Kembangkan Ubi Jalar Produk Unggulan, Ubaya Dorong Pemanfaatan Teknologi produksi
loading...
A
A
A
“Pertanian ubi jalar memiliki karakteristik unggul yaitu umur panen pendek, hanya sekitar 4 sampai 5 bulan, serta produktivitasnya relatif tinggi yaitu 20-40 ton/ha. Sebagai bahan pangan, ubi jalar memiliki keunggulan yaitu rendah gula, memiliki kandungan vitamin A, serat, dan zat antioksidan yang baik bagi kesehatan. Ubi jalar juga bebas gluten sehingga aman untuk dikonsumsi bagi orang yang sensitif terhadap gluten,” ujarnya..
Upaya ini sangat mendukung Kecamatan Trawas mendayagunakan hasil pertanian sebagai unggulan bersama potensi wisata yang sekarang berkembang sangat pesat. Bisa dikatakan bahwa produk unggulan daerah yang dikembangkan ini mengacu pada produk olahan dari ubi jalar yang melimpah dan destinasi wisata unggulan berbasis pada sumber daya setempat.
Pemilik UMKM Camilan Ria, Desa Selatapak, Nanik Riasih menyampaikan terima kasih kepada Ubaya dan DRTPM Kemdikbudristek yang telah mendanai program PM-UPUD. Dengan adanya program tersebut muncul inovasi mengolah ubi jalar menjadi Tepung.
Pengolahan ubi jalar menjadi produk tepung telah membuka peluang pasar makin besar karena semua industri pangan khususnya industri bakery, snack, mie dan lainnya pasti membutuhkan tepung untuk proses pembuatan produk, termasuk UMKM.
“Program yang dilakukan oleh Ubaya akan memperbesar serapan ubi jalar yang dihasilkan para petani. Menambah penghasilan petani. Selain itu, akan menambah omset UMKM berkat produk inovatif berbasis ubi jalar berupa tepung. Juga semakin memperluas jangkauan pasar produk hasil pertanian dan olahannya. Kami berharap hal berdampak meningkatkan pendapatan kami, terutama UMKM,” ujar Nanik Riasih yang merupakan mitra program Ubaya ini.
Kepala Desa Selotapak, Kecamatan Trawas, Agus Sugiono menyampaikan terima kasih dengan adanya program pengembangan produk unggulan UMKM di desanya. “Atas nama pemerintah Desa Selotapak kami menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya adanya program pendampingan UMKM yang dilakukan Ubaya," katanya.
Pelatihan, pendampingan manajemen UMKM, dan penerapan teknologi pengolahan ubi jalar menjadi tepung. Masyarakat kami banyak belajar tentang sistem produksi, manajemen usaha, dan keuangan. Sangat berguna dalam meningkatkan pengetahuan dan kemampuan UMKM dalam mengembangkan usahanya. Kami berharap program ini terus berkelanjutan,” ujarnya.
Upaya ini sangat mendukung Kecamatan Trawas mendayagunakan hasil pertanian sebagai unggulan bersama potensi wisata yang sekarang berkembang sangat pesat. Bisa dikatakan bahwa produk unggulan daerah yang dikembangkan ini mengacu pada produk olahan dari ubi jalar yang melimpah dan destinasi wisata unggulan berbasis pada sumber daya setempat.
Pemilik UMKM Camilan Ria, Desa Selatapak, Nanik Riasih menyampaikan terima kasih kepada Ubaya dan DRTPM Kemdikbudristek yang telah mendanai program PM-UPUD. Dengan adanya program tersebut muncul inovasi mengolah ubi jalar menjadi Tepung.
Pengolahan ubi jalar menjadi produk tepung telah membuka peluang pasar makin besar karena semua industri pangan khususnya industri bakery, snack, mie dan lainnya pasti membutuhkan tepung untuk proses pembuatan produk, termasuk UMKM.
“Program yang dilakukan oleh Ubaya akan memperbesar serapan ubi jalar yang dihasilkan para petani. Menambah penghasilan petani. Selain itu, akan menambah omset UMKM berkat produk inovatif berbasis ubi jalar berupa tepung. Juga semakin memperluas jangkauan pasar produk hasil pertanian dan olahannya. Kami berharap hal berdampak meningkatkan pendapatan kami, terutama UMKM,” ujar Nanik Riasih yang merupakan mitra program Ubaya ini.
Kepala Desa Selotapak, Kecamatan Trawas, Agus Sugiono menyampaikan terima kasih dengan adanya program pengembangan produk unggulan UMKM di desanya. “Atas nama pemerintah Desa Selotapak kami menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya adanya program pendampingan UMKM yang dilakukan Ubaya," katanya.
Pelatihan, pendampingan manajemen UMKM, dan penerapan teknologi pengolahan ubi jalar menjadi tepung. Masyarakat kami banyak belajar tentang sistem produksi, manajemen usaha, dan keuangan. Sangat berguna dalam meningkatkan pengetahuan dan kemampuan UMKM dalam mengembangkan usahanya. Kami berharap program ini terus berkelanjutan,” ujarnya.
(wyn)