Mendikbud Beberkan Cara Pemerintah Atasi Learning Loss
loading...

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim. Foto/Dok/SINDOnews
A
A
A
JAKARTA - Learning loss berpotensi terjadi karena kurang maksimalnya pembelajaran di masa pandemic . Mendikbud Nadiem Anwar Makarim pun membeberkan sejumlah langkah yang dilakukan pemerintah untuk menanggulangi learning loss ini.
Mendikbud mengatakan, langkah yang pertama dan terpenting adalah sekolah yang sangat sulit melakukan PJJ itu harus masuk sekolah kembali. "Ini adalah satu-satunya solusi untuk biar mereka tidak lebih lagi ketertinggalan,” katanya pada diskusi Merdeka Belajar, Transformasi Pendidikan Indonesia yang disiarkan daring, Jumat (22/1). Baca juga: KIP dan KIP Kuliah Akan Disalurkan Mulai Maret, Cek Infonya
Mantan petinggi Gojek ini mengatakan, untuk bisa memastikan itu maka ada tanggung jawab pemerintah pusat dan daerah untuk membantu mengakselerasi sekolah tatap muka di tempat-tempat yang sulit melakukan PJJ. Oleh karena itu, katanya, Kemendikbud akan mendampingi pemerintah daerah untuk membantu sekolah yang sulit PJJ untuk pelan-pelan membuka sekolah.
Alumnus Harvard Business School ini menuturkan, pembukaan sekolah itu bisa dilakukan namun tentu dengan protocol kesehatan ketat. Selain itu, terang Mendikbud, kapasitas kelasnya tidak boleh diisi penuh melainkan hanya 50% siswa saja.
Nadiem menjelaskan, semua inisiatif dilakukan untuk menghindari potensi learning loss tersebut untuk memastikan semua peserta didik bisa melakukan pembelajaran. Baca juga: Ahmad Baedowi: Tata Kelola Pendidikan Nasional Harus Diperbaiki
Mendikbud mengatakan, langkah yang pertama dan terpenting adalah sekolah yang sangat sulit melakukan PJJ itu harus masuk sekolah kembali. "Ini adalah satu-satunya solusi untuk biar mereka tidak lebih lagi ketertinggalan,” katanya pada diskusi Merdeka Belajar, Transformasi Pendidikan Indonesia yang disiarkan daring, Jumat (22/1). Baca juga: KIP dan KIP Kuliah Akan Disalurkan Mulai Maret, Cek Infonya
Mantan petinggi Gojek ini mengatakan, untuk bisa memastikan itu maka ada tanggung jawab pemerintah pusat dan daerah untuk membantu mengakselerasi sekolah tatap muka di tempat-tempat yang sulit melakukan PJJ. Oleh karena itu, katanya, Kemendikbud akan mendampingi pemerintah daerah untuk membantu sekolah yang sulit PJJ untuk pelan-pelan membuka sekolah.
Alumnus Harvard Business School ini menuturkan, pembukaan sekolah itu bisa dilakukan namun tentu dengan protocol kesehatan ketat. Selain itu, terang Mendikbud, kapasitas kelasnya tidak boleh diisi penuh melainkan hanya 50% siswa saja.
Nadiem menjelaskan, semua inisiatif dilakukan untuk menghindari potensi learning loss tersebut untuk memastikan semua peserta didik bisa melakukan pembelajaran. Baca juga: Ahmad Baedowi: Tata Kelola Pendidikan Nasional Harus Diperbaiki
Lihat Juga :