca juga: Empat Doktor Baru Siap Perkuat Kualitas Akademik FEB UIN Jakarta )
“Dua aspek ini harus dikuasai oleh para insinyur kita. Di satu sisi membutuhkan kemampuan yang lebih luas. Di sisi lain terkait keilmuan, dibutuhkan kecakapan-kecakapan yang spesifik,” katanya pada Pembekalan Karyasiswa Program Master Super Spesialis Tahun 2020 di Auditorium Kementerian PUPR, Rabu (26/8).
Pada akhir sambutannya, Nizam berharap para karyasiswa program super spesialis dapat dengan tekun menuntaskan dan mengaplikasikan ilmu dan keahlian yang diperoleh untuk kelancaran pembangunan infrastruktur nasional. Selain itu Nizam berharap Kementerian PUPR dapat turut serta dalam membina, mengisi, dan mewarnai pengembangan keilmuan di perguruan tinggi sehingga dapat lebih relevan dengan kebutuhan-kebutuhan di dunia kerja maupun industri khususnya pada bidang infrastruktur. (Baca juga: Menristek: Pentingnya Kolaborasi Riset Ekonomi Berbasis Inovasi Teknologi )
Pada kesempatan yang sama, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menguraikan bahwa program Magister Super Spesialis ini merupakan salah satu upaya Kementerian PUPR dalam memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembangunan infrastruktur di Indonesia. Basuki berharap program ini dapat mencetak tenaga super spesialis berdasarkan problem pembangunan infrastruktur. Selain itu, Basuki berpesan kepada karyasiswa program Magister Super Spesialis untuk mengikuti program ini dengan sungguh-sungguh dan mendapatkan ilmu yang sangat bermanfaat bagi pembangunan infrastruktur Indonesia.
Dalam program Magister Super Spesialis ini, Kementerian PUPR menggandeng beberapa Perguruan Tinggi Negeri (PTN) antara lain Universitas Gadjah Mada, Institut Teknologi Bandung, Universitas Diponegoro, Universitas Brawijaya dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Dirjen Pendidikan Tinggi Kemendikbud Nizam mengatakan, dalam pembangunan infrastruktur membutuhkan sumber daya manusia dengan kompetensi dan spesifikasi tertentu. Oleh karena itu, perguruan tinggi memiliki peran vital dalam menyiapkan sumber daya manusia yang dibutuhkan dalam pembangunan infrastruktur.
Lebih lanjut Nizam menjelaskan bahwa dalam pembentukan sumber daya manusia dengan kompetensi dan spesifikasi khusus yang dibutuhkan dalam pembangunan infrastruktur, terdapat dua aspek yang perlu diperhatikan yaitu aspek spesialis dan aspek generalis. Selain memahami ilmu-ilmu teknis, para insinyur juga dituntut untuk memiliki pemahaman terkait budaya, sosiologi maupun antropologi masyarakat sehingga dapat melakukan pendekatan-pendekatan dengan masyarakat yang menjadi sasaran pembangunan. (Baca juga: Empat Doktor Baru Siap Perkuat Kualitas Akademik FEB UIN Jakarta )
“Dua aspek ini harus dikuasai oleh para insinyur kita. Di satu sisi membutuhkan kemampuan yang lebih luas. Di sisi lain terkait keilmuan, dibutuhkan kecakapan-kecakapan yang spesifik,” katanya pada Pembekalan Karyasiswa Program Master Super Spesialis Tahun 2020 di Auditorium Kementerian PUPR, Rabu (26/8).
Pada akhir sambutannya, Nizam berharap para karyasiswa program super spesialis dapat dengan tekun menuntaskan dan mengaplikasikan ilmu dan keahlian yang diperoleh untuk kelancaran pembangunan infrastruktur nasional. Selain itu Nizam berharap Kementerian PUPR dapat turut serta dalam membina, mengisi, dan mewarnai pengembangan keilmuan di perguruan tinggi sehingga dapat lebih relevan dengan kebutuhan-kebutuhan di dunia kerja maupun industri khususnya pada bidang infrastruktur. (Baca juga: Menristek: Pentingnya Kolaborasi Riset Ekonomi Berbasis Inovasi Teknologi )
Pada kesempatan yang sama, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menguraikan bahwa program Magister Super Spesialis ini merupakan salah satu upaya Kementerian PUPR dalam memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembangunan infrastruktur di Indonesia. Basuki berharap program ini dapat mencetak tenaga super spesialis berdasarkan problem pembangunan infrastruktur. Selain itu, Basuki berpesan kepada karyasiswa program Magister Super Spesialis untuk mengikuti program ini dengan sungguh-sungguh dan mendapatkan ilmu yang sangat bermanfaat bagi pembangunan infrastruktur Indonesia.
Dalam program Magister Super Spesialis ini, Kementerian PUPR menggandeng beberapa Perguruan Tinggi Negeri (PTN) antara lain Universitas Gadjah Mada, Institut Teknologi Bandung, Universitas Diponegoro, Universitas Brawijaya dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
(mpw)