Kuliah Kebangsaan di UI, Gubernur Lemhannas Tekankan Penguatan Ideologi Pancasila
loading...
A
A
A
JAKARTA - Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional ( Lemhannas ) Andi Widjajanto, mengatakan bahwa salah satu elemen penting dalam upaya merawat nasionalisme Indonesia adalah ikhtiar untuk terus menghidupkan ideologi yang telah disepakati oleh para pendiri bangsa sebagai pemersatu, yaitu Pancasila.
Penguatan ideologi Pancasila , kata Andi, untuk menghadapi berbagai ancaman dan tantangan kontemporer bagi Indonesia di era geopolitik generasi kelima. “Penguatan nilai-nilai Pancasila akan mengkonsolidasikan sistem politik Indonesia,” ujar Andi Widjajanto dalam Kuliah Kebangsaan di UI, Jumat (3/6/2022).
Ia memaparkan berbagai potensi kerawanan dan ancaman yang dihadapi oleh Indonesia di era kontemporer, yang ditandai dengan hal yang disebutnya sebagai “konflik konektivitas”.
Dalam konteks konflik ini, Andi mengungkapkan Indonesia menghadapi berbagai kerawanan dan ancaman dari dalam maupun luar negeri, mulai dari konflik Zona Abu-Abu (Gray Zone), instabilitas domestik yang dipicu oleh separatisme, konflik horizontal maupun vertikal, serta KKN, ancaman siber, ancaman kerawanan lingkungan, ancaman kesehatan lingkungan, ancaman terhadap keamanan manusia, hingga tarikan berbagai ideologi global.
Guna menghadapi semua itu, penguatan pemahaman dan praktik nilai-nilai Pancasila menjadi kunci yang penting. Ia berperan menangkal kerawanan nasional, dari segi pengelola krisis diperlukan tata kelola manajemen risiko, manajemen krisis, serta pemulihan cepat yang berkelanjutan.
Dari segi institusi, diperlukan regulasi, operasional, alokasi sumber daya dan adopsi teknologi. Menurut Andi, “Pancasila adalah ideologi yang mengakomodasi berbagai nilai yang ada di kehidupan manusia. Pancasila mengandung mulai dari nilai demokrasi, keagamaan, kebudayaan, keadilan, kedaulatan, sampai dengan solidaritas.”
Andi menyampaikan pandanganya tersebut di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI) pada Kuliah Kebangsaan, yang diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Lahir Pancasila 1 Juni.
Kuliah Kebangsaan seri perdana tersebut berjudul “Nasionalisme, Ketahanan Nasional dan Pancasila: Relevansi dan Tantangan Indonesia Kontemporer” dengan narasumber Andi Widjajanto, dan moderator Dr. Sri Budi Eko Wardani, dosen sekaligus Sekretaris Program Studi Pascasarjana Departemen Ilmu Politik FISIP UI.
Penguatan ideologi Pancasila , kata Andi, untuk menghadapi berbagai ancaman dan tantangan kontemporer bagi Indonesia di era geopolitik generasi kelima. “Penguatan nilai-nilai Pancasila akan mengkonsolidasikan sistem politik Indonesia,” ujar Andi Widjajanto dalam Kuliah Kebangsaan di UI, Jumat (3/6/2022).
Ia memaparkan berbagai potensi kerawanan dan ancaman yang dihadapi oleh Indonesia di era kontemporer, yang ditandai dengan hal yang disebutnya sebagai “konflik konektivitas”.
Dalam konteks konflik ini, Andi mengungkapkan Indonesia menghadapi berbagai kerawanan dan ancaman dari dalam maupun luar negeri, mulai dari konflik Zona Abu-Abu (Gray Zone), instabilitas domestik yang dipicu oleh separatisme, konflik horizontal maupun vertikal, serta KKN, ancaman siber, ancaman kerawanan lingkungan, ancaman kesehatan lingkungan, ancaman terhadap keamanan manusia, hingga tarikan berbagai ideologi global.
Guna menghadapi semua itu, penguatan pemahaman dan praktik nilai-nilai Pancasila menjadi kunci yang penting. Ia berperan menangkal kerawanan nasional, dari segi pengelola krisis diperlukan tata kelola manajemen risiko, manajemen krisis, serta pemulihan cepat yang berkelanjutan.
Dari segi institusi, diperlukan regulasi, operasional, alokasi sumber daya dan adopsi teknologi. Menurut Andi, “Pancasila adalah ideologi yang mengakomodasi berbagai nilai yang ada di kehidupan manusia. Pancasila mengandung mulai dari nilai demokrasi, keagamaan, kebudayaan, keadilan, kedaulatan, sampai dengan solidaritas.”
Andi menyampaikan pandanganya tersebut di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI) pada Kuliah Kebangsaan, yang diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Lahir Pancasila 1 Juni.
Kuliah Kebangsaan seri perdana tersebut berjudul “Nasionalisme, Ketahanan Nasional dan Pancasila: Relevansi dan Tantangan Indonesia Kontemporer” dengan narasumber Andi Widjajanto, dan moderator Dr. Sri Budi Eko Wardani, dosen sekaligus Sekretaris Program Studi Pascasarjana Departemen Ilmu Politik FISIP UI.