Warisan Budaya Dunia Unesco, Sejarah Jalur Rempah Harus Masuk Pembelajaran Sejarah

Jum'at, 02 Oktober 2020 - 18:16 WIB
loading...
Warisan Budaya Dunia...
Kepala Balitbang dan Perbukuan Kemendikbud Totok Suprayitno pada diskusi Penguatan Pembelajaran Jalur Rempah untuk Mendukung Pengusulan Warisan Dunia, Jumat (2/10). Foto/Neneng Zubaidah
A A A
JAKARTA - Pemerintah Indonesia menargetkan jalur rempah masuk dalam warisan budaya dunia dari Indonesia di Unesco pada 2024. Untuk mendukung hal itu, maka masyarakat perlu mengetahui dan memahami sejarahnya. Salah satunya adalah perlunya jalur rempah masuk pada muatan pembelajaran sejarah .

Kepala Balitbang dan Perbukuan Kemendikbud Totok Suprayitno mengatakan, dalam rangka mengingatkan kembali peran penting jalur rempah pada masyarakat internasional maka Kemendikbud melalui Ditjen Kebudayaan akan mengajukan jalur rempah sebagai warisan budaya dunia yang diakui Unesco.(Baca juga: Jika Kemendikbud Ingin Sederhanakan Kurikulum, Ini Saran Komisi X DPR )

"Kemendikbud menargetkan tahun 2024. Dan pada tahun ini masuk dalam list tentative Unesco," katanya pada diskusi Penguatan Pembelajaran Jalur Rempah untuk Mendukung Pengusulan Warisan Dunia melalui streaming Youtube Balitbang dan Perbukuan Kemendikbud, Jumat (2/10).

Totok menjelaskan, salah satu syarat dalam mengajukan jalur rempah sebagai nominasi warisan budaya dunia Unesco, maka sejarah rempah-rempah harus menjadi outstanding universal value. Dalam hal ini artinya, lanjut Totok, pemahaman terhadap sejarah jalur rempah harus hidup di tengah masyarakat.

Totok menuturkan, pemahaman tentang jalur rempah harus bisa menggelora di tengah masyarakat. Seperti halnya pengetahuan batik, keris ataupun pencak silat yang sudah hidup di tengah masyarakat. Dia menuturkan, salah satu cara untuk menghidupkan memori dan makna penting jalur rempah ialah melalui pendidikan. Khususnya pembelajaran kepada anak. (Baca juga: 34.959 Guru Honorer Segera Diangkat PPPK, Komisi X Minta Seleksi Tahap II Dipercepat )

"Oleh karena itu, Kemendikbud dan para sejarawan, bapak dan ibu guru sejarah perlu kerja sama untuk membangun narasi kuat tentang jalur rempah ini dalam muatan sejarah yang akan diajarkan kepada anak kita," katanya.

Totok menerangkan, untuk menjadi outstanding universal value maka pengetahuan dan pemahaman jalur rempah diperlukan untuk masuk ke pemuatan pembelajaran sejarah. Sehingga, sejarah tentang jalur rempah melekat pada peserta didik dan juga masyarakat pada umumnya.

Dia menjelaskan, Balitbang dan Perbukuan telah mendukung proses nominasi ini dengan penelitian dan kajian yang telah dilakukan selama ini. Balitbang dan Perbukuan, katanya, sudah terlibat dalam penyiapan 6 warisan budaya Indonesia yang telah ditetapkan Unesco seperti Angklung yang terdaftar pada 2010, Tari Saman pada 2011, Noken pada 2012, 3 Genre Tari Bali pada 2015, Perahu Pinisi pada 2017 dan Pencak Silat pada 2019 lalu.
(mpw)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.5377 seconds (0.1#10.140)