KBRI Tokyo-PPIJ Maksimalkan Penerima Beasiswa ke Jepang, Ini Bocorannya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Guna menyebarkan informasi terkait pengenalan kampus, peluang perkuliahan, dan berbagai jenis beasiswa di Jepang , khususnya di regional Hokuriku, Persatuan Pelajar Indonesia di Jepang (PPIJ) Koordinator Daerah (Korda) Hokuriku menyelenggarakan kegiatan Hokuriku Education Fair (HEF) 2021.
Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Tokyo , Yusli Wardiatno, mengapresiasi upaya PPIJ Korda Hokuriku yang telah mengadakan webinar yang berlangsung pada Sabtu (19/6) lalu ini, dan berharap korda atau komsat PPI lain melakukan upaya serupa.
“Kegiatan diseminasi informasi beasiswa semacam ini harus terus dilaksanakan, agar lebih banyak lagi calon-calon mahasiswa yang terinformasi dan terseleksi untuk belajar di Jepang. Mari kita bekerja sama agar kedepan makin banyak warga Indonesia penerima beasiswa yang studi di negeri Sakura,” ujar Yusli melalui siaran pers, Selasa (22/6).
HEF 2021 mengangkat tema "Inspirasi Anak Bangsa Menggapai Mimpi di Negeri Sakura" dengan menghadirkan Hiroshi Nishida selaku Chief Secretary of INPEX Foundation. Ia menyampaikan informasi tentang kampus-kampus dan jurusan untuk jenjang D-3, S-1, S-2 dan S-3 serta info-info menarik mengenai kegiatan mahasiswa Indonesia di Hokuriku. Yusli berharap INPEX Foundation dapat meningkatkan jumlah peserta penerima beasiswa setiap tahunnya.
“Program INPEX Scholarship menyelenggarakan seleksi setiap tahun untuk tiga penerima beasiswa. Informasi lengkap mengenai prosedur dan persyaratan pendaftaran dapat dilihat pada laman resmi https://www.inpex-s.com/en/ ,” ungkap Hiroshi.
Ia menambahkan bahwa peserta kali ini sangat beruntung karena ada beberapa informasi yang belum diberitakan, tetapi sudah disampaikan pada kegiatan HEF 2021.
Sementara itu, Ketua Panitia HEF 2021 Yusran Adi Fitra, mengatakan bahwa kegiatan ini akan menjadi agenda resmi tahunan sehingga semakin banyak pelajar Indonesia yang dapat menempuh perkuliahan di Hokuriku.
“Antusiasme pelajar Indonesia dalam mengikuti kegiatan ini sangat tinggi, tercatat 455 peserta melakukan pendaftaran yang terdiri dari 20% pelajar SMA/SMK sederajat dan 80% untuk mahasiswa S-1 dan S-2,” jelas Yusran.
Regional Hokuriku Jepang memiliki empat wilayah yaitu Niigata, Toyama, Ishikawa dan Fukui. Di daerah tersebut terdapat berbagai universitas terkemuka dalam berbagai bidang, dan banyak juga mahasiswa Indonesia yang sedang menempuh studi baik program D-3, S-1, S-2, maupun S-3.
Lebih lanjut, Yusran mengatakan bahwa dalam acara ini, panitia membagi dua sesi diskusi panel, yaitu sesi program sarjana (undergraduate program) untuk pelajar SMA/SMK yang akan melanjutkan ke jenjang D-3/S-1 di Jepang. Kemudian, sesi program pascasarjana (postgraduate program) untuk pelajar S-1 yang akan melanjutkan pendidikan magister/master dan pelajar S-2 yang akan melanjutkan ke jenjang doktoral.
Diskusi panel tersebut menghadirkan mahasiswa Indonesia yang sedang menempuh pendidikan di berbagai kampus di Hokuriku sebagai pembicara.
Sesi program sarjana (undergraduate program) dibagi dalam lima sesi, yaitu bidang teknik (engineering), pertanian pangan (food-agriculture), sains terapan (applied science), program pertukaran pelajar, dan persiapan sekolah bahasa. Selanjutnya, sesi program pascasarjana (postgraduate program) memberikan materi pada bidang medis dan farmasi, bisnis dan manajemen, teknik (engineering), dan sains (science).
Acara webinar yang berlangsung selama tiga jam tersebut berjalan dengan lancar dan mendapatkan umpan balik (feedback) yang baik dari seluruh peserta melalui sesi diskusi dan tanya jawab. Secara keseluruhan, peserta berharap agar lebih banyak kegiatan pameran pendidikan (education fair) seperti ini untuk memberikan wawasan dan informasi terkini mengenai perkuliahan di Jepang.
Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Tokyo , Yusli Wardiatno, mengapresiasi upaya PPIJ Korda Hokuriku yang telah mengadakan webinar yang berlangsung pada Sabtu (19/6) lalu ini, dan berharap korda atau komsat PPI lain melakukan upaya serupa.
“Kegiatan diseminasi informasi beasiswa semacam ini harus terus dilaksanakan, agar lebih banyak lagi calon-calon mahasiswa yang terinformasi dan terseleksi untuk belajar di Jepang. Mari kita bekerja sama agar kedepan makin banyak warga Indonesia penerima beasiswa yang studi di negeri Sakura,” ujar Yusli melalui siaran pers, Selasa (22/6).
HEF 2021 mengangkat tema "Inspirasi Anak Bangsa Menggapai Mimpi di Negeri Sakura" dengan menghadirkan Hiroshi Nishida selaku Chief Secretary of INPEX Foundation. Ia menyampaikan informasi tentang kampus-kampus dan jurusan untuk jenjang D-3, S-1, S-2 dan S-3 serta info-info menarik mengenai kegiatan mahasiswa Indonesia di Hokuriku. Yusli berharap INPEX Foundation dapat meningkatkan jumlah peserta penerima beasiswa setiap tahunnya.
“Program INPEX Scholarship menyelenggarakan seleksi setiap tahun untuk tiga penerima beasiswa. Informasi lengkap mengenai prosedur dan persyaratan pendaftaran dapat dilihat pada laman resmi https://www.inpex-s.com/en/ ,” ungkap Hiroshi.
Ia menambahkan bahwa peserta kali ini sangat beruntung karena ada beberapa informasi yang belum diberitakan, tetapi sudah disampaikan pada kegiatan HEF 2021.
Sementara itu, Ketua Panitia HEF 2021 Yusran Adi Fitra, mengatakan bahwa kegiatan ini akan menjadi agenda resmi tahunan sehingga semakin banyak pelajar Indonesia yang dapat menempuh perkuliahan di Hokuriku.
“Antusiasme pelajar Indonesia dalam mengikuti kegiatan ini sangat tinggi, tercatat 455 peserta melakukan pendaftaran yang terdiri dari 20% pelajar SMA/SMK sederajat dan 80% untuk mahasiswa S-1 dan S-2,” jelas Yusran.
Regional Hokuriku Jepang memiliki empat wilayah yaitu Niigata, Toyama, Ishikawa dan Fukui. Di daerah tersebut terdapat berbagai universitas terkemuka dalam berbagai bidang, dan banyak juga mahasiswa Indonesia yang sedang menempuh studi baik program D-3, S-1, S-2, maupun S-3.
Lebih lanjut, Yusran mengatakan bahwa dalam acara ini, panitia membagi dua sesi diskusi panel, yaitu sesi program sarjana (undergraduate program) untuk pelajar SMA/SMK yang akan melanjutkan ke jenjang D-3/S-1 di Jepang. Kemudian, sesi program pascasarjana (postgraduate program) untuk pelajar S-1 yang akan melanjutkan pendidikan magister/master dan pelajar S-2 yang akan melanjutkan ke jenjang doktoral.
Diskusi panel tersebut menghadirkan mahasiswa Indonesia yang sedang menempuh pendidikan di berbagai kampus di Hokuriku sebagai pembicara.
Sesi program sarjana (undergraduate program) dibagi dalam lima sesi, yaitu bidang teknik (engineering), pertanian pangan (food-agriculture), sains terapan (applied science), program pertukaran pelajar, dan persiapan sekolah bahasa. Selanjutnya, sesi program pascasarjana (postgraduate program) memberikan materi pada bidang medis dan farmasi, bisnis dan manajemen, teknik (engineering), dan sains (science).
Acara webinar yang berlangsung selama tiga jam tersebut berjalan dengan lancar dan mendapatkan umpan balik (feedback) yang baik dari seluruh peserta melalui sesi diskusi dan tanya jawab. Secara keseluruhan, peserta berharap agar lebih banyak kegiatan pameran pendidikan (education fair) seperti ini untuk memberikan wawasan dan informasi terkini mengenai perkuliahan di Jepang.
(mpw)