Mahasiswa Keperawatan Unusa Rancang Hijab Khusus bagi Perawat dan Dokter
loading...
A
A
A
SURABAYA - Empat Mahasiswa dari Program Studi (Prodi) S1 Keperawatan Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) merancang hijab khusus bagi perawat dan dokter. Sekilas hijab yang mereka sebut K-Pop ini nampak sederhana. Namun memiliki fungsi yang cukup efektif, yakni memudahkan perawat dan dokter saat membawa stetoskop.
Empat mahasiswa itu adalah Firnanda Erindia, Mas Syahdan Filsafan, Nisa Wahyu Dika Mila Sari, daan Ifah Nurdiana. Karya mereka inipun berhasil tembus pasar Pekan Kreativitas Mahasiswa (PKM) Kewirausahaan. (Baca juga: Sisihkan 2.000 Universitas Dunia, Mahasiswa ITB Lolos Final Startup World Cup 2020 )
Firnanda Erindia mengatakan, K-Pop di produsi menggunakan bahan yang nyaman.
Kerudung khusus tersebut memiliki dua lubang yang berfungsi sebagai tempat eartips dan kantong untuk meletakan diafragma."Jadi bisa mendengar dengan jelas jika memeriksa pasien," katanya.
Nanda menjelaskan, lubang kuping pada K-Pop tidak terlihat langsung sehingga dapat digunakan setiap hari. Sedangkan saku tempat diagfragma juga didesain fleksibel, supaya tidak mengganggu perawat atau dokter saat menggunakan stetoskop. (Baca juga: Bantu Peternak, Dua Mahasiswa ITS Gagas Sistem Kandang Cerdas )
"Kami kepikiran ide membuat K-pop ini lantaran saat magang di rumah sakit. Kami merasa kesulitan saat menggunakan alat stetoskop karena menggunakan krudung. Jadi ini saya membuat K-pop ini jadi lebih mudah dalam memeriksa pasien," tandasnya.
Empat mahasiswa itu adalah Firnanda Erindia, Mas Syahdan Filsafan, Nisa Wahyu Dika Mila Sari, daan Ifah Nurdiana. Karya mereka inipun berhasil tembus pasar Pekan Kreativitas Mahasiswa (PKM) Kewirausahaan. (Baca juga: Sisihkan 2.000 Universitas Dunia, Mahasiswa ITB Lolos Final Startup World Cup 2020 )
Firnanda Erindia mengatakan, K-Pop di produsi menggunakan bahan yang nyaman.
Kerudung khusus tersebut memiliki dua lubang yang berfungsi sebagai tempat eartips dan kantong untuk meletakan diafragma."Jadi bisa mendengar dengan jelas jika memeriksa pasien," katanya.
Nanda menjelaskan, lubang kuping pada K-Pop tidak terlihat langsung sehingga dapat digunakan setiap hari. Sedangkan saku tempat diagfragma juga didesain fleksibel, supaya tidak mengganggu perawat atau dokter saat menggunakan stetoskop. (Baca juga: Bantu Peternak, Dua Mahasiswa ITS Gagas Sistem Kandang Cerdas )
"Kami kepikiran ide membuat K-pop ini lantaran saat magang di rumah sakit. Kami merasa kesulitan saat menggunakan alat stetoskop karena menggunakan krudung. Jadi ini saya membuat K-pop ini jadi lebih mudah dalam memeriksa pasien," tandasnya.
(mpw)