SEAMEO-Perpustakaan UPI Sinergi Tingkatkan Literasi Digital
loading...
A
A
A
JAKARTA - SAEMEO QITEP in Language (SEAQIL), SEAMEO QITEP in Science (SEAQIS), dan SEAMEO CECEP bekerja sama dengan Perpustakaan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) untuk merealisasikan dukungan terhadap Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka (MBKM). Realisasi ini akan diawali dengan Seminar Nasional tentang Peran Digital Library dalam meningkatkan kemampuan literasi di masa pandemi Covid-19.
Demikian disampaikan Deputi Direktur Administrasi SEAQIL Misbah Fikrianto, Deputi Direktur Administrasi SEAQIS Lili Indarti, Deputi Direktur Administrasi SEAMEO CECEP Elis Rosdiawati, Kepala Perpustakaan UPI Riche Cintya, di Kampus UPI, Bandung, Selasa (9/2).
Misbah menyampaikan, Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka menuntut para pemangku kepentingan untuk menyediakan berbagai akses dan fasilitas. SEAMEO tentu memerlukan dukungan dari perguruan tinggi untuk menjalankan semua program dengan baik.
Melalui kemitraan tersebut, SEAQIL, SEAQIS, SEAMEO CECEP, dan Perpustakaan UPI secara bersama-sama akan menjalankan beberapa hal mencakup peningkatan literasi digital, pengembangan aplikasi/sistem perpustakaan digital, dan pengembangan sumber daya manusia bidang pendidikan; penyelenggaraan Tridharma Perguruan Tinggi (pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat), program magang mahasiswa.
"Selain itu, SEAMEO dan UPI juga akan menjalin kerja sama dalam bidang lain untuk meningkatkan kualitas pendidikan, kecakapan profesional, pengembangan aplikasi open resources, dan pendampingan serta pengembangan layanan perpustakaan," jelas Misbah, dalam keterangannya, Rabu (10/2/2021).
Lili Indarti berharap, rencana penandatanganan Nota Kesepahaman Bersama ini dapat menguatkan kerja sama dan dapat dijadikan media nyata untuk memajukan pendidikan, khususnya layanan perpustakaan digital di Indonesia. Atas nama SEAQIS, Lili berterima kasihnya atas kesediaan Kepala Perpustakaan UPI untuk mengembangkan kerja sama perpustakaan digital. Sementara, Elis Rosdiawati mengajak para pemangku kepentingan perguruan tinggi yang hadir bersama untuk bersama dukung dan sukseskan kebijakan Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka melalui kemitraan.
Kepala Perpustakaan UPI Riche Cintya mengatakan, pihaknya sangat terbuka untuk mendukung implementasi kebijakan kampus merdeka. Kehadiran SEAQIL, SEAQIS, dan CECEP memberikan peluang kerja sama produktif antara kedua belah pihak.
“Rencana kegiatan bersama yang diawali dengan Seminar Nasional kita laksanakan dengan prinsip kolaboratif yang saling mendukung satu sama lain. Universitas Pendidikan Indonesia sangat fokus pada pencapaian indikator kinerja utama (IKU) di Indonesia,” jelasnya.
Misbah juga mengungkapkan bahwa, dengan pengembangan layanan perpustakaan digital secara bertahap, layanan pengembangan publikasi di Indonesia dan Asia Tenggara semakin terbuka. Pengembangan tersebut menjadi layanan SEAMEO kepada stakeholder terkait. Pada tahap awal, jelas Misbah, diperlukan upaya yang inovatif dan kreatif untuk mengembangkan berbagai layanan digital, terutama untuk pengembangan program berkaitan dengan literasi data, teknologi, dan manusia.
SEAQIL, SEAQIS, dan CECEP mengupayakan berbagai program untuk mengimplementasikan kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Elis menjelaskan, SEAMEO akan mengembangkan program yang berkaitan dengan MBKM di tingkat nasional dan bahkan meningkatkan kualitas pendidik dan tenaga kependidikan di Asia Tenggara sesuai dengan rencana induk strategis SEAMEO Center.
Elis berharap, adanya kolaborasi ini dapat melibatkan semua SEAMEO Center dan para pihak. Sebab, kerja sama yang baik antara lembaga pendidikan di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sangat penting.
Lihat Juga: Dampak Negatif Media Sosial Terhadap Kesehatan Mental Paling Besar Dialami Generasi Muda
Demikian disampaikan Deputi Direktur Administrasi SEAQIL Misbah Fikrianto, Deputi Direktur Administrasi SEAQIS Lili Indarti, Deputi Direktur Administrasi SEAMEO CECEP Elis Rosdiawati, Kepala Perpustakaan UPI Riche Cintya, di Kampus UPI, Bandung, Selasa (9/2).
Misbah menyampaikan, Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka menuntut para pemangku kepentingan untuk menyediakan berbagai akses dan fasilitas. SEAMEO tentu memerlukan dukungan dari perguruan tinggi untuk menjalankan semua program dengan baik.
Melalui kemitraan tersebut, SEAQIL, SEAQIS, SEAMEO CECEP, dan Perpustakaan UPI secara bersama-sama akan menjalankan beberapa hal mencakup peningkatan literasi digital, pengembangan aplikasi/sistem perpustakaan digital, dan pengembangan sumber daya manusia bidang pendidikan; penyelenggaraan Tridharma Perguruan Tinggi (pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat), program magang mahasiswa.
"Selain itu, SEAMEO dan UPI juga akan menjalin kerja sama dalam bidang lain untuk meningkatkan kualitas pendidikan, kecakapan profesional, pengembangan aplikasi open resources, dan pendampingan serta pengembangan layanan perpustakaan," jelas Misbah, dalam keterangannya, Rabu (10/2/2021).
Lili Indarti berharap, rencana penandatanganan Nota Kesepahaman Bersama ini dapat menguatkan kerja sama dan dapat dijadikan media nyata untuk memajukan pendidikan, khususnya layanan perpustakaan digital di Indonesia. Atas nama SEAQIS, Lili berterima kasihnya atas kesediaan Kepala Perpustakaan UPI untuk mengembangkan kerja sama perpustakaan digital. Sementara, Elis Rosdiawati mengajak para pemangku kepentingan perguruan tinggi yang hadir bersama untuk bersama dukung dan sukseskan kebijakan Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka melalui kemitraan.
Kepala Perpustakaan UPI Riche Cintya mengatakan, pihaknya sangat terbuka untuk mendukung implementasi kebijakan kampus merdeka. Kehadiran SEAQIL, SEAQIS, dan CECEP memberikan peluang kerja sama produktif antara kedua belah pihak.
“Rencana kegiatan bersama yang diawali dengan Seminar Nasional kita laksanakan dengan prinsip kolaboratif yang saling mendukung satu sama lain. Universitas Pendidikan Indonesia sangat fokus pada pencapaian indikator kinerja utama (IKU) di Indonesia,” jelasnya.
Misbah juga mengungkapkan bahwa, dengan pengembangan layanan perpustakaan digital secara bertahap, layanan pengembangan publikasi di Indonesia dan Asia Tenggara semakin terbuka. Pengembangan tersebut menjadi layanan SEAMEO kepada stakeholder terkait. Pada tahap awal, jelas Misbah, diperlukan upaya yang inovatif dan kreatif untuk mengembangkan berbagai layanan digital, terutama untuk pengembangan program berkaitan dengan literasi data, teknologi, dan manusia.
SEAQIL, SEAQIS, dan CECEP mengupayakan berbagai program untuk mengimplementasikan kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Elis menjelaskan, SEAMEO akan mengembangkan program yang berkaitan dengan MBKM di tingkat nasional dan bahkan meningkatkan kualitas pendidik dan tenaga kependidikan di Asia Tenggara sesuai dengan rencana induk strategis SEAMEO Center.
Elis berharap, adanya kolaborasi ini dapat melibatkan semua SEAMEO Center dan para pihak. Sebab, kerja sama yang baik antara lembaga pendidikan di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sangat penting.
Lihat Juga: Dampak Negatif Media Sosial Terhadap Kesehatan Mental Paling Besar Dialami Generasi Muda
(mpw)