Pentingnya Matematika di dalam Akuntansi dan Kehidupan Sehari-hari
loading...
A
A
A
Sebagai ratunya ilmu pengetahuan, matematika sudah ada sejak ribuan tahun silam yang dibuktikan dengan keberadaan artefak kuno atau sistem yang diturunkan secara turun temurun. Salah satu produk yang manfaatnya dapat dirasakan hingga kini adalah kalender. Proses pembuatan kalender tidak semudah yang dibayangkan. Para nenek moyang menggunakan matematika aritmatika untuk mengetahui bulan, tahun, rasi bintang, hingga hadirnya kalender yang sempurna seperti saat ini.
Menjadikan Pemikiran Lebih Kritis dan Logis
Fakta bahwa kecerdasan matematika masuk ke dalam salah satu jenis kecerdasan majemuk membuktikan bahwa ilmu ini adalah proses berpikir dan bukan proses berhitung. Belajar ilmu matematika membuat seseorang menjadi lebih kritis dan logis dalam menyikapi pernyataan di lapangan. Dalam matematika, seseorang diajarkan untuk membedakan fakta dan asumsi sehingga tidak mudah goyah dengan prinsip yang dibuatnya.
Pola pikir orang yang terbiasa dengan matematika lebih tajam dan masuk akal. Mereka tidak hanya mengandalkan perasaan dan dugaan semata. Mindset seperti ini sangat dibutuhkan di dunia kerja, di mana dinamika karir profesional yang penuh dengan ketidakpastian memaksa seseorang cepat tanggap dalam pengambilan keputusan.
Pentingnya Matematika untuk Bidang Pekerjaan Kasar
Percaya atau tidak matematika juga bermanfaat bagi mereka yang menggeluti bidang pekerjaan kasar, misalnya saja tukang bangunan. Berbagai aktivitas matematika dilakukan oleh tukang ketika hendak membangun sebuah rumah.
Terdapat tiga aktivitas matematika paling menonjol yang dilakukan oleh tukang bangunan yakni membilang, mengukur, dan menghitung. Kegiatan membilang seperti penyebutan bilangan dan satuan baku, biasanya juga dikaitan dengan perbandingan dalam penyebutan bahan-bahan bangunan.
Aktivitas mengukur melibatkan benda-benda seperti meteran, penggaris siku, dan tali temali. Seperti ketika mengukur fondasi maka pernyataan, “semakin tinggi rumah maka kedalam fondasi semakin besar pula” ialah implementasi dari perbandingan senilai. Satu lagi yakni aktivitas mengitung yang selalu digunakan dalam setiap hal. Seperti pembelian ubin, cat, semen dan bahan-bahan lainnya melibatkan operasi hitung perkalian. Yang lebih kompleks lagi adalah pembuatan kuda-kuda atap rumah yang melibatkan Teorema Pythagoras dan Trigonometri.
Matematika Sederhana untuk Masyarakat Umum
Terdapat penelitian yang dilakukan oleh Pradnyo Wijayanti terhadap pengrajin bambu dengan latar belakang tamatan SMP mengenai konsep matematika yang digunakan untuk kerajinan rege, kukusan, dan tumbu. Pengrajin menggunakan prinsip kerja jangka dalam membuat blengker rege, sementara ketika membuat sudut tumbu dia menggunakan konsep panjang diagonal pada persegi dan jarak.
Pemaparan di atas membuktikan bahwa eksistensi matematika bukan hanya perhitungan rumit dan prosedural semata. Dalam kegiatan sehari-hari dan dunia kerja bahkan erat kaitannya dengan ilmu matematika. Matematika memang tampak sulit dan membosankan jika seseorang hanya melihat teorinya saja. Padahal kenyataannya segala aspek dalam kehidupan ini tidak jauh dari aplikasi ilmu matematika.
Dalam hal ini mungkin Anda masih bertanya-tanya, apakah itu berarti harus pintar matematika untuk bisa masuk akuntansi atau bahkan berprofesi sebagai akuntan? Sebenarnya hal ini relatif, karena matematika yang dipelajari adalah suatu dasar untuk melatih logika dan kesabaran. Dengan kata lain, pola pikir matematis itu juga membantu agar nantinya lebih teliti dan terstruktur dalam pekerjaan. Bagaimana menurut pendapat Anda?
(Penulis: Tim Universitas Bakrie)
Menjadikan Pemikiran Lebih Kritis dan Logis
Fakta bahwa kecerdasan matematika masuk ke dalam salah satu jenis kecerdasan majemuk membuktikan bahwa ilmu ini adalah proses berpikir dan bukan proses berhitung. Belajar ilmu matematika membuat seseorang menjadi lebih kritis dan logis dalam menyikapi pernyataan di lapangan. Dalam matematika, seseorang diajarkan untuk membedakan fakta dan asumsi sehingga tidak mudah goyah dengan prinsip yang dibuatnya.
Pola pikir orang yang terbiasa dengan matematika lebih tajam dan masuk akal. Mereka tidak hanya mengandalkan perasaan dan dugaan semata. Mindset seperti ini sangat dibutuhkan di dunia kerja, di mana dinamika karir profesional yang penuh dengan ketidakpastian memaksa seseorang cepat tanggap dalam pengambilan keputusan.
Pentingnya Matematika untuk Bidang Pekerjaan Kasar
Percaya atau tidak matematika juga bermanfaat bagi mereka yang menggeluti bidang pekerjaan kasar, misalnya saja tukang bangunan. Berbagai aktivitas matematika dilakukan oleh tukang ketika hendak membangun sebuah rumah.
Terdapat tiga aktivitas matematika paling menonjol yang dilakukan oleh tukang bangunan yakni membilang, mengukur, dan menghitung. Kegiatan membilang seperti penyebutan bilangan dan satuan baku, biasanya juga dikaitan dengan perbandingan dalam penyebutan bahan-bahan bangunan.
Aktivitas mengukur melibatkan benda-benda seperti meteran, penggaris siku, dan tali temali. Seperti ketika mengukur fondasi maka pernyataan, “semakin tinggi rumah maka kedalam fondasi semakin besar pula” ialah implementasi dari perbandingan senilai. Satu lagi yakni aktivitas mengitung yang selalu digunakan dalam setiap hal. Seperti pembelian ubin, cat, semen dan bahan-bahan lainnya melibatkan operasi hitung perkalian. Yang lebih kompleks lagi adalah pembuatan kuda-kuda atap rumah yang melibatkan Teorema Pythagoras dan Trigonometri.
Matematika Sederhana untuk Masyarakat Umum
Terdapat penelitian yang dilakukan oleh Pradnyo Wijayanti terhadap pengrajin bambu dengan latar belakang tamatan SMP mengenai konsep matematika yang digunakan untuk kerajinan rege, kukusan, dan tumbu. Pengrajin menggunakan prinsip kerja jangka dalam membuat blengker rege, sementara ketika membuat sudut tumbu dia menggunakan konsep panjang diagonal pada persegi dan jarak.
Pemaparan di atas membuktikan bahwa eksistensi matematika bukan hanya perhitungan rumit dan prosedural semata. Dalam kegiatan sehari-hari dan dunia kerja bahkan erat kaitannya dengan ilmu matematika. Matematika memang tampak sulit dan membosankan jika seseorang hanya melihat teorinya saja. Padahal kenyataannya segala aspek dalam kehidupan ini tidak jauh dari aplikasi ilmu matematika.
Dalam hal ini mungkin Anda masih bertanya-tanya, apakah itu berarti harus pintar matematika untuk bisa masuk akuntansi atau bahkan berprofesi sebagai akuntan? Sebenarnya hal ini relatif, karena matematika yang dipelajari adalah suatu dasar untuk melatih logika dan kesabaran. Dengan kata lain, pola pikir matematis itu juga membantu agar nantinya lebih teliti dan terstruktur dalam pekerjaan. Bagaimana menurut pendapat Anda?
(Penulis: Tim Universitas Bakrie)