Tingkatkan SDM Riset, UMY Targetkan Seluruh Jurnalnya Terakreditasi
loading...
A
A
A
YOGYAKARTA - Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) menargetkan seluruh jurnal di lingkungan UMY terakreditasi. Hingga 2020, di UMY tercatat ada 41 jurnal. Jumlah ini meningkat 11 jurnal dibandingkan tahun sebelumnya, Namun dari jumlah itu baru 21 jurnal sudah terakreditasi, sisanya masih dalam proses.
Wakil Rektor UMY bidang Akademik, Sukamto mengatakan dari capaian kuantitas, jurnal UMY sudah meningkat, namun masih ada pekerjaan rumah (PR) besar lain untuk dilakukan. Sebab dari 41 jurnal baru 21 jurnal yang terakreditasi, 20 jurnal belum terakreditasi. (Baca juga: 2 Rekomendasi UI untuk Tingkatkan Kepatuhan Protokol Kesehatan COVID-19 )
“Ini PR terbesarnya, menjadikan 20 jurnal lainnya untuk bisa terakreditasi, agar kualitas jurnal yang ada di UMY semakin baik,” kata Sukamta, dalam sambutannya saat workshop Tata Kelola Jurnal Berdikari di UMY, Sabtu (29/8).
Sukamto menjelaskan, sebagai langkah awal untuk meningkatkan kualitas jurnalnya yakni dengan membangun research center dan mengklasterisasi dosen-dosen untuk melakukan riset sesuai dengan keahliannya. Untuk dosen yang memiliki sitasi terbanyak dan SINTA tertinggi atau jurnalnya berhasil terakreditasi akan mendapatkan penghargaan.
“Hal itu kami lakukan untuk mengapresiasi kinerja dari dosen tersebut,” paparnya. (Baca juga: Teknologi Digital Dorong Kolaborasi Antar Perguruan Tinggi Dunia )
Kegiatan workhsop tersebut dihadiri oleh beberapa universitas yang tergabung dalam pengelola Jurnal Berdikari UMY, di antaranya dari UGM dan UAD yang tergabung dalam tim editor atau penyunting, dan beberapa perguruan tinggi sebagai Mitra Bestari (Reviewer) yakni UM Surakarta, UM Malang, UPNVY dan UNHAS serta MPM PP Muhamadiyah. Beberapa perguruan tinggi di luar DIY juga mengikuti workshop secara daring.
Wakil Rektor UMY bidang Akademik, Sukamto mengatakan dari capaian kuantitas, jurnal UMY sudah meningkat, namun masih ada pekerjaan rumah (PR) besar lain untuk dilakukan. Sebab dari 41 jurnal baru 21 jurnal yang terakreditasi, 20 jurnal belum terakreditasi. (Baca juga: 2 Rekomendasi UI untuk Tingkatkan Kepatuhan Protokol Kesehatan COVID-19 )
“Ini PR terbesarnya, menjadikan 20 jurnal lainnya untuk bisa terakreditasi, agar kualitas jurnal yang ada di UMY semakin baik,” kata Sukamta, dalam sambutannya saat workshop Tata Kelola Jurnal Berdikari di UMY, Sabtu (29/8).
Sukamto menjelaskan, sebagai langkah awal untuk meningkatkan kualitas jurnalnya yakni dengan membangun research center dan mengklasterisasi dosen-dosen untuk melakukan riset sesuai dengan keahliannya. Untuk dosen yang memiliki sitasi terbanyak dan SINTA tertinggi atau jurnalnya berhasil terakreditasi akan mendapatkan penghargaan.
“Hal itu kami lakukan untuk mengapresiasi kinerja dari dosen tersebut,” paparnya. (Baca juga: Teknologi Digital Dorong Kolaborasi Antar Perguruan Tinggi Dunia )
Kegiatan workhsop tersebut dihadiri oleh beberapa universitas yang tergabung dalam pengelola Jurnal Berdikari UMY, di antaranya dari UGM dan UAD yang tergabung dalam tim editor atau penyunting, dan beberapa perguruan tinggi sebagai Mitra Bestari (Reviewer) yakni UM Surakarta, UM Malang, UPNVY dan UNHAS serta MPM PP Muhamadiyah. Beberapa perguruan tinggi di luar DIY juga mengikuti workshop secara daring.
(mpw)