Seminar BSKLN: Strategi Pengembangan Jurnal Hubungan Luar Negeri sebagai Media Diplomasi
loading...
A
A
A
“Kegiatan ini ditujukan untuk mempromosikan Jurnal Hublu sebagai pelayanan informasi publik Kementerian Luar negeri sekaligus sebagai forum diskusi peningkatan kualitas jurnal menuju akreditasi nasional. Diharapkan seminar ini dapat memperluas jejaring dan mengundang lebih banyak penulis berkualitas di Jurnal Hublu,” ucap Nadia Said, Kepala Bagian Tata Usaha Organisasi dan Publikasi, Sekretariat BSKLN yang saat ini sedang menyelesaikan Pendidikan intergrasi Sekolah Staf dan Pimpinan Kementerian Luar Negeri dan Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II.
Lebih jauh, Nadia selaku penyelenggara mengapresiasi partisipasi dan keaktifan para peserta dalam kegiatan seminar tersebut.
Kegiatan ini bentuk implementasi kerja sama antara UPNVJ dengan BSKLN. Kerja sama saling memberi masukan agar kedua institusi dapat berkembang ke arah yang lebih progresif. Akademisi Hubungan Internasional membantu praktisi secara paradigmatic sedangkan diplomat memberikan pengalaman lapangan agar akademisi tidak asal kritik.
“Kritik-kritik terhadap Kementerian Luar Negeri biasanya berisi argumen sepenggal tanpa ada sentuhan pengalaman di lapangan. Oleh sebab itu, para praktisi dan diplomat harus menulis dan berkolaborasi bersama akademisi dalam artikel jurnal ilmiah agar dapat meluruskan kesalahpahaman,” ujar Musa.
Kegiatan ini diharapkan dapat mengembangkan jurnal Hublu sebagai media komunikasi untuk masyarakat nasional dan internasional. Dengan jurnal ini, maka identitas dan citra kebijakan politik luar negeri Indonesia dan peran diplomasinya dapat diketahui secara akademik dan intelektual dalam wadah riset.
Lihat Juga: Kolaborasi Riset Mahasiswa dan Dosen Prodi MIK UPNVJ Jadi Best Paper dalam Open Society Conference 2024
Lebih jauh, Nadia selaku penyelenggara mengapresiasi partisipasi dan keaktifan para peserta dalam kegiatan seminar tersebut.
Kolaborasi Praktisi dan Akademisi
Kegiatan ini bentuk implementasi kerja sama antara UPNVJ dengan BSKLN. Kerja sama saling memberi masukan agar kedua institusi dapat berkembang ke arah yang lebih progresif. Akademisi Hubungan Internasional membantu praktisi secara paradigmatic sedangkan diplomat memberikan pengalaman lapangan agar akademisi tidak asal kritik.
“Kritik-kritik terhadap Kementerian Luar Negeri biasanya berisi argumen sepenggal tanpa ada sentuhan pengalaman di lapangan. Oleh sebab itu, para praktisi dan diplomat harus menulis dan berkolaborasi bersama akademisi dalam artikel jurnal ilmiah agar dapat meluruskan kesalahpahaman,” ujar Musa.
Kegiatan ini diharapkan dapat mengembangkan jurnal Hublu sebagai media komunikasi untuk masyarakat nasional dan internasional. Dengan jurnal ini, maka identitas dan citra kebijakan politik luar negeri Indonesia dan peran diplomasinya dapat diketahui secara akademik dan intelektual dalam wadah riset.
Lihat Juga: Kolaborasi Riset Mahasiswa dan Dosen Prodi MIK UPNVJ Jadi Best Paper dalam Open Society Conference 2024
(nnz)