Ecovillage Green Tirtajaya dan DLHK Depok Edukasi Siswa Cara Kelola Sampah
loading...
A
A
A
DEPOK - Sampah merupakan salah satu permasalahan besar di Kota Depok . Setiap harinya, sampah warga Depok yang dibuang ke TPA Cipayung kurang lebih 1.300 ton. Salah satu cara untuk menguranginya, berbagai kalangan berkolaborasi melakukan edukasi mengelola sampah rumah tangga sehingga mempunyai nilai manfaat.
Pandangan itu mengemuka dalam Sosialisasi Pemahaman Pilah Sampah yang digelar oleh pengurus RW 08 kelurahan Tirtajaya, bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) kota Depok, Komunitas Ecovillage Tirtajaya , dan pengabdian masyarakat (pengmas) Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia (SKSG UI).
Ketua RW 08, Rahmat Hidayat mengajak remaja dan ibu rumah tangga sebagai ujung tombak pelaksanaan kelola sampah di lingkungan RW 08 perumahan Bella Casa. (Baca juga: ITS Ciptakan Mesin Pencacah Bonggol Jagung untuk Tingkatkan Potensi Desa )
Rahmat mengatakan, hampir 14 tahun sampah di lingkungannya belum dikelola dengan baik. Karena itu, hari Sumpah Pemuda menjadi momentum kolaborasi dengan berbagai kalangan untuk mengelola dan memilah sampah rumah tangga. "Kami berharap, lingkungan kita akan menjadi percontohan bagi yang lain. Kita saatnya berbuat sesuatu untuk mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat," kata Rahmat melalui keterangan elektronik yang diterima SINDOnews, Minggu (1/11/2020).
Koordinator Komunitas Ecovillage Tirtajaya, Endah Kusdiarwanti mengatakan kepedulian terhadap kebersihan lingkungan harus dimulai dari sekarang. Banyaknya sampah rumah tangga yang menumpuk di TPA Cipayung, berasal dari warga juga. "Momen Sumpah Pemuda dengan tonggak pertama kali bebas sampah dengan memerangi sampah di RW 08," tegas Endah. (Baca juga: Sisihkan 68 Tim, ITB Sabet Juara I Geoteknik Tingkat Nasional 2020 )
Sementara itu, koordinator kecamatan Sukmajaya DLHK Kota Depok, Agus Setiawan mengatakan saat ini volume sampah di TPA Cipayung sudah overload. Sebagai warga Depok, apa yang harus dilakukan?
Menurut Agus, sampah di TPA Cipayung harus ditangani dengan teknologi tinggi. Pasalnya, peralatan yang ada saat ini sudah tidak memadai.
Selain itu, sambung Agus, masyarakat kota Depok harus mulai merubah mindset tentang sampah. Di antaranya kita berikhtiar bersama memulai pemilahan sampah rumah tangga. "Bahwa sampah bilamana dikelola dengan baik, maka akan mendatangkan banyak manfaat," kata Agus. (Baca juga: Kendalikan Sampah Depok, SKSG UI Inisiasi Program Peduli Lingkungan )
Oleh karena itu, DLHK Kota Depok menyambut baik itikad pengurus RW 08 kelurahan Tirtajaya mengajak warganya memulai memilah sampah rumah tangga. "Saatnya kita menjaga alam, maka alam akan menjaga kita," ujarnya.
Perwakilan tim pengmas SKSG UI, Esti Suyanti mengatakan saat ini pihaknya menjalankan program pengabdian masyarakat dengan melibatkan Forum Anak di kelurahan Tirtajaya.
Menurut Esti, ada tiga fokus program yang dijalankan tim pengmas SKSG UI tahun ini, yakni literasi anak menyiasati pandemi Covid-19, memberdayakan UMKM, dan memilah sampah. "Insyaallah tim pengmas SKSG UI berkomitmen melakukan pendampingan pelaksaan tiga program tersebut di kelurahan Tirtajaya," ujar Esti.
Pandangan itu mengemuka dalam Sosialisasi Pemahaman Pilah Sampah yang digelar oleh pengurus RW 08 kelurahan Tirtajaya, bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) kota Depok, Komunitas Ecovillage Tirtajaya , dan pengabdian masyarakat (pengmas) Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia (SKSG UI).
Ketua RW 08, Rahmat Hidayat mengajak remaja dan ibu rumah tangga sebagai ujung tombak pelaksanaan kelola sampah di lingkungan RW 08 perumahan Bella Casa. (Baca juga: ITS Ciptakan Mesin Pencacah Bonggol Jagung untuk Tingkatkan Potensi Desa )
Rahmat mengatakan, hampir 14 tahun sampah di lingkungannya belum dikelola dengan baik. Karena itu, hari Sumpah Pemuda menjadi momentum kolaborasi dengan berbagai kalangan untuk mengelola dan memilah sampah rumah tangga. "Kami berharap, lingkungan kita akan menjadi percontohan bagi yang lain. Kita saatnya berbuat sesuatu untuk mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat," kata Rahmat melalui keterangan elektronik yang diterima SINDOnews, Minggu (1/11/2020).
Koordinator Komunitas Ecovillage Tirtajaya, Endah Kusdiarwanti mengatakan kepedulian terhadap kebersihan lingkungan harus dimulai dari sekarang. Banyaknya sampah rumah tangga yang menumpuk di TPA Cipayung, berasal dari warga juga. "Momen Sumpah Pemuda dengan tonggak pertama kali bebas sampah dengan memerangi sampah di RW 08," tegas Endah. (Baca juga: Sisihkan 68 Tim, ITB Sabet Juara I Geoteknik Tingkat Nasional 2020 )
Sementara itu, koordinator kecamatan Sukmajaya DLHK Kota Depok, Agus Setiawan mengatakan saat ini volume sampah di TPA Cipayung sudah overload. Sebagai warga Depok, apa yang harus dilakukan?
Menurut Agus, sampah di TPA Cipayung harus ditangani dengan teknologi tinggi. Pasalnya, peralatan yang ada saat ini sudah tidak memadai.
Selain itu, sambung Agus, masyarakat kota Depok harus mulai merubah mindset tentang sampah. Di antaranya kita berikhtiar bersama memulai pemilahan sampah rumah tangga. "Bahwa sampah bilamana dikelola dengan baik, maka akan mendatangkan banyak manfaat," kata Agus. (Baca juga: Kendalikan Sampah Depok, SKSG UI Inisiasi Program Peduli Lingkungan )
Oleh karena itu, DLHK Kota Depok menyambut baik itikad pengurus RW 08 kelurahan Tirtajaya mengajak warganya memulai memilah sampah rumah tangga. "Saatnya kita menjaga alam, maka alam akan menjaga kita," ujarnya.
Perwakilan tim pengmas SKSG UI, Esti Suyanti mengatakan saat ini pihaknya menjalankan program pengabdian masyarakat dengan melibatkan Forum Anak di kelurahan Tirtajaya.
Menurut Esti, ada tiga fokus program yang dijalankan tim pengmas SKSG UI tahun ini, yakni literasi anak menyiasati pandemi Covid-19, memberdayakan UMKM, dan memilah sampah. "Insyaallah tim pengmas SKSG UI berkomitmen melakukan pendampingan pelaksaan tiga program tersebut di kelurahan Tirtajaya," ujar Esti.
(mpw)