Ribuan Guru Madrasah Menjerit Tuntut Keadilan dan Kesejahteraan, di Mana Kemenag?
loading...

Seorang guru madrasah menggelar pembelajaran tatap muka di sebuah mushola di wilayah Jawa Barat. Foto/Dok/SINDOnews
A
A
A
BANDUNG - Ribuan gurumadrasah di Provinsi Jawa Barat menuntut pemerintah memberikan keadilan dan kesejahteraan, agar fokus dalam memberikan pembelajaran kepada anak didiknya.
Keluhan tersebut disampaikan Ketua Dewan Perkumpulan Guru Madrasah (PGM) Jabar, Hasbullah. Menurutnya, proporsi anggaran dari pemerintah pusat untuk guru madrasah masih timpang.
Baca juga: Kemendikbudristek Jelaskan Konsep Pembelajaran Tatap Muka Terbatas
"Kita bisa melihat, proporsi anggaran untuk madrasah di Kementerian Agama dengan sekolah yang ada di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, perbedaannya terlampau ironis," ungkap Hasbullah di Bandung, Kamis (10/6/2021).
Tidak hanya itu, Hasbullah juga menyoroti masih timpangnya formasi pengangkatan guru honorer atau formasi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang disiapkan bagi guru madrasah yang dinilainya juga masih timpang.
"PGM Jawa Barat akan turut menggedor demi kesetaraan yang berkeadilan," tegasnya.
Meski begitu, pihaknya berkomitmen meningkatkan kapasitas guru madrasah, agar berdaya saing dengan kerangka program yang mengarah pada perjuangan nasib dan kesetaraan guru madrasah.
Baca juga: Bahaya Covid-19, Kebijakan Pembukaan Sekolah Diminta Jangan Diseragamkan
Program tersebut akan fokus pada peningkatan kapasitas guru madrasah untuk menjawab tantangan teknologi sekaligus adaptif dengan kondisi pendidikan di masa pandemi.
"Peningkatan kapasitas sumber daya manusia harus menjadi salah satu yang utama. Kemudian, kesejahteraan bukan hanya karena soal pendapatan, tetapi upaya memenuhi kebutuhan dirinya agar bisa berfokus melaksanakan kegiatan pembelajaran," jelas Hasbullah.
Keluhan tersebut disampaikan Ketua Dewan Perkumpulan Guru Madrasah (PGM) Jabar, Hasbullah. Menurutnya, proporsi anggaran dari pemerintah pusat untuk guru madrasah masih timpang.
Baca juga: Kemendikbudristek Jelaskan Konsep Pembelajaran Tatap Muka Terbatas
"Kita bisa melihat, proporsi anggaran untuk madrasah di Kementerian Agama dengan sekolah yang ada di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, perbedaannya terlampau ironis," ungkap Hasbullah di Bandung, Kamis (10/6/2021).
Tidak hanya itu, Hasbullah juga menyoroti masih timpangnya formasi pengangkatan guru honorer atau formasi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang disiapkan bagi guru madrasah yang dinilainya juga masih timpang.
"PGM Jawa Barat akan turut menggedor demi kesetaraan yang berkeadilan," tegasnya.
Meski begitu, pihaknya berkomitmen meningkatkan kapasitas guru madrasah, agar berdaya saing dengan kerangka program yang mengarah pada perjuangan nasib dan kesetaraan guru madrasah.
Baca juga: Bahaya Covid-19, Kebijakan Pembukaan Sekolah Diminta Jangan Diseragamkan
Program tersebut akan fokus pada peningkatan kapasitas guru madrasah untuk menjawab tantangan teknologi sekaligus adaptif dengan kondisi pendidikan di masa pandemi.
"Peningkatan kapasitas sumber daya manusia harus menjadi salah satu yang utama. Kemudian, kesejahteraan bukan hanya karena soal pendapatan, tetapi upaya memenuhi kebutuhan dirinya agar bisa berfokus melaksanakan kegiatan pembelajaran," jelas Hasbullah.
Lihat Juga :