Bantuan Kuota untuk Tetap Nyalakan Api Belajar Siswa

Rabu, 30 September 2020 - 06:45 WIB
loading...
A A A
Senior Vice President Enterprise Account Management Telkomsel Dharma Simorangkir mengatakan, Telkomsel akan terus mendukung program ini dengan memberikan layanan penuh. Terlebih saat ini pemerintah memprioritaskan pengembangan sumber daya manusia sehingga masa pembelajaran di masa pandemi ini tidak boleh terhenti. “Api belajar ini harus bisa dilaksanakan meski ada tantangan yang dihadapi siswa, guru, dan juga orang tua pada pembelajaran jarak jauh ini,” jelasnya. (Baca juga: PBB: Korea Utara Abaikan Sanksi Nuklir)

Dharma menjelaskan, ada lima tantangan PJJ di masa pandemi ini. Pertama, ketersediaan akses internet. Bukan hanya akses yang tersedia, namun juga harus dipastikan kualitasnya baik dan prima di seluruh Indonesia karena semua siswa berhak untuk belajar.

Kedua, materi pembelajaran. Dharma mengatakan, kini materi pembelajaran tidak lagi manual disediakan sekolah melalui fotokopi atau rangkuman tulisan, tetapi sudah bisa diakses melalui konten platform digital.

Ketiga adalah ada kebutuhan synchronous learning melalui ruang kelas digital yang interaktif. “Tantangan keempat adalah akses yang diberikan akan tepat guna pada pembelajaran dan keikutsertaan orang tua dalam proses pembelajaran itu,” katanya. (Baca juga: Fahri Hamzah Dorong Fadli ZOn Ungkap Sejarah Komunis dan PKI)

Sedangkan tantangan PJJ di masa pandemi yang terakhir, menurut Dharma, adalah ketersediaan kuota data yang cukup dan optimal. Dia menyatakan, Telkomsel akan melakukan optimalisasi jaringan 4G dengan bandwith yang cukup besar guna menghasilkan kualitas layanan yang prima tersebut.

Sementara itu, Wenny Purnama Putri menuturkan, dilihat dari akses internet, sekolahnya sudah siap melaksanakan PJJ. Meski demikian, dia mengungkapkan masih ada sekolah tetangganya yang mengalami blankspot. Wenny juga berharap agar platform pembelajaran yang disediakan pemerintah bisa ditambah.

Menurut Wenny, tidak semua siswa di daerahnya memiliki ponsel dan belum semua wilayah akses internetnya lancar. Namun, dia mengapresiasi ada platform Rumah Belajar offline untuk bisa mengakses materi pembelajaran. Karena itu, dia berharap pemerintah akan terus melakukan intervensi agar proses pembelajaran bisa maksimal, tidak hanya di kota, namun juga di daerah. (Lihat videonya: Habiskan 300 M, Proyek Kota Baru Lampung Kini Jadi Kota Mati)

“Tentunya kami di sini sebagai guru ikut berjuang menghadapi pandemi. Di tengah keterbatasan kita bagaimanapun caranya untuk terus membakar api semangat siswa-siswi untuk melakukan pembelajaran secara maksimal,” katanya. (Neneng Zubaidah)
(ysw)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 1.3089 seconds (0.1#10.140)