90% Angkatan Pertama Fak Farmasi IIK BW Lulus Uji Kompetensi Apoteker Indonesia
loading...
A
A
A
SURABAYA - 90 persen mahasiswa angkatan pertama Fakultas Farmasi Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata (IIK BW) telah dinyatakan lulus dalam Uji Kompetensi Apoteker Indonesia (UKAI).
UKAI merupakan sistem uji kompetensi yang digelar secara nasional pada tahap akhir pendidikan profesi apoteker. Tes ini diselenggarakan oleh Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) bersama Asosiasi Pendidikan Tinggi Farmasi Indonesia (APTFI).
Kepala Program Studi Pendidikan Apoteker (PSPA), Apt.Yogi Bhakti Marhenta, mengatakan jika UKAI bertujuan mengukur pencapaian kompetensi calon lulusan agar memenuhi standar kompetensi apoteker Indonesia. Ujian tersebut merupakan katagori "High Stage Exam" yang artinya hasil ujian ini pertaruhannya sangat tinggi bagi peserta ujian.
UKAI periode IX ini diikuti oleh mahasiswa Profesi Apoteker dari seluruh perguruan tinggi di Indonesia. Dan bagi IIK BW ini kali pertama mengirimkan mahasiswanya.
"Ini sejarah bagi kami, sangat bersyukur sekali, dan mengucapkan terimakasih sebesar besarnya atas dukungan para dosen dan seluruh pihak," katanya di Surabaya, Selasa (2/5/2021).
Bahkan, lanjutnya, beberapa mahasiswanya masuk dalam torehan rata-rata nilai tertinggi nasional saat uji coba maupun saat UKAI dengan perolehan nilai 76,5 dari rata-rata nilai 66,42.
Mahasiswa yang lulus UKAI nantinya berhak mendapatkan sertifikat kompetensi (Serkomp) sebagai dasar hukum bahwa mereka boleh melakukan praktik kefarmasian baik di farmasi komunitas maupun di fasilitas industri farmasi.
Sebagai informasi, PSPA IIK BW merupakan program studi profesi apoteker pertama di Kediri Raya. Dengan capaian ini PSPA IIK BW berhasil membuktikan bahwa meskipun terhitung baru, namun mampu meluluskan Calon Apoteker yang kompeten dan kompetitif serta siap berkiprah di kancah nasional dan internasional.
UKAI merupakan sistem uji kompetensi yang digelar secara nasional pada tahap akhir pendidikan profesi apoteker. Tes ini diselenggarakan oleh Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) bersama Asosiasi Pendidikan Tinggi Farmasi Indonesia (APTFI).
Baca Juga
Kepala Program Studi Pendidikan Apoteker (PSPA), Apt.Yogi Bhakti Marhenta, mengatakan jika UKAI bertujuan mengukur pencapaian kompetensi calon lulusan agar memenuhi standar kompetensi apoteker Indonesia. Ujian tersebut merupakan katagori "High Stage Exam" yang artinya hasil ujian ini pertaruhannya sangat tinggi bagi peserta ujian.
UKAI periode IX ini diikuti oleh mahasiswa Profesi Apoteker dari seluruh perguruan tinggi di Indonesia. Dan bagi IIK BW ini kali pertama mengirimkan mahasiswanya.
"Ini sejarah bagi kami, sangat bersyukur sekali, dan mengucapkan terimakasih sebesar besarnya atas dukungan para dosen dan seluruh pihak," katanya di Surabaya, Selasa (2/5/2021).
Bahkan, lanjutnya, beberapa mahasiswanya masuk dalam torehan rata-rata nilai tertinggi nasional saat uji coba maupun saat UKAI dengan perolehan nilai 76,5 dari rata-rata nilai 66,42.
Mahasiswa yang lulus UKAI nantinya berhak mendapatkan sertifikat kompetensi (Serkomp) sebagai dasar hukum bahwa mereka boleh melakukan praktik kefarmasian baik di farmasi komunitas maupun di fasilitas industri farmasi.
Sebagai informasi, PSPA IIK BW merupakan program studi profesi apoteker pertama di Kediri Raya. Dengan capaian ini PSPA IIK BW berhasil membuktikan bahwa meskipun terhitung baru, namun mampu meluluskan Calon Apoteker yang kompeten dan kompetitif serta siap berkiprah di kancah nasional dan internasional.
(mpw)