Bagaimana Nasib Program Merdeka Belajar Usai Nadiem Tak Jadi Mendikbudristek?
loading...
A
A
A
Menurut Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Satryo Soemantri Brodjonegoro, kebijakan yang telah dijalankan di bidang pendidikan tinggi, sains, dan teknologi sejatinya telah secara fundamental prinsipal disiapkan dalam kebijakan Merdeka Belajar.
Mantan Dirjen Dikti itu itupun memastikan ia akan meneruskan kebijakan yang telah berjalan di era Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim sambil secara perlahan melakukan perbaikan.
Baca juga: Mendikti Sains dan Teknologi Satryo Soemantri Brodjonegoro Lakukan Perbaikan secara Perlahan
"Maka di bidang sains dan teknologi saya akan menggunakan apa yang telah digariskan pak Nadiem Makarim kemudian tak ada perubahan sementara, tak ada stagnasi proses, jalan terus supaya kontinuitas terjamin," ujar Satryo dalam pidatonya.
Menurutnya, Prabowo menginginkan para menterinya itu langsung bekerja setelah dilantik di Istana Kepresidenan. Ia pun akan menyiapkan strategi untuk meneruskan kebijakan tersebut agar bisa bekerja cepat sesuai apa yang diperintahkan Presiden.
Menurutnya, pendidikan tak boleh terganggu oleh adanya perubahan mendadak yang menyebabkan adanya stagnasi atau kebingungan diantara pelaku pendidikan, baik itu anak-anak maupun pendidiknya. Maka itu, dia bakal melanjutkan kebijakan sebelumnya sambil perlahan melakukan berbagai perbaikan ke arah yang lebih baik.
"Kita akan terus jalankan sambil jalan tolong teman-teman sekalian perbaiki mana-mana yang barus diperbaiki, perbaiki sambil jalan terus. Pendidikan itu proses yang berjalan, tak bisa kita mengadakan perubahan dengan tiba-tiba dengan konsep baru, itu akan menimbulkan set back yang tak bisa ditangani," katanya.
Sementara Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti mengatakan, terkait dengan kebijakan-kebijakan yang sudah berjalan di era Nadiem, program yang berjalan baik tentu akan dilestarikan. Namun ia akan menggagas kebijakan baru untuk menyempurnakan kebijakan yang sudah ada.
"Kita akan melestarikan menjaga hal-hal baik yang sudah ada selama ini dan kemudian mencoba menggagas hal-hal baru untuk meningkatkan kebaikan pendidikan nasional pada masa-masa yang akan datang," pungkasnya.
Mantan Dirjen Dikti itu itupun memastikan ia akan meneruskan kebijakan yang telah berjalan di era Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim sambil secara perlahan melakukan perbaikan.
Baca juga: Mendikti Sains dan Teknologi Satryo Soemantri Brodjonegoro Lakukan Perbaikan secara Perlahan
"Maka di bidang sains dan teknologi saya akan menggunakan apa yang telah digariskan pak Nadiem Makarim kemudian tak ada perubahan sementara, tak ada stagnasi proses, jalan terus supaya kontinuitas terjamin," ujar Satryo dalam pidatonya.
Menurutnya, Prabowo menginginkan para menterinya itu langsung bekerja setelah dilantik di Istana Kepresidenan. Ia pun akan menyiapkan strategi untuk meneruskan kebijakan tersebut agar bisa bekerja cepat sesuai apa yang diperintahkan Presiden.
Menurutnya, pendidikan tak boleh terganggu oleh adanya perubahan mendadak yang menyebabkan adanya stagnasi atau kebingungan diantara pelaku pendidikan, baik itu anak-anak maupun pendidiknya. Maka itu, dia bakal melanjutkan kebijakan sebelumnya sambil perlahan melakukan berbagai perbaikan ke arah yang lebih baik.
"Kita akan terus jalankan sambil jalan tolong teman-teman sekalian perbaiki mana-mana yang barus diperbaiki, perbaiki sambil jalan terus. Pendidikan itu proses yang berjalan, tak bisa kita mengadakan perubahan dengan tiba-tiba dengan konsep baru, itu akan menimbulkan set back yang tak bisa ditangani," katanya.
Sementara Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti mengatakan, terkait dengan kebijakan-kebijakan yang sudah berjalan di era Nadiem, program yang berjalan baik tentu akan dilestarikan. Namun ia akan menggagas kebijakan baru untuk menyempurnakan kebijakan yang sudah ada.
"Kita akan melestarikan menjaga hal-hal baik yang sudah ada selama ini dan kemudian mencoba menggagas hal-hal baru untuk meningkatkan kebaikan pendidikan nasional pada masa-masa yang akan datang," pungkasnya.
(nnz)