Mobil Listrik UNY Siap Berlaga di FESC IIMS 2022, Intip Spesifikasinya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Tim Garuda Universitas Negeri Yogyakarta ( UNY ) ikut serta dalam ajang Formula Electric Student Competition Indonesia International Motor Show (FESC IIMS ) 2022 awal April mendatang. Ajang tersebut menuntut mahasiswa membuat mobil dengan konsep formula electric.
Pengembangan mobil formula electric memiliki banyak tantangan tidak hanya pada aspek efisiensi. Namun juga harus mampu melaju dengan cepat tanpa melupakan aspek keamanan sekaligus ramah lingkungan.
UNY mengembangkan Garuda Electric Vehicle-22 atau Garuda EV-22 untuk kegiatan ini. Mobil ini merupakan mobil balap bertenaga listrik untuk masa depan yang berdesain menarik seperti mobil formula one, memiliki sistem keamanan tingkat tinggi, ergonomis, mudah dikontrol, ramah lingkungan, dan powerfull.
Menurut Manager Tim Kesit Bayu Purnomo, keamanan dan kenyamanan merupakan faktor penting dalam sebuah mobil balap. “Garuda EV-22 dilengkapi 5-point seatbelt untuk memastikan keamanan pengemudi di track. Selain itu, pada sistem kelistrikan digunakan catu daya HVTS dan LVIS untuk memastikan setiap komponen mendapatkan tegangan sesuai kapasitasnya,” katanya mengutip laman resmi UNY, Jumat (18/3/2022).
Baca: Ubhara Jaya Dirikan Rumah KI sebagai Wadah Inovasi dan Kreativitas Civitas Akademika
Untuk memastikan kenyamanan pengemudi, kendaraan dirancang dengan ergonomic driver seat. Adjustable pedal box dirancang untuk menyesuaikan kebutuhan sesuai kondisi fisik pengemudi. Mahasiswa prodi pendidikan teknik otomotif itu menjelaskan, Garuda EV-22 juga dilengkapi dengan steering wheel yang memiliki sudut dengan mempertimbangkan aspek ergonomi untuk mengurangi beban steering.
Berbeda dengan mobil gokart pada umumnya, Garuda EV-22 telah dilengkapi dengan suspensi tipe double wishbone sehingga getaran dan kejutan yang dihasilkan sangat minim.
Suspensi juga dirancang untuk memaksimalkan traksi ban pada permukaan jalan. Selain itu kendaraan juga dilengkapi dengan controller untuk mengatur output daya motor listrik sesuai kebutuhan pengemudi.
Dosen pembimbing tim Garuda UNY I Wayan Adiyasa memaparkan, mobil ini ramah lingkungan dan powerfull karena menggunakan baterai dengan kapasitas 72 V/64 Ah dan dapat menempuh jarak hingga 50 km.
“Untuk mencegah terjadinya overheat, casing pada battery pack dirancang dengan memaksimalkan sistem air cooling dengan material aluminium untuk mempercepat perpindahan panasnya,” ungkapnya.
Dilengkapi dengan double on-wheel electric motor, Garuda EV-22 memiliki kecepatan maksimal 80 km/h. Dua motor listrik dipasang secara on-wheel di kedua roda belakang Garuda EV-22. Kedua motor listrik tersebut dikendalikan oleh controller khususnya ketika kendaraan sedang cornering.
Baca juga: 4 Profesor Termuda di Dunia, Nomor 3 dan 4 dari Indonesia
Contohnya, ketika kendaraan sedang melakukan cornering ke kanan maka roda bagian kiri harus berputar lebih cepat dibandingkan roda bagian kanan, maka controller tersebut akan mengatur motor listrik yang terdapat pada roda belakang bagian kiri untuk berputar lebih cepat dibandingkan motor listrik yang terdapat pada roda belakang bagian kanan.
Oleh karena itu pemasangan kedua motor listrik secara on-wheel memiliki keunggulan pada manuver akibat dari controller pengendali motor listrik.
Menurut Humas Tim Garuda UNY Aisyatunnissai Tawakkal, Garuda EV-22 melakukan serangkaian persiapan dalam menghadapi FESC IIMS 2022 ini di antaranya uji akselerasi dan uji rem di boulevard rektorat UNY.
Pada uji ini frame atau rangka kendaraan berperan penting terutama untuk mempertahankan lokasi titik berat pada posisinya baik statis maupun dinamis.
“Sedikit perubahan pada chassis dapat mengakibatkan lokasi titik berat yang signifikan saat menerima beban dinamis, yaitu beban lateral dimana beban paling besar yang diterima chassis ketika cornering,” katanya.
Chassis Garuda EV-22 didesain dengan kekuatan yang cukup untuk menerima beban lateral dengan torsional stiffness sebagai indikator dari kekuatan rangka.
Berdasarkan roll moment yang diterima kendaraan ketika beban lateral diterapkan, dihasilkan target torsional stiffness sebesar 504,119 Nm/degree, sedangkan chassis yang telah di desain memiliki torsional stiffness sebesar 881,679 Nm/degree, sehingga dapat dinyatakan chassis sudah cukup kuat menerima beban lateral.
Driver Garuda EV-22 Sultantyo Djatinegoro berharap, kompetisi ini bisa menjadi pembelajaran bagus untuk teman-teman sehingga dapat menerapkan pembelajaran saat kuliah dengan lebih mendalam. Serta dengan persiapan kompetisi ini dapat menjadikan tim lebih solid dan kompak untuk Garuda UNY yang lebih baik. “Target kami adalah juara umum” tutupnya.
Pengembangan mobil formula electric memiliki banyak tantangan tidak hanya pada aspek efisiensi. Namun juga harus mampu melaju dengan cepat tanpa melupakan aspek keamanan sekaligus ramah lingkungan.
UNY mengembangkan Garuda Electric Vehicle-22 atau Garuda EV-22 untuk kegiatan ini. Mobil ini merupakan mobil balap bertenaga listrik untuk masa depan yang berdesain menarik seperti mobil formula one, memiliki sistem keamanan tingkat tinggi, ergonomis, mudah dikontrol, ramah lingkungan, dan powerfull.
Menurut Manager Tim Kesit Bayu Purnomo, keamanan dan kenyamanan merupakan faktor penting dalam sebuah mobil balap. “Garuda EV-22 dilengkapi 5-point seatbelt untuk memastikan keamanan pengemudi di track. Selain itu, pada sistem kelistrikan digunakan catu daya HVTS dan LVIS untuk memastikan setiap komponen mendapatkan tegangan sesuai kapasitasnya,” katanya mengutip laman resmi UNY, Jumat (18/3/2022).
Baca: Ubhara Jaya Dirikan Rumah KI sebagai Wadah Inovasi dan Kreativitas Civitas Akademika
Untuk memastikan kenyamanan pengemudi, kendaraan dirancang dengan ergonomic driver seat. Adjustable pedal box dirancang untuk menyesuaikan kebutuhan sesuai kondisi fisik pengemudi. Mahasiswa prodi pendidikan teknik otomotif itu menjelaskan, Garuda EV-22 juga dilengkapi dengan steering wheel yang memiliki sudut dengan mempertimbangkan aspek ergonomi untuk mengurangi beban steering.
Berbeda dengan mobil gokart pada umumnya, Garuda EV-22 telah dilengkapi dengan suspensi tipe double wishbone sehingga getaran dan kejutan yang dihasilkan sangat minim.
Suspensi juga dirancang untuk memaksimalkan traksi ban pada permukaan jalan. Selain itu kendaraan juga dilengkapi dengan controller untuk mengatur output daya motor listrik sesuai kebutuhan pengemudi.
Dosen pembimbing tim Garuda UNY I Wayan Adiyasa memaparkan, mobil ini ramah lingkungan dan powerfull karena menggunakan baterai dengan kapasitas 72 V/64 Ah dan dapat menempuh jarak hingga 50 km.
“Untuk mencegah terjadinya overheat, casing pada battery pack dirancang dengan memaksimalkan sistem air cooling dengan material aluminium untuk mempercepat perpindahan panasnya,” ungkapnya.
Dilengkapi dengan double on-wheel electric motor, Garuda EV-22 memiliki kecepatan maksimal 80 km/h. Dua motor listrik dipasang secara on-wheel di kedua roda belakang Garuda EV-22. Kedua motor listrik tersebut dikendalikan oleh controller khususnya ketika kendaraan sedang cornering.
Baca juga: 4 Profesor Termuda di Dunia, Nomor 3 dan 4 dari Indonesia
Contohnya, ketika kendaraan sedang melakukan cornering ke kanan maka roda bagian kiri harus berputar lebih cepat dibandingkan roda bagian kanan, maka controller tersebut akan mengatur motor listrik yang terdapat pada roda belakang bagian kiri untuk berputar lebih cepat dibandingkan motor listrik yang terdapat pada roda belakang bagian kanan.
Oleh karena itu pemasangan kedua motor listrik secara on-wheel memiliki keunggulan pada manuver akibat dari controller pengendali motor listrik.
Menurut Humas Tim Garuda UNY Aisyatunnissai Tawakkal, Garuda EV-22 melakukan serangkaian persiapan dalam menghadapi FESC IIMS 2022 ini di antaranya uji akselerasi dan uji rem di boulevard rektorat UNY.
Pada uji ini frame atau rangka kendaraan berperan penting terutama untuk mempertahankan lokasi titik berat pada posisinya baik statis maupun dinamis.
“Sedikit perubahan pada chassis dapat mengakibatkan lokasi titik berat yang signifikan saat menerima beban dinamis, yaitu beban lateral dimana beban paling besar yang diterima chassis ketika cornering,” katanya.
Chassis Garuda EV-22 didesain dengan kekuatan yang cukup untuk menerima beban lateral dengan torsional stiffness sebagai indikator dari kekuatan rangka.
Berdasarkan roll moment yang diterima kendaraan ketika beban lateral diterapkan, dihasilkan target torsional stiffness sebesar 504,119 Nm/degree, sedangkan chassis yang telah di desain memiliki torsional stiffness sebesar 881,679 Nm/degree, sehingga dapat dinyatakan chassis sudah cukup kuat menerima beban lateral.
Driver Garuda EV-22 Sultantyo Djatinegoro berharap, kompetisi ini bisa menjadi pembelajaran bagus untuk teman-teman sehingga dapat menerapkan pembelajaran saat kuliah dengan lebih mendalam. Serta dengan persiapan kompetisi ini dapat menjadikan tim lebih solid dan kompak untuk Garuda UNY yang lebih baik. “Target kami adalah juara umum” tutupnya.
(nz)