Pupuk Toleransi-Kerukunan, Kampus STIAB Gelar Webinar 'Merajut Kebhinnekaan'

Minggu, 30 Mei 2021 - 15:33 WIB
loading...
A A A
Baca juga: 1.023 Mahasiswa UGM Diwisuda, Ini Wejangan Rektor UGM

Strategi operasional Ekonomi Pancasila secara Makro dikatakan inklusif karena dilakukan dengan strategi Pemberdayaan UMKM, Kemitraan & pendekatan Jaringan lintas Iman yg berbasis pada Research & Innovation.

Lebih dari itu, Solusi yang paling tepat pada tataran MIKRO (Bisnis), menurut pandangan saya, adalah dengan membangun bisnis yang berlandaskan ‘mindfulness’ (Mindfulness-Based Business atau MBB). Ada 3 esensi MBB, pertama, landasan paradigma: Interdependent Co-Arising (Interbeing, Saling menumbuh-kembangkan); kedua, melakukan Empat inisiatif kunci; dan ketiga, metodenya : Latihan Hening (Mindfulness practices).

Bukan hal yang mudah dalam mengelola bangsa yang sedemikian binnekanya. Dibutuhkan pemahaman dan pandangan yang benar terhadap hakikat kebhinnekaan dalam suku, agama, ras, golongan dari masyarakat yang terdiri dari latar belakang ekonomi, sosial budaya yang berbeda. Konflik Suku, Agama dan Ras (SARA) di Indonesia akan memecah belah dan merusak tatanan ketahanan Nasional. Jika ditelisik lebih dalam terdapat berbagai pencetus konflik SARA, di antaranya sentimen etnis, radikalisme, kesenjangan ekonomi, perbedaan sudut pandang sosial budaya masyarakat.

Baca juga: UNAIR Sediakan Beasiswa ADS Studi S2 dan S3 untuk Mahasiswa Internasional

Syafii Maarif dalam pemaparannya mengenai sejarah panjang Kebhinnekaan dalam pembentukan Negara Indonesia, pentingnya rajutan Kebhinnekaan dan konsep tunggal (seragam) vs Bhinneka mengatakan, Indonesia merupakan bangsa besar yang dianugerahi dengan beragam perbedaan seperti agama, suku, adat, bahkan bahasa oleh karena itu harus menanamkan sikap toleransi dalam diri dengan terus memelihara persatuan, persaudaraan dan kerukunan antar sesama karena Bhinneka Tunggal Ika merupakan nilai bangsa yang harus terus dijaga.

Suatu perbedaan itu dipahami dan dibiarkan dalam rangka mewujudkan persatuan kesatuan bangsa. Dengan kata lain keanekaragaman bangsa dihormati dalam wadah kesatuan bangsa Indonesia. Hal ini juga selaras dengan semboyan yang menggambarkan secara jelas prinsip penghormatan keaneka ragaman dalam wadah persatuan, yakni "Bhinneka Tunggal Ika".

Oleh karena itu, Kebhinekaan harus dipahami sebagai sebuah kekuatan pemersatu bangsa yang keberadaannya tidak bisa dipungkiri. Kebhinnekaan juga harus dimaknai sebagai sebuah keragaman yang mempersatukan, menerima perbedaan sebagai sebuah kekuatan, bukan sebagai ancaman ataupun gangguan.

Semua budaya, agama dan suku yang ada tetap pada bentuknya masing-masing, di mana yang mempersatukan semua itu adalah rasa nasionalisme dan kebanggaan sebagai bagian dari bangsa Indonesia. "Bhinneka Tunggal Ika tidak bisa dianggap hanya sekadar semboyan, melainkan harus dihayati, disimpan pada sanubari dan dilaksanakan oleh setiap warga negara Indonesia untuk menjaga persatuan dan kesatuan negara. Pada prinsipnya, semboyan bangsa," pungkasnya.
(mpw)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Universitas Sanata Dharma...
Universitas Sanata Dharma Kukuhkan 3 Guru Besar Baru
Pendaftaran Kuliah ke...
Pendaftaran Kuliah ke Universitas Al Azhar Mesir 2025 Dibuka Hari Ini, Cek Juknisnya
Profil Mohsen Mahdawi,...
Profil Mohsen Mahdawi, Mahasiswa Pro Palestina yang Ditahan Otoritas Imigrasi AS
MNC University Jalani...
MNC University Jalani Proses Asesmen Lapangan oleh Asesor BAN-PT
250 Mahasiswa UIN Suska...
250 Mahasiswa UIN Suska Riau Diajari Melek Sektor Keuangan
Wujudkan Tridarma Perguruan...
Wujudkan Tridarma Perguruan Tinggi, Unika Atma Jaya Kukuhkan 3 Profesor
Gema Waisak Pindapata...
Gema Waisak Pindapata Nasional, Ini Pesan Menag Nasaruddin Umar
PPK Kemayoran Dipilih...
PPK Kemayoran Dipilih Jadi Tempat Perayaan Gema Waisak Pindapata Nasional 2025
Jelang Waisak, Ratusan...
Jelang Waisak, Ratusan Umat Buddha Ikuti Upacara Wisudhi Trisarana
Rekomendasi
Tekanan Makroekonomi...
Tekanan Makroekonomi Warnai Kuartal I 2025, MPMX Fokus Jaga Stabilitas Bisnis
Mobil Box Tabrak KRL...
Mobil Box Tabrak KRL Rute Bogor-Jakarta Kota, Jalur Citayam-Bojong Gede Lumpuh
PB POBSI Jamin Mental...
PB POBSI Jamin Mental Atlet Indonesia Terjaga dalam 13th World Heyball Masters Grand Final
Dari Malioboro ke New...
Dari Malioboro ke New York: Kisah Transformasi Batik Riyanti ke Panggung Dunia
Bus ALS Terbalik 12...
Bus ALS Terbalik 12 Tewas, Kapolda Sumbar: Kita Siapkan Posko DVI
20 Kali Tertabrak, Nol...
20 Kali Tertabrak, Nol Solusi Permanen: Mengapa Jembatan Mahakam Jadi Langganan Kecelakaan?
Berita Terkini
Pendidikan Mentereng...
Pendidikan Mentereng Omara Esteghlal, Aktor Berbakat yang Juga Pacar Prilly Latuconsina
35 Contoh Soal Peluang...
35 Contoh Soal Peluang Empirik SMP Kelas 8, Lengkap Beserta Jawaban dan Pembahasannya
30 Contoh Majas Simile,...
30 Contoh Majas Simile, Penuh Makna dan Mudah Dipahami
Profil 2 Figur Ternama...
Profil 2 Figur Ternama Lulusan SMAN 21 Surabaya, Ada Idolamu?
PBNU Buka Pendaftaran...
PBNU Buka Pendaftaran Beasiswa untuk Santri Kuliah di Maroko, Ini Syarat dan Jadwalnya
Riwayat Pendidikan Letjen...
Riwayat Pendidikan Letjen TNI Kunto Arief Wibowo, Putra Try Sutrisno yang Batal Dimutasi
Infografis
Jerman akan Gelar Latihan...
Jerman akan Gelar Latihan Militer untuk Hadapi Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved