Sepakat Anak Libur Sekolah Selama Puasa Ramadan, Anwar Abbas: Bukan Berarti Tak Dapat Pendidikan
loading...
A
A
A
"Untuk itu Kemenag sebaiknya dalam waktu dua bulan ini menyusun program bersama dengan pihak orang tua dan masyarakat sehingga pendidikan anak tetap bisa berkangsung," tutur Anwar.
"Apa materi dan pengalaman yang akan diperdapat oleh sang anak hendaknya dirancang oleh pihak sekokah dengan pihak orang tua, masyarakat dan anak sendiri, agar program libur selama puasa tersebut benar berarti dan bermakna tidak saja bagi sang anak tetapi juga bagi orang tua dan lingkungan serta sekolahnya," imbuhnya.
Anwar pun menyarankan agar materi pembelajaran di rumah bisa diarahkan pada terciptanya kecerdasan dalam bidang agama, sosial, seni dan budaya, ekonomi dan bisnis, politik, kesehatan dan olahraga dan lain-lain.
"Jadi anak-anak yang akan kita bentuk itu tidak hanya cerdas otaknya, tapi mereka juga menjadi anak yang beriman dan bertaqwa serta berakhlak mulia yang selama bulan puasa merrka perdapat di rumah dan di masyarakat," tutur Anwar.
"Jadi mereka selama bulan puasa belajar di rumah, di masjid, di karang taruna, di pasar, di lapangan olah raga dan lain-lain," tandas Anwar.
Sebelumnya, Menag Nasaruddin Umar mengakui adanya wacana terkait sekolah libur selama satu bulan saat bulan suci Ramadan 2025 nanti. Dia menyebut, wacana itu sebenarnya ingin diterapkan di sekolah di bawah Kementerian Agama (Kemenag).
"Tetapi sekolah-sekolah yang lain juga masih sedang kita wacanakan, tetapi ya nanti tunggulah penyampaian-penyampaian," kata Menag usai menghadiri acara Muhasabah Dzikir dan doa menyambut tahun baru 2025 di Silang Barat Monas, Jakarta Pusat, Senin (30/12/2024) malam.
"Apa materi dan pengalaman yang akan diperdapat oleh sang anak hendaknya dirancang oleh pihak sekokah dengan pihak orang tua, masyarakat dan anak sendiri, agar program libur selama puasa tersebut benar berarti dan bermakna tidak saja bagi sang anak tetapi juga bagi orang tua dan lingkungan serta sekolahnya," imbuhnya.
Anwar pun menyarankan agar materi pembelajaran di rumah bisa diarahkan pada terciptanya kecerdasan dalam bidang agama, sosial, seni dan budaya, ekonomi dan bisnis, politik, kesehatan dan olahraga dan lain-lain.
"Jadi anak-anak yang akan kita bentuk itu tidak hanya cerdas otaknya, tapi mereka juga menjadi anak yang beriman dan bertaqwa serta berakhlak mulia yang selama bulan puasa merrka perdapat di rumah dan di masyarakat," tutur Anwar.
"Jadi mereka selama bulan puasa belajar di rumah, di masjid, di karang taruna, di pasar, di lapangan olah raga dan lain-lain," tandas Anwar.
Sebelumnya, Menag Nasaruddin Umar mengakui adanya wacana terkait sekolah libur selama satu bulan saat bulan suci Ramadan 2025 nanti. Dia menyebut, wacana itu sebenarnya ingin diterapkan di sekolah di bawah Kementerian Agama (Kemenag).
"Tetapi sekolah-sekolah yang lain juga masih sedang kita wacanakan, tetapi ya nanti tunggulah penyampaian-penyampaian," kata Menag usai menghadiri acara Muhasabah Dzikir dan doa menyambut tahun baru 2025 di Silang Barat Monas, Jakarta Pusat, Senin (30/12/2024) malam.
(shf)