Mahasiswa Vokasi UI Runner Up Kompetisi Cerdas Cermat Tingkat Nasional
loading...
A
A
A
JAKARTA - Mahasiswa Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia (UI), Shiddiq Rahman dan Putri Carollina Yusuf, meraih posisi kedua pada lomba Cerdas-Cermat Tingkat Nasional yang diadakan secara daring.
Kompetisi ini diselenggarakan oleh Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Yayasan RS Dr. Soetomo, Surabaya, dalam rangka memperingati Dies Natalis ke-8, pada Jumat, 24 Maret 2022.
“Sebagai mahasiswa Prodi Administrasi Rumah Sakit, kami sangat terbantu ketika berkompetisi. Berbagai macam studi kasus yang diberikan melalui esai, dapat kami jawab, karena banyak mata kuliah yang berkaitan dengan studi kasus tersebut. Beberapa di antaranya adalah Askes dan JKN, Akreditasi Rumah Sakit, Keselamatan Pasien, Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit, dan lainnya,” ujar Putri.
Putri dan Shiddiq bersaing dengan lebih dari sepuluh tim dari berbagai universitas di Indonesia. Keduanya berhasil melewati babak penyisihan yang terdiri dari lima soal esai, babak final berupa pilihan ganda, dan berbagai pertanyaan cepat yang diberikan oleh dewan juri.
Shiddiq mengatakan, lomba cerdas cermat yang diikutinya bersama Putri merupakan salah satu bentuk penerapan hasil pembelajaran yang diterimanya di kelas. “Kompetisi cerdas-cermat di bidang administrasi rumah sakit ini membuat saya dan Putri tertantang untuk mencobanya. Apalagi, karena kompetisi cerdas-cermat di bidang ini jarang ada dan diselenggarakan secara nasional seperti ini,” kata Shiddiq.
Direktur Program Pendidikan Vokasi UI, Padang Wicaksono, SE., Ph.D, menanggapi prestasi mahasiswa tersebut, “Di Vokasi UI, mahasiswa kami memang lebih banyak melakukan praktik dengan bimbingan dosen praktisi dari industri, sehingga mahasiswa kami selama ini dikenal memiliki kemampuan aplikatif. Meskipun demikian, mereka harus menguasai teori dan mengaplikasikannya lewat kompetisi seperti ini.”
Ketua Program Studi Administrasi Rumah Sakit, Supriadi, SKM., MARS., menambahkan bahwa ia berharap agar mahasiswa lainnya dapat mengikuti jejak kedua rekan mereka untuk terus berprestasi, mengambil kesempatan seperti yang dilakukan Putri dan Shiddiq.
“Saya yakin, setiap mahasiswa memiliki kelebihan masing-masing. Terlebih, mereka sudah mempelajari berbagai hal di kelas, baik teori maupun praktik, sehingga prestasi yang mereka raih pun dapat menjadi bekal tambahan untuk menghadapi dunia industri nantinya setelah lulus,” ujar Supriadi.
Program vokasi bertujuan untuk mempersiapkan tenaga kerja yang terampil dan berkompeten di bidang keahliannya, sehingga para lulusannya siap bekerja dan mampu bersaing secara global. Sekalipun pendidikan vokasi menitikberatkan pada penguasaan keahlian dan praktik, namun mereka juga dibekali penguasaan akademik.
Kompetisi ini diselenggarakan oleh Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Yayasan RS Dr. Soetomo, Surabaya, dalam rangka memperingati Dies Natalis ke-8, pada Jumat, 24 Maret 2022.
“Sebagai mahasiswa Prodi Administrasi Rumah Sakit, kami sangat terbantu ketika berkompetisi. Berbagai macam studi kasus yang diberikan melalui esai, dapat kami jawab, karena banyak mata kuliah yang berkaitan dengan studi kasus tersebut. Beberapa di antaranya adalah Askes dan JKN, Akreditasi Rumah Sakit, Keselamatan Pasien, Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit, dan lainnya,” ujar Putri.
Putri dan Shiddiq bersaing dengan lebih dari sepuluh tim dari berbagai universitas di Indonesia. Keduanya berhasil melewati babak penyisihan yang terdiri dari lima soal esai, babak final berupa pilihan ganda, dan berbagai pertanyaan cepat yang diberikan oleh dewan juri.
Shiddiq mengatakan, lomba cerdas cermat yang diikutinya bersama Putri merupakan salah satu bentuk penerapan hasil pembelajaran yang diterimanya di kelas. “Kompetisi cerdas-cermat di bidang administrasi rumah sakit ini membuat saya dan Putri tertantang untuk mencobanya. Apalagi, karena kompetisi cerdas-cermat di bidang ini jarang ada dan diselenggarakan secara nasional seperti ini,” kata Shiddiq.
Direktur Program Pendidikan Vokasi UI, Padang Wicaksono, SE., Ph.D, menanggapi prestasi mahasiswa tersebut, “Di Vokasi UI, mahasiswa kami memang lebih banyak melakukan praktik dengan bimbingan dosen praktisi dari industri, sehingga mahasiswa kami selama ini dikenal memiliki kemampuan aplikatif. Meskipun demikian, mereka harus menguasai teori dan mengaplikasikannya lewat kompetisi seperti ini.”
Ketua Program Studi Administrasi Rumah Sakit, Supriadi, SKM., MARS., menambahkan bahwa ia berharap agar mahasiswa lainnya dapat mengikuti jejak kedua rekan mereka untuk terus berprestasi, mengambil kesempatan seperti yang dilakukan Putri dan Shiddiq.
“Saya yakin, setiap mahasiswa memiliki kelebihan masing-masing. Terlebih, mereka sudah mempelajari berbagai hal di kelas, baik teori maupun praktik, sehingga prestasi yang mereka raih pun dapat menjadi bekal tambahan untuk menghadapi dunia industri nantinya setelah lulus,” ujar Supriadi.
Program vokasi bertujuan untuk mempersiapkan tenaga kerja yang terampil dan berkompeten di bidang keahliannya, sehingga para lulusannya siap bekerja dan mampu bersaing secara global. Sekalipun pendidikan vokasi menitikberatkan pada penguasaan keahlian dan praktik, namun mereka juga dibekali penguasaan akademik.
(mpw)