Transformasi IAIN Cirebon Jadi UISSI, Menag Luncurkan PJJ Pendidikan Agama Islam
loading...
A
A
A
Dhani menambahkan, UISSI akan menjadi penyelenggara PJJ yang pertama menyapa guru PAI menggunakan teknologi virtual untuk efisiensi pembiayaan dan efektivitas proses pembelajaran. “UISSI dari mulai pendaftaran hingga wisuda full dilakukan secara online. Dan tentu hal tersebut dapat diwujudkan jika memiliki LMS (Learning Manajemen System) yang kuat. IAIN Cirebon ketika memiliki LMS yang kuat akan menjadi percontohan kampus lain,” jelasnya.
Sebelumnya, Rektor IAIN Cirebon Sumanta Hasyim, mengatakan PJJ PAI ini merupakan embrio lahirnya Universitas Islam Siber Syekh Nurjati Indonesia (UISSI) di mana di era serba digital seperti sekarang ini, metode pendidikan yang memanfaatkan media internet bukan lagi menjadi teknologi eksperimental.
“Saat ini perkembangan teknologi komunikasi dan informasi tersebut juga ikut melahirkan knowledge society. Pandemi Covid-19 juga turut mendorong pemanfaatan teknologi informasi berupa internet, khususnya di pendidikan tinggi untuk terus dimaksimalkan,” katanya.
Berangkat dari permasalahan dan tantangan di atas, kata dia, kemudian dijawab oleh pemerintah melalui Kementerian Agama yang mengusung pengembangan pendidikan tinggi dengan menginisiasi pendidikan jarak jauh di IAIN Syekh Nurjati. Sumanta menjelaskan pengimplementasian tersebut bukan sekadar memindahkan proses pendidikan ke ruang maya, namun juga mengaktualisasikan pendidikan jarak jauh dengan basis pengetahuan yang kompetitif.
“Selain itu, pendidikan jarak jauh bukan hanya tentang ketersediaan teknologi komunikasi dan informasi, melainkan juga tentang kualitas materi ajar, pengajar, peserta didik, metode pedagogi, interaksi yang dapat diakomodasi, dan sistem pendukung lainnya yang terus diupayakan dan dimaksimalkan oleh seluruh sivitas akademika IAIN Syekh Nurjati,” paparnya.
Sebelumnya, Rektor IAIN Cirebon Sumanta Hasyim, mengatakan PJJ PAI ini merupakan embrio lahirnya Universitas Islam Siber Syekh Nurjati Indonesia (UISSI) di mana di era serba digital seperti sekarang ini, metode pendidikan yang memanfaatkan media internet bukan lagi menjadi teknologi eksperimental.
“Saat ini perkembangan teknologi komunikasi dan informasi tersebut juga ikut melahirkan knowledge society. Pandemi Covid-19 juga turut mendorong pemanfaatan teknologi informasi berupa internet, khususnya di pendidikan tinggi untuk terus dimaksimalkan,” katanya.
Berangkat dari permasalahan dan tantangan di atas, kata dia, kemudian dijawab oleh pemerintah melalui Kementerian Agama yang mengusung pengembangan pendidikan tinggi dengan menginisiasi pendidikan jarak jauh di IAIN Syekh Nurjati. Sumanta menjelaskan pengimplementasian tersebut bukan sekadar memindahkan proses pendidikan ke ruang maya, namun juga mengaktualisasikan pendidikan jarak jauh dengan basis pengetahuan yang kompetitif.
“Selain itu, pendidikan jarak jauh bukan hanya tentang ketersediaan teknologi komunikasi dan informasi, melainkan juga tentang kualitas materi ajar, pengajar, peserta didik, metode pedagogi, interaksi yang dapat diakomodasi, dan sistem pendukung lainnya yang terus diupayakan dan dimaksimalkan oleh seluruh sivitas akademika IAIN Syekh Nurjati,” paparnya.
(cip)