ITB Uji Coba Kuliah Tatap Muka Bertahap Mulai Akhir September
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sesuai dengan keputusan Ditjen Dikti Kemendikbudristek untuk membuka kampus, saat ini ITB sedang memasuki masa transisi menyelenggarakan perkuliahan tatap muka secara luring dan daring. Penyelenggaraan perkuliahan tatap muka diselenggarakan secara bertahap mulai akhir September.
Melansir laman resmi ITB di itb.ac.id, Jumat (17/9/2021), Direktur Pendidikan ITB Dr. Arief Hariyanto menyampaikan, berdasarkan data, diperkirakan mahasiswa yang akan terlibat dalam kegiatan luring ini adalah 1.087 mahasiswa mulai akhir September. Jumlah itu terdiri dari 864 mahasiswa di kampus Ganesha dan 148 mahasiswa di kampus Jatinangor.
Sementara itu, kegiatan akademik luring yang dimulai dari awal Oktober 2021 adalah 3.419 mahasiswa yang terdiri dari 3.229 mahasiswa kampus Ganesha dan 170 di kampus Jatinangor.
Adapun kegiatan akademik luring yang dimulai pada November diperkirakan terdapat 1.873 mahasiswa dengan rincian 804 mahasiswa di kampus Ganesha dan 647 mahasiswa di kampus Jatinangor.
Tahapan kegiatan luring ini diharapkan menjadi fase transisi perkuliahan yang mampu diimplementasikan dalam masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB). Kegiatan akademik ini juga bertujuan untuk tetap mencapai learning outcome, dimana kehidupan masa AKB sudah semakin terbentuk. Proses transisi ini diharapkan bisa menyiapkan sivitas ITB menjadi insan yang siap menerapkan kebiasaan baru secara konsisten.
Rektor ITB Prof. Reini Wirahadikusumah menyampaikan, para mahasiswa yang membutuhkan indekos dapat mulai melakukan pemesanan untuk masa waktu Oktober-November-Desember. Sebagai gambaran profil asal kota dari mahasiswa ITB yang terbesar adalah dari DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur.
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Prof. Jaka Sembiring mengatakan, proses transisi ini sebagai uji coba untuk melaksanakan perkuliahan luring di mana pengaturan, pengawasan perkelompok secara kontinyu dan penjagaan fakultas/sekolah dan prodi harus selalu dilakukan. Penanganan dan tahapan untuk setiap kasus sudah disiapkan.
Dalam tahap persiapan ini, fakultas/sekolah terus melakukan berkoordinasi dengan seluruh direktorat terkait, yaitu Direktorat Pendidikan, Direktorat Sarana dan Prasarana, Direktorat Kemahasiswaan, Direktorat Sistem dan Teknologi Informasi, UPT Pelayanan Kesehatan, dan Satgas Covid-19 ITB.
Melansir laman resmi ITB di itb.ac.id, Jumat (17/9/2021), Direktur Pendidikan ITB Dr. Arief Hariyanto menyampaikan, berdasarkan data, diperkirakan mahasiswa yang akan terlibat dalam kegiatan luring ini adalah 1.087 mahasiswa mulai akhir September. Jumlah itu terdiri dari 864 mahasiswa di kampus Ganesha dan 148 mahasiswa di kampus Jatinangor.
Sementara itu, kegiatan akademik luring yang dimulai dari awal Oktober 2021 adalah 3.419 mahasiswa yang terdiri dari 3.229 mahasiswa kampus Ganesha dan 170 di kampus Jatinangor.
Adapun kegiatan akademik luring yang dimulai pada November diperkirakan terdapat 1.873 mahasiswa dengan rincian 804 mahasiswa di kampus Ganesha dan 647 mahasiswa di kampus Jatinangor.
Tahapan kegiatan luring ini diharapkan menjadi fase transisi perkuliahan yang mampu diimplementasikan dalam masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB). Kegiatan akademik ini juga bertujuan untuk tetap mencapai learning outcome, dimana kehidupan masa AKB sudah semakin terbentuk. Proses transisi ini diharapkan bisa menyiapkan sivitas ITB menjadi insan yang siap menerapkan kebiasaan baru secara konsisten.
Rektor ITB Prof. Reini Wirahadikusumah menyampaikan, para mahasiswa yang membutuhkan indekos dapat mulai melakukan pemesanan untuk masa waktu Oktober-November-Desember. Sebagai gambaran profil asal kota dari mahasiswa ITB yang terbesar adalah dari DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur.
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Prof. Jaka Sembiring mengatakan, proses transisi ini sebagai uji coba untuk melaksanakan perkuliahan luring di mana pengaturan, pengawasan perkelompok secara kontinyu dan penjagaan fakultas/sekolah dan prodi harus selalu dilakukan. Penanganan dan tahapan untuk setiap kasus sudah disiapkan.
Dalam tahap persiapan ini, fakultas/sekolah terus melakukan berkoordinasi dengan seluruh direktorat terkait, yaitu Direktorat Pendidikan, Direktorat Sarana dan Prasarana, Direktorat Kemahasiswaan, Direktorat Sistem dan Teknologi Informasi, UPT Pelayanan Kesehatan, dan Satgas Covid-19 ITB.