Dukung Pembelajaran di SMK Kemaritiman, Ship Simulator Resmi Masuk E-Katalog

Rabu, 01 Juni 2022 - 10:20 WIB
loading...
Dukung Pembelajaran...
Ship simulator resmi masuk e-katalog. Foto/Kemendikbudristek.
A A A
JAKARTA - Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) telah memasukkan ship simulator produksi Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bidang Mesin dan Teknik Industri (BBPPMPV-BMTI) Kemendikbudristek dalam E-katalog. Ship simulator ini digunakan untuk mendukung proses pembelajaran siswa di SMK Kemaritiman.

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek Wikan Sakarinto mendorong pemerintah daerah (pemda) untuk mendukung hasil riset vokasi dengan membeli ship simulator atau alat simulasi kemudi kapal digital karya anak bangsa satuan pendidikan bidang kemaritiman, kelautan, dan perkapalan.

"Kami sangat berharap dan mendorong pemda yang memiliki SMK Kemaritiman dan sejenisnya itu mengalokasikan DAK (Dana Alokasi Khusus) Fisiknya untuk membeli produk ini," ujar Wikan, melalui siaran pers, Rabu (1/6/2022).

Wikan mengatakan, pembelian produk dalam negeri ini memiliki beberapa kelebihan. Selain harganya yang jauh lebih murah, kualitasnya juga tidak kalah dari produk luar negeri.

Baca: Kemendikbudristek Hadirkan Alat Simulasi Kemudi Kapal Digital Buatan SMK dan Kampus Vokasi

"Sebelumnya SMK Kemaritiman impor ship simulator dengan harga yang mahal. Sekarang SMK bisa membeli ship simulator yang jauh lebih murah, yaitu produk BMTI yang didukung SMK. Ini karya anak bangsa," tuturnya.

Ship simulator karya anak bangsa ini dibandrol dengan harga Rp500 juta untuk simulator dengan mode pandangan kapal 90 derajat dan Rp2,1 miliar untuk mode pandangan 180 derajat dengan full badan kapal.

“Harga ini jauh lebih murah dibandingkan dengan mengimpor ship simulator dari luar, dengan kualitas yang sama harganya Rp4,7 miliar. Jadi, harapannya pemda alokasi DAK Fisiknya untuk ini, karena jauh lebih murah dan ini milik kita sendiri," kata Wikan.

Wikan juga mengatakan, di dalam Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) Nomor 70 Tahun 2013 dijelaskan bahwa setiap lembaga pendidikan bidang kemaritiman wajib memiliki ship simulator untuk proses pembelajaran. “Jadi sebetulnya, ini sudah dikunci oleh pemangku kepentingan kita. Jadi tak ada lagi alasan bagi sekolah tidak memiliki ship simulator,” ucapnya.

Baca juga: Melalui Turnamen Golf, Universitas Indonesia Galang Dana Abadi

Wikan menjelaskan, dengan membeli ship simulator karya anak bangsa ini, pemerintah dapat melibatkan lebih banyak lagi SMK sebagai impelementasi dari teaching factory dan pembelajaran berbasis proyek.

“Kami butuh dari pemda, dinas pendidikan, agar ship simulator ini bisa jadi pengadaan peralatan praktik, karena pemerintah juga mewajibkan dan mendorong belanja produk dalam negeri,” tuturnya.

Sebagai informasi, ship simulator ini dikembangkan dan diproduksi oleh BBPPMPV-BMTI dan SMK Negeri 1 Mundu, serta SMK Negeri 2 Cimahi untuk pemasangan instalasinya. Saat ini ship simulator yang sudah diproduksi sudah dikembangkan untuk lima pelabuhan, yaitu Tanjung Priok, Tanjung Perak, Benoa, Banda Neira, dan Tanjung Emas; dan lima jenis kapal, yaitu kapal kargo, kapal penumpang, kapal ikan, kapal feri, dan sekoci.

Dalam e-katalog, produk ini dapat ditemukan dengan PT. Lentera Wahana Abadi sebagai penyedia. “Ke depan ship simulator akan terus dikembangkan menyesuaikan standar peralatan pendidikan kemaritiman misalnya jumlah pelabuhan dan jenis-jenis kapal,” pungkas Wikan.
(nnz)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
OTC Bali Dukung Sinergi...
OTC Bali Dukung Sinergi Pemerintah untuk Perlindungan Siswa PKL di Luar Negeri
Prodi Vokasi Ini Lebih...
Prodi Vokasi Ini Lebih Sulit Ditembus dari Kedokteran di SNBP 2025 Unair
Kemendikdasmen Pamer...
Kemendikdasmen Pamer Hasil Karya Kursus dan Pelatihan, Inovasi Kecantikan hingga Mode
Minimnya Jumlah Mahasiswa...
Minimnya Jumlah Mahasiswa Vokasi Jadi Tantangan Pemerintah
Polmed Gelar Diskusi...
Polmed Gelar Diskusi Memperkuat Peran Pendidikan Vokasi dalam Pembangunan
Ditjen Pendidikan Vokasi...
Ditjen Pendidikan Vokasi Luncurkan Buku untuk Hadapi Dinamika Dunia Kerja
Kemenekraf-Polandia...
Kemenekraf-Polandia Gandeng Pendidikan Vokasi untuk Bangkitkan Ekosistem Gim Lokal
Kisah Fajar, Raih Gelar...
Kisah Fajar, Raih Gelar Sarjana Berkat Kursus hingga Jadi Pengusaha Muda
Kerja Sama dengan IPB,...
Kerja Sama dengan IPB, SMK Pertanian Ini Siap Tampung 250 Siswa
Rekomendasi
Gempa Dangkal Bogor...
Gempa Dangkal Bogor Rusak Sejumlah Rumah, Ini Daftar Laporannya
Gempa M4,1 Guncang Bogor,...
Gempa M4,1 Guncang Bogor, Warga Dengar seperti Suara Gemuruh
Zelensky Tuding 155...
Zelensky Tuding 155 Tentara China Ikut Berperang di Ukraina, Rusia: Beijing Tetap Seimbang
Timnas Indonesia U-17...
Timnas Indonesia U-17 dan Afghanistan U-17 Imbang 0-0 di Babak Pertama
Kaesang Beri Sinyal...
Kaesang Beri Sinyal Kehadiran Tokoh Nasional di PSI, Jokowi?
Daftar 7 Tim Asia ke...
Daftar 7 Tim Asia ke Piala Dunia U-17: Tersisa 2 Tiket!
Berita Terkini
Fakultas Kedokteran...
Fakultas Kedokteran UIN Walisongo Semarang Ciptakan Dokter Muslim Ahli Stem Cell dan Regeneratif
11 jam yang lalu
Mana Kata yang Baku...
Mana Kata yang Baku Menurut KBBI, Pikir atau Fikir?
16 jam yang lalu
10 Contoh Teks MC Halalbihalal...
10 Contoh Teks MC Halalbihalal yang Menarik, Sopan, dan Penuh Makna untuk Berbagai Acara
17 jam yang lalu
Buat Inovasi Penting,...
Buat Inovasi Penting, Siswa SWA Raih Beasiswa ke Harvard, Stanford, dan UC Berkeley
17 jam yang lalu
Kader Hima Persis Diajak...
Kader Hima Persis Diajak Manfaatkan Aplikasi Resmi Organisasi
18 jam yang lalu
Biaya Kuliah PPDS Anestesi...
Biaya Kuliah PPDS Anestesi Unpad, Ternyata Mahal Juga!
19 jam yang lalu
Infografis
Demo Menentang Presiden...
Demo Menentang Presiden AS Donald Trump Digelar di Penjuru Dunia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved