SMA Pradita Dirgantara Peringati Maulid Nabi secara Luring dan Daring
loading...
A
A
A
JAKARTA - SMA Pradita Dirgantara mengadakan kegiatan Peringatan Hari Maulid Nabi Muhammad SAW tahun 1442 Hijriah, pada Jumat (30/10) dengan tema “Menjadikan Figur Rasulullah SAW sebagai teladan dalam Menjalani Kehidupan di Masa Pandemi”.
Kegiatan tersebut dilakukan secara luring dan daring, diikuti oleh siswa siswi SMA Pradita Dirgantara dan segenap Guru serta Karyawan. Ketua panitia dalam kegiatan ini, Hervira, siswa kelas XI SMA Pradita Dirgantara. (Baca juga: Setahun Kemendikbud, Pelatihan Guru Terus Ditingkatkan )
Kepala SMA Pradita Dirgantara Dr. Yulianto Hadi dalam sambutannya menyampaikan tentang keteladanan Rasulullah SAW yang perlu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, khususnya oleh para siswa SMA Pradita Dirgantara.
Kegiatan diikuti oleh siswa kelas XII secara offline di Masjid Al-Hadi SMA Pradita Dirgantara. Sementara, untuk siswa kelas X dan XI secara online melalui zoom meting dari rumah masing-masing. Acara Maulid Nabi diawali dengan pembacaan doa dari Duta Muslim SMA Pradita Dirgantara, Judha, kelas X.
Setelah itu dilanjutkan dengan tilawah Al Quran oleh Syahrian, siswa kelas XI dan Leyga siswi kelas X, pemenang Lomba Tilawah saat Festival Muharram tahun lalu . Story telling juga disampaikan oleh panitia yang bertujuan untuk menggugah semangat siswa untuk meneladani sifat-sifat penyabar Rasulullah dalam berdakwah. (Baca juga: SMA Double Track, Terobosan Jatim untuk Tekan Pengangguran )
Acara inti dalam kegiatan ini, diisi oleh Guru Agama Islam SMA Pradita Dirgantara Abdulkarim Zulfa Ahmadi. Abdulkarim menyampaikan tentang bagaimana cara meneladani Rasulullah di masa pandemi.
Abdulkarim membuka tausiahnya dengan bercerita sahabat nabi, Umar bin Khattab . Saat Umar bin Khattab menjadi khalifah ke 2, pernah melakukan perjalanan menuju syams. Di tengah perjalanan, Umar mendapatkan kabar bahwa di Syams terdapat wabah penyakit dan memperoleh informasi hadits dari Abdurrahman bin Auf, bahwa Rasulullah pernah bersabda, yang artinya.
"Jika kalian mendengar suatu negeri terjangkit wabah, maka janganlah kalian menuju ke sana, namun jika dia menjangkiti suatu negeri dan kalian berada di dalamnya, maka janganlah kalian keluar dan lari darinya."(Shahih Bukhari :5288/7008). (Baca juga: Pesan Mendikbud: Tingkatkan Literasi Bahasa Indonesia dan Daerah )
"Di masa pandemi ini, kita perlu meneladani salah satu dari hadits Rasulullah agar tidak masuk ke zona yang diketahui telah terjangkit virus Corona, bila kita berada di zona itu, kita harus bersabar bahwa itu adalah cobaan dari Allah SWT dan berdoa agar Allah mengampuni dosa dosa yang telah kita perbuat dan berharap mendapatkan ridho dari Allah SWT," terangnya.
"Selain itu, kita juga perlu meningkatkan ibadah kita, baik ibadah mahdhoh maupun muamalah dalam kehidupan sehari-hari kita," lanjutnya.
Rangkaian acara peringatan ini dilanjutkan dengan quiz untuk seluruh peserta tabligh akbar melalui media quizizz, dengan hadiah juara 1 sepatu gunung, juara 2 sleepingbag hammock (sleepmock), juara 3 (hammock).
Abdulkarim mengutip sebuah pepatah yang mengatakan bahwa ilmu tanpa agama adalah buta, agama tanpa ilmu adalah lumpuh, dalam artian ilmu pengetahuan dan agama harus berimbang agar terjadi keselarasan dalam menjalani kehidupan.
Peringatan Maulid Nabi adalah bentuk pembelajaran di SMA Pradita Dirgantara untuk membiasakan para siswanya berfokus tidak hanya pada aspek intelektual, sosial dan cerdas dalam aspek psikologi, namun siswa juga harus memiliki religiousity sebagai pondasi global mindset dan global leadership.
"Dengan mengamalkan itu, saya yakin siswa-siswi SMA Pradita Dirgantara dapat diakui dunia internasional, sesuai dengan visi misi SMA Pradita Dirgantara untuk terbang mendunia," pungkasnya.
Kegiatan tersebut dilakukan secara luring dan daring, diikuti oleh siswa siswi SMA Pradita Dirgantara dan segenap Guru serta Karyawan. Ketua panitia dalam kegiatan ini, Hervira, siswa kelas XI SMA Pradita Dirgantara. (Baca juga: Setahun Kemendikbud, Pelatihan Guru Terus Ditingkatkan )
Kepala SMA Pradita Dirgantara Dr. Yulianto Hadi dalam sambutannya menyampaikan tentang keteladanan Rasulullah SAW yang perlu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, khususnya oleh para siswa SMA Pradita Dirgantara.
Kegiatan diikuti oleh siswa kelas XII secara offline di Masjid Al-Hadi SMA Pradita Dirgantara. Sementara, untuk siswa kelas X dan XI secara online melalui zoom meting dari rumah masing-masing. Acara Maulid Nabi diawali dengan pembacaan doa dari Duta Muslim SMA Pradita Dirgantara, Judha, kelas X.
Setelah itu dilanjutkan dengan tilawah Al Quran oleh Syahrian, siswa kelas XI dan Leyga siswi kelas X, pemenang Lomba Tilawah saat Festival Muharram tahun lalu . Story telling juga disampaikan oleh panitia yang bertujuan untuk menggugah semangat siswa untuk meneladani sifat-sifat penyabar Rasulullah dalam berdakwah. (Baca juga: SMA Double Track, Terobosan Jatim untuk Tekan Pengangguran )
Acara inti dalam kegiatan ini, diisi oleh Guru Agama Islam SMA Pradita Dirgantara Abdulkarim Zulfa Ahmadi. Abdulkarim menyampaikan tentang bagaimana cara meneladani Rasulullah di masa pandemi.
Abdulkarim membuka tausiahnya dengan bercerita sahabat nabi, Umar bin Khattab . Saat Umar bin Khattab menjadi khalifah ke 2, pernah melakukan perjalanan menuju syams. Di tengah perjalanan, Umar mendapatkan kabar bahwa di Syams terdapat wabah penyakit dan memperoleh informasi hadits dari Abdurrahman bin Auf, bahwa Rasulullah pernah bersabda, yang artinya.
"Jika kalian mendengar suatu negeri terjangkit wabah, maka janganlah kalian menuju ke sana, namun jika dia menjangkiti suatu negeri dan kalian berada di dalamnya, maka janganlah kalian keluar dan lari darinya."(Shahih Bukhari :5288/7008). (Baca juga: Pesan Mendikbud: Tingkatkan Literasi Bahasa Indonesia dan Daerah )
"Di masa pandemi ini, kita perlu meneladani salah satu dari hadits Rasulullah agar tidak masuk ke zona yang diketahui telah terjangkit virus Corona, bila kita berada di zona itu, kita harus bersabar bahwa itu adalah cobaan dari Allah SWT dan berdoa agar Allah mengampuni dosa dosa yang telah kita perbuat dan berharap mendapatkan ridho dari Allah SWT," terangnya.
"Selain itu, kita juga perlu meningkatkan ibadah kita, baik ibadah mahdhoh maupun muamalah dalam kehidupan sehari-hari kita," lanjutnya.
Rangkaian acara peringatan ini dilanjutkan dengan quiz untuk seluruh peserta tabligh akbar melalui media quizizz, dengan hadiah juara 1 sepatu gunung, juara 2 sleepingbag hammock (sleepmock), juara 3 (hammock).
Abdulkarim mengutip sebuah pepatah yang mengatakan bahwa ilmu tanpa agama adalah buta, agama tanpa ilmu adalah lumpuh, dalam artian ilmu pengetahuan dan agama harus berimbang agar terjadi keselarasan dalam menjalani kehidupan.
Peringatan Maulid Nabi adalah bentuk pembelajaran di SMA Pradita Dirgantara untuk membiasakan para siswanya berfokus tidak hanya pada aspek intelektual, sosial dan cerdas dalam aspek psikologi, namun siswa juga harus memiliki religiousity sebagai pondasi global mindset dan global leadership.
"Dengan mengamalkan itu, saya yakin siswa-siswi SMA Pradita Dirgantara dapat diakui dunia internasional, sesuai dengan visi misi SMA Pradita Dirgantara untuk terbang mendunia," pungkasnya.
(mpw)