Teknologi Digital Dorong Kolaborasi Antar Perguruan Tinggi Dunia
loading...
A
A
A
BANDUNG - Teknologi digital dinilai berperan dalam mendorong kolaborasi dan pengembangan kerja sama antar perguruan tinggi di dunia. Kolaborasi tak hanya dalam bidang pengembangan pendidikan, tetapi juga kolaborasi penelitian.
Hal itu terungkap dalam webinar internasional bertema Strengthening International Collaboration Through Digitalization yang digelar Bagian Pusat Kerja Sama Internasional STIE Ekuitas, Jumat (28/8/2020). Webinar menghadirkan pembicara dari berbagai negara dan diikuti mahasiswa dan praktisi pendidikan dari berbagai daerah di Indonesia. (Baca juga: Gandeng PTN, Kemendikbud Dukung Pengembangan SDM Infrastruktur )
Rektor STIE Ekuitas yang juga pembicara webinar M Fani Cahyandito mengatakan, kolaborasi antar perguruan tinggi penting dilakukan menjawab tantangan pandemi saat ini. Di mana, pandemi tidak menghentikan upaya lembaga pendidikan untuk terus berkembang.
STIE Ekuitas misalnya, tetap survive dan bisa terus menjalin kolaborasi dengan sejumlah perguruan tinggi lainnya di dunia, kendati dibatasi oleh keterbatasan aktivitas akibat pandemi. Seminar dan kegiatan pendidikan lainnya tetap bisa dilaksanakan, menggunakan teknologi. Sehingga kegiatan pendidikan bisa sukses digelar.
"Kami, STIE Ekuitas juga menggunakan teknologi untuk meluncurkan dan mendiskusikan buku. Kami juga melakukan berbagai konferensi internasional menggunakan teknologi," jelas dia. (Baca juga: Menristek: Pentingnya Kolaborasi Riset Ekonomi Berbasis Inovasi Teknologi )
Kolaborasi antar perguruan tinggi juga tetap bisa dilakukan di tengah pandemi. Seperti kerja sama STIE Ekuitas dengan salah satu perguruan tinggi di Korea Selatan. Ekuitas tetap bisa menjalankan program pertukaran pelajar dan mengirimkan mahasiswanya ke Korea Selatan.
Sementara itu, pembicara dari Youngsan University, Korea Selatan Jihyun Park mengatakan, kolaborasi antar perguruan tinggi tetap bisa dilakukan kendati saat ini aktivitas terbatas oleh wabah COVID-19. Perguruan tinggi nya, kata dia, baru baru ini juga menjalin kerja sama penelitian dengan Perguruan Tinggi di Indonesia. (Baca juga: 4 Tahun, UGM Duduki Peringkat I Bidang Kemahasiswaan Nasional )
"Penyelenggaraan webinar juga dapat memudahkan semua pihak. Webinar bisa melibatkan banyak pihak yang lebih luas. Tak hanya bagi para dosen, tetapi juga mahasiswa," katanya.
Pembicara lainnya dari University Malaysia Kelantan M Rafi bin Yacoob mengatakan, sejauh ini pihaknya telah menerapkan pembelaran menggunakan media digital. Di mana mahasiswa tak hanya menoton belajar di kelas.
"Kami justru menghadapkan mahasiswa pada kehidupan nyata dan pengalaman nyata menjadi pengusaha. Sehingga, nantinya diharapkan mahasiswa akan siap menjadi wirausaha karena melalui proses wirausaha," imbuh dia.
Hal itu terungkap dalam webinar internasional bertema Strengthening International Collaboration Through Digitalization yang digelar Bagian Pusat Kerja Sama Internasional STIE Ekuitas, Jumat (28/8/2020). Webinar menghadirkan pembicara dari berbagai negara dan diikuti mahasiswa dan praktisi pendidikan dari berbagai daerah di Indonesia. (Baca juga: Gandeng PTN, Kemendikbud Dukung Pengembangan SDM Infrastruktur )
Rektor STIE Ekuitas yang juga pembicara webinar M Fani Cahyandito mengatakan, kolaborasi antar perguruan tinggi penting dilakukan menjawab tantangan pandemi saat ini. Di mana, pandemi tidak menghentikan upaya lembaga pendidikan untuk terus berkembang.
STIE Ekuitas misalnya, tetap survive dan bisa terus menjalin kolaborasi dengan sejumlah perguruan tinggi lainnya di dunia, kendati dibatasi oleh keterbatasan aktivitas akibat pandemi. Seminar dan kegiatan pendidikan lainnya tetap bisa dilaksanakan, menggunakan teknologi. Sehingga kegiatan pendidikan bisa sukses digelar.
"Kami, STIE Ekuitas juga menggunakan teknologi untuk meluncurkan dan mendiskusikan buku. Kami juga melakukan berbagai konferensi internasional menggunakan teknologi," jelas dia. (Baca juga: Menristek: Pentingnya Kolaborasi Riset Ekonomi Berbasis Inovasi Teknologi )
Kolaborasi antar perguruan tinggi juga tetap bisa dilakukan di tengah pandemi. Seperti kerja sama STIE Ekuitas dengan salah satu perguruan tinggi di Korea Selatan. Ekuitas tetap bisa menjalankan program pertukaran pelajar dan mengirimkan mahasiswanya ke Korea Selatan.
Sementara itu, pembicara dari Youngsan University, Korea Selatan Jihyun Park mengatakan, kolaborasi antar perguruan tinggi tetap bisa dilakukan kendati saat ini aktivitas terbatas oleh wabah COVID-19. Perguruan tinggi nya, kata dia, baru baru ini juga menjalin kerja sama penelitian dengan Perguruan Tinggi di Indonesia. (Baca juga: 4 Tahun, UGM Duduki Peringkat I Bidang Kemahasiswaan Nasional )
"Penyelenggaraan webinar juga dapat memudahkan semua pihak. Webinar bisa melibatkan banyak pihak yang lebih luas. Tak hanya bagi para dosen, tetapi juga mahasiswa," katanya.
Pembicara lainnya dari University Malaysia Kelantan M Rafi bin Yacoob mengatakan, sejauh ini pihaknya telah menerapkan pembelaran menggunakan media digital. Di mana mahasiswa tak hanya menoton belajar di kelas.
"Kami justru menghadapkan mahasiswa pada kehidupan nyata dan pengalaman nyata menjadi pengusaha. Sehingga, nantinya diharapkan mahasiswa akan siap menjadi wirausaha karena melalui proses wirausaha," imbuh dia.
(mpw)