Keren, Mahasiswa Universitas Pertamina Olah Sampah Jadi BBM dan Energi Listrik

Kamis, 26 Agustus 2021 - 09:34 WIB
loading...
Keren, Mahasiswa Universitas...
Praktikum Mata Kuliah Laboratorium Lingkungan Modul Analisis Timbulan dan Komposisi Sampah, Program Studi Teknik Lingkungan Universitas Pertamina. Foto/Dok/Humas UP
A A A
JAKARTA - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan ( KLHK ) mengatakan pada tahun 2020, total sampah di Indonesia menyentuh angka 67.8 juta ton. Artinya, dari 270 juta penduduk, masing-masing individu menghasilkan 0.68 kilogram sampah per harinya. Sementara itu, kapasitas pengelolaan sampah di 514 kabupaten atau kota yang ada di Indonesia, rata-rata masih berada di bawah 50 persen.

Refuse Derived Fuel (RDF), disebutkan Direktorat Pengelolaan Sampah KLHK dapat menjadi solusi dalam mengatasi persoalan sampah di Indonesia. RDF adalah teknologi pengolahan sampah menjadi energi biomassa yang selanjutnya digunakan sebagai sumber energi baru dan terbarukan (EBT). Teknologi ini digadang-gadang mampu menggantikan bahan bakar batu bara pada proses pembakaran di pabrik industri semen dan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).



Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebutkan, jika dapat terealisasi dengan baik, teknologi RDF akan memberikan substitusi paling tidak 3 persen dari kebutuhan batu bara. Mendukung upaya pemerintah mencapai bauran EBT, Tim peneliti dari Universitas Pertamina mencoba menganalisa potensi sampah sebagai bahan baku pembuatan RDF di beberapa lokasi.

“Rata-rata timbulan sampah yang masuk ke salah satu Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sebagai objek penelitian mencapai 104,18 ton per hari. Setelah melakukan uji sampel dan analisa, beberapa jenis sampah di TPA tersebut ternyata berpotensi menjadi bahan baku RDF karena telah sesuai dengan standar RDF yang diterapkan berbagai negara di dunia termasuk Indonesia” ungkap Ketua Tim Peneliti sekaligus Dosen Teknik Lingkungan Universitas Pertamina , Betanti Ridhosari, dalam keterangan pers, Kamis (26/8/2021)

Beberapa negara seperti Denmark, Finlandia, Swedia, Belanda, Jerman, Italia, dan Inggris telah mengadopsi teknologi RDF. Di Indonesia, teknologi ini pertama kali diresmikan pada 21 Juli 2020 di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Desa Tritih Lor, Kecamatan Jeruklegi, Kabupaten Cilacap.



“Saat ini ada 52 lokasi PLTU dan 34 plant industri semen di Indonesia yang dapat dimanfaatkan. Potensi sampah yang dapat dikembangkan menjadi RDF ditaksir mencapai 20 ribu ton per hari. Jika alternatif pengolahan sampah menjadi energi atau waste to energy ini digalakkan, tidak hanya masalah tumpukan sampah saja yang dapat teratasi. Teknologi ini juga berpotensi untuk pengembangan EBT dan peningkatan perekonomian, khususnya masyarakat di sekitar TPA,” tutur Betanti.

Betanti dan tim melakukan uji sampel berupa sampah sisa makanan, karet, kulit, kertas, tekstil, daun dan kayu, serta tujuh jenis polimer plastik dari limbah padat di TPA Penelitian. Uji sampel dilakukan terhadap ketiga parameter, yakni: kadar air, kadar abu, dan nilai kalor. Untuk RDF non plastik didapatkan jenis sampah karet memiliki potensi Nilai Kalor paling tinggi mencapai 26 MJ/kg. Sedangkan untuk jenis plastik, sampah plastik berjenis polypropylene (PP) memiliki nilai kalor paling tinggi mencapai 48 MJ/kg. Mengacu kepada SNI 8675:2018 tentang pelet biomassa untuk energi, standar Nilai Kalor untuk industri dan rumah tangga adalah 16,5 MJ/kg.

Dalam melakukan pengumpulan dan uji sampel pada limbah padat, Betanti dan Tim turut serta melibatkan mahasiswa Program Studi Teknik Lingkungan Universitas Pertamina. Muhammad Rifqi salah satunya, menuturkan keterlibatannya dalam proyek pengabdian kepada masyarakat ini membantunya untuk memahami permasalahan riil yang ia dapatkan selama perkuliahan. “Melalui proyek ini, kami dapat mengaplikasikan mata kuliah Energi Berbasis Limbah, dan Proyek Terintegrasi Berbasis Lingkungan secara langsung. Dengan pembelajaran di kelas, praktik di laboratorium, dan keterlibatan dalam proyek, saya menjadi lebih siap untuk bersaing di bursa kerja nantinya,” ujar Rifqi.

Bagi siswa siswi SMA yang ingin berkuliah di kampus besutan PT Pertamina (Persero) tersebut, saat ini tengah dibuka Seleksi Nilai UTBK dan Seleksi Nilai Rapor untuk Periode Agustus Tahun Akademik 2021/2022. Informasi lengkap pendaftaran dapat diakses di laman https://universitaspertamina.ac.id/pendaftaran. Universitas Pertamina juga memberikan beragam beasiswa yang informasinya dapat diakses di laman https://universitaspertamina.ac.id/beasiswa/
(mpw)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
KIP Kuliah untuk 544.000...
KIP Kuliah untuk 544.000 Mahasiswa Sudah Ditransfer, Begini Cara Ceknya
Lebih dari 1 Juta Mahasiswa...
Lebih dari 1 Juta Mahasiswa akan Terima KIP Kuliah di Tahun Ini
Beasiswa Belum Mampu...
Beasiswa Belum Mampu Tingkatkan APK Pendidikan Tinggi, Kemendikti Susun Strategi Nasional
Teuku Riefky Ajak Mahasiswa...
Teuku Riefky Ajak Mahasiswa FEB UI Kolaborasi di Sektor Ekonomi Kreatif
MNC Sekuritas Gandeng...
MNC Sekuritas Gandeng PT Capital Asset Management Edukasi Mahasiswa Universitas Tazkia Bogor
Mendikti Saintek Terbitkan...
Mendikti Saintek Terbitkan Kepmen Baru, Atur Pengembangan Karier Dosen
Ini 5 Jurus MNC University...
Ini 5 Jurus MNC University yang Siap Membekalimu untuk Berkarier di Berbagai Bidang Usaha Milik MNC Group
Komitmen MNC University...
Komitmen MNC University Membangun Masa Depan Mahasiswa dan Menciptakan Dampak Sosial
PASMAM 2025, FISIP Unpas...
PASMAM 2025, FISIP Unpas Gelar Lomba Simulasi Sidang ASEAN
Rekomendasi
Mantan Kapolres Ngada...
Mantan Kapolres Ngada AKBP Fajar Widyadharma Ajukan Banding usai Dipecat karena Lecehkan 3 Anak
Profil dan Perjalanan...
Profil dan Perjalanan Karier Mat Solar, Aktor Bajaj Bajuri yang Melegenda
Riwayat Penyakit Mat...
Riwayat Penyakit Mat Solar sebelum Meninggal, Idap Stroke sejak 2017
Harlah PP IPNU Ke-71...
Harlah PP IPNU Ke-71 Dukung Pengembangan Generasi Muda Muslim yang Kritis dan Berwawasan Luas
Mata Uang yang Paling...
Mata Uang yang Paling Banyak Dipalsukan di Dunia, Dolar AS Jadi Target Utama
Apple Diam-diam Tambah...
Apple Diam-diam Tambah Fitur Tak Dikenal untuk iPhone
Berita Terkini
iNews Media Group dan...
iNews Media Group dan Kemendikdasmen Jalin Sinergi untuk Pendidikan Indonesia
6 jam yang lalu
2 Dosen President University...
2 Dosen President University Dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Manajemen Keuangan
11 jam yang lalu
Kunjungi Darunnajah,...
Kunjungi Darunnajah, Menag Serahkan SK Laznas untuk Pemberdayaan Umat
11 jam yang lalu
Pendaftaran KJMU 2025...
Pendaftaran KJMU 2025 Sudah Dibuka, Siapkan KTP dan KK!
12 jam yang lalu
Jadwal Pendaftaran SIMAK...
Jadwal Pendaftaran SIMAK UI 2025, Camaba Siap-siap Ya
12 jam yang lalu
Pramono: KJP untuk 705.000...
Pramono: KJP untuk 705.000 Siswa Bisa Cair sebelum Lebaran 2025
13 jam yang lalu
Infografis
Fakta-fakta Sinyal Kuat...
Fakta-fakta Sinyal Kuat Kenaikan Tarif Listrik, BBM, dan LPG 3 Kg
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved