Program Fulbright Specialist Kembali Dibuka Sampai 1 Februari

Jum'at, 29 Januari 2021 - 14:39 WIB
loading...
Program Fulbright Specialist...
Program Fulbright Specialist atau program yang memberi kesempatan bagi institusi Indonesia untuk mendapatkan bantuan dari para dosen atau ahli asal AS. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Program Fulbright Specialist atau program yang memberi kesempatan bagi institusi Indonesia untuk mendapatkan bantuan dari para dosen atau ahli asal Amerika Serikat (AS) kembali menerima aplikasi hingga 1 Februari 2021.

Institusi Indonesia yang mengundang Fulbright Specialist diharapkan akan memperoleh perspektif dari ahli dan dosen AS yang berpengalaman, dan dapat membangun hubungan yang berkesinambungan dengan mereka serta institusinya di AS.

Dosen atau ahli dari AS yang diundang tersebut umumnya menghabiskan waktu selama 2-6 minggu di Indonesia untuk berbagi keahliannya melalui bermacam kegiatan, termasuk: pengembangan kurikulum dan dosen; perencanaan program; pemberian kuliah umum, dan sebagainya.

Adapun institusi di Indonesia yang bisa mengajukan aplikasi untuk program tersebut adalah universitas atau institusi yang berkecimpung dalam bidang pendidikan, seperti misalnya, museum, think-tank, pusat penelitian, perpustakaan, pusat pelatihan pemerintah atau lembaga swadaya masyarakat.

Program Fulbright Specialist ini bersifat cost-sharing. Institusi pengundang menanggung biaya penginapan, makan, dan transportasi lokal Fulbright Specialist selama berada di Indonesia, sementara Fulbright akan menanggung biaya perjalanan internasional, visa serta honorarium dosen atau ahli yang diundang.

Dalam kondisi pandemi Covid-19, kegiatan proyek kerjasama akan dilakukan antara September 2021-September 2022, dengan catatan pandemi Covid-19 di Indonesia sudah mereda. Untuk keterangan lebih lengkap dan mengunduh formulir aplikasiFulbright Specialist, kunjungi laman AMINEF.

Salah satu institusi yang mendapatkan manfaat dari mengundang seorang Fulbright Specialist dari AS asalah Fakultas Keguruan dan Ilmu Kependidikan Universitas Jember yang berkesempatan bekerjasama dengan Prof. Gillian Roehrig asal University of Minnesota untuk proyek International STEM house (iSTEMhouse). Proyek kerjasama ini berlangsung selama 14 hari, dan melibatkan juga beberapa SD, SMP dan SMA di Jember.

Para dosen atau ahli tersebut juga bisa diundang untuk menjalani kegiatan di lebih dari satu institusi di Indonesia. Salah satu Fulbright Specialist, Dr. Yampolsky seorang etnomusikolog asal AS, diundang oleh Asosiasi Tradisi Lisan (ATL) menjadi seorang ‘dosen terbang’ untuk memberikan kuliah dan kelas di jaringan universitas asosiasi selama 4 minggu.

Dalam kurun waktu tersebut, Ia menghabiskan waktu dua minggu mengajar di Universitas Indonesia (UI), Depok; satu minggu di Universitas Sumatera Utara (USU), Medan; dan periode yang lebih singkat di berbagai universitas di Surabaya, Banyuwangi, Jember, Kendari, Yogyakarta, untuk membagikan keahliannya di bidang etnomusikologi.
(mpw)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3186 seconds (0.1#10.140)