Mahasiswa UI Juara 3 Asia Pacific dan 6 Dunia Ajang Shell Eco-Marathon 2022
loading...
A
A
A
JAKARTA - Tim Super Mileage Vehicle Universitas Indonesia (UI-SMV) mencatat prestasi pada Shell Eco-Marathon Autonomous Programming Competition 2022. Tim Nakoela dan Arjuna turun pada kategori Autonomous Programming. Tim Nakoela berhasil meraih peringkat 6 dunia dan peringkat 3 di Asia Pacific and the Middle East, sementara Tim Arjuna menduduki peringkat 8 dunia.
Lomba yang berlangsung pada 28 Maret – 22 April 2022 diikuti oleh 25 tim dari seluruh dunia, termasuk wilayah Asia, Timur Tengah, Amerika, dan Eropa. Tim Nakoela dan tim Arjuna SMV-UI terdiri dari 20 mahasiswa dari Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI).
Lomba Shell Eco Marathon Virtual program diadakan untuk kedua kalinya secara daring semenjak pandemi Covid-19. Tim Nakoela dan Arjuna dari UI-SMV berpartisipasi pada kategori lomba Virtual League Table. Pada kategori lomba ini, tim berlomba untuk mengumpulkan poin terbanyak.
Terdapat empat jenis kegiatan yang diikuti UI-SMV dalam kategori ini, yaitu Shell Eco Marathon Quiz, Future Rider, Autonomous Programming, Pitch the Future, dan Virtual Off-Track Competition.
Shell Eco Marathon Quiz adalah sub-kegiatan lomba yang merupakan sesi tanya jawab seputar sejarah Shell Eco Marathon. Pada sub-lomba Pitch the Future, tim diminta untuk mengembangkan mobil autonomous semakin efisien dan efektif.
Pada sub-lomba ini, Tim SMW UI mengembangkan ide robot yang dapat mengganti ban mobil dan membuat kursi yang dapat menyesuaikan dengan posisi pengemudi. Lalu di sub-lomba Autonomous Programming, kami merancang program coding dan disimulasikan pada software Carla.
"Sub-lomba Virtual Off-Track Competition merupakan kegiatan menulis empat paper dengan empat topik berbeda. Keempat topik tersebut, yaitu communication words, carbon print in vehicle, innovation awards, dan telemetry," kata Raihan Tsaqif Abyanudin, Ketua SMV-UI.
Achmad Alvien Nurhidayatullah, manajer tim Nakoela menambahkan, pada kegiatan lomba autonomous programming, timnya harus membuat programming coding yang mensimulasikan mobil ciptaannya. Mobil tersebut kemudian dikendalikan secara autonomous oleh tim pada saat lomba.
"Mobil diprogram untuk mencapai 15 checkpoint yang ada di peta lomba. Penilaian dilakukan berdasarkan energy usage, distance, CPU usage, dan time yang diperlukan oleh mobil untuk menyelesaikan seluruh checkpoint, sehingga dilihat nilai efisiensi dari simulasi yang sudah dilakukan,” kata Achmad Alvien.
Tim UI-SMV merancang coding untuk autonomous control dengan menggunakan software Carla. Rancangan mobil yang dihasilkan memfokuskan pada rancangan jalur yang paling cepat, waktu dan kecepatan paling efisien. Ketiga hal tersebut pada akhirnya berdampak pada sedikitnya emisi yang dihasilkan oleh mobil yang dirancang oleh tim UI-SMV.
Dekan FTUI, Prof. Dr. Heri Hermansyah, ST., M.Eng., IPU mengapresiasi karya dan prestasi mahasiswa FTUI yang tergabung dalam tim SMV UI tersebut. Dia berharap, semoga rancangan mobil autonomous para mahasiswa ini dapat dikembangkan ke depannya untuk mendukung pengembangan mobil ramah lingkungan di Indonesia.
Terutama pengembangan sistem autonomous control yang dapat membantu memastikan keselamatan dan keamanan pengguna produk otomotif dalam negeri di masa depan. "Semoga tim SMV-UI akan terus berprestasi kedapannya, termasuk pada ajang kompetisi Shell Eco Marathon Indonesia pada September 2022,” terangnya.
UI-SMV memboyong dua puluh anggota tim Nakoela dan tim Arjuna dalam perlombaan ini. Mereka adalah Achmad Alvien Nurhidayatullah (Teknik Elektro 2019), Andriko Rasta Indriantomo (Teknik Mesin 2020), Arifa Shelina Adjani (Teknik Mesin 2020), Ariza Aulia Ghifari (Teknik Mesin 2020), Gabriella Emristy (Teknik Mesin 2018), Leo Triyana (Teknik Mesin 2018), Marsya Renatha Bahasoean (Teknik Perkapalan 2020), dan Muhammad Alfan Fuad Dzia Ul Haq (Teknik Elektro 2020).
Lainnya, Rai Zulfikar Satriagama (Teknik Mesin 2019), Ricky Rahman Papudi (Teknik Elektro 2020), Yoga Cahya Nugraha (Teknik Mesin 2019), Akmal Rayhan (Teknik Mesin 2019), Raihan Tsaqif Abyanudin (Teknik Mesin 2019), Rayhan Danendra Wiracalosa (Teknik Mesin 2020), Edgar Nagok Nahum (Teknik Elektro 2018), Edward (Teknik Mesin 2020), Muammar Shaddam Kusnandar (Teknik Mesin 2020), dan Stephanus Keagan Riantoputra (Teknik Mesin 2018).
Lomba yang berlangsung pada 28 Maret – 22 April 2022 diikuti oleh 25 tim dari seluruh dunia, termasuk wilayah Asia, Timur Tengah, Amerika, dan Eropa. Tim Nakoela dan tim Arjuna SMV-UI terdiri dari 20 mahasiswa dari Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI).
Lomba Shell Eco Marathon Virtual program diadakan untuk kedua kalinya secara daring semenjak pandemi Covid-19. Tim Nakoela dan Arjuna dari UI-SMV berpartisipasi pada kategori lomba Virtual League Table. Pada kategori lomba ini, tim berlomba untuk mengumpulkan poin terbanyak.
Terdapat empat jenis kegiatan yang diikuti UI-SMV dalam kategori ini, yaitu Shell Eco Marathon Quiz, Future Rider, Autonomous Programming, Pitch the Future, dan Virtual Off-Track Competition.
Shell Eco Marathon Quiz adalah sub-kegiatan lomba yang merupakan sesi tanya jawab seputar sejarah Shell Eco Marathon. Pada sub-lomba Pitch the Future, tim diminta untuk mengembangkan mobil autonomous semakin efisien dan efektif.
Pada sub-lomba ini, Tim SMW UI mengembangkan ide robot yang dapat mengganti ban mobil dan membuat kursi yang dapat menyesuaikan dengan posisi pengemudi. Lalu di sub-lomba Autonomous Programming, kami merancang program coding dan disimulasikan pada software Carla.
"Sub-lomba Virtual Off-Track Competition merupakan kegiatan menulis empat paper dengan empat topik berbeda. Keempat topik tersebut, yaitu communication words, carbon print in vehicle, innovation awards, dan telemetry," kata Raihan Tsaqif Abyanudin, Ketua SMV-UI.
Achmad Alvien Nurhidayatullah, manajer tim Nakoela menambahkan, pada kegiatan lomba autonomous programming, timnya harus membuat programming coding yang mensimulasikan mobil ciptaannya. Mobil tersebut kemudian dikendalikan secara autonomous oleh tim pada saat lomba.
"Mobil diprogram untuk mencapai 15 checkpoint yang ada di peta lomba. Penilaian dilakukan berdasarkan energy usage, distance, CPU usage, dan time yang diperlukan oleh mobil untuk menyelesaikan seluruh checkpoint, sehingga dilihat nilai efisiensi dari simulasi yang sudah dilakukan,” kata Achmad Alvien.
Tim UI-SMV merancang coding untuk autonomous control dengan menggunakan software Carla. Rancangan mobil yang dihasilkan memfokuskan pada rancangan jalur yang paling cepat, waktu dan kecepatan paling efisien. Ketiga hal tersebut pada akhirnya berdampak pada sedikitnya emisi yang dihasilkan oleh mobil yang dirancang oleh tim UI-SMV.
Dekan FTUI, Prof. Dr. Heri Hermansyah, ST., M.Eng., IPU mengapresiasi karya dan prestasi mahasiswa FTUI yang tergabung dalam tim SMV UI tersebut. Dia berharap, semoga rancangan mobil autonomous para mahasiswa ini dapat dikembangkan ke depannya untuk mendukung pengembangan mobil ramah lingkungan di Indonesia.
Terutama pengembangan sistem autonomous control yang dapat membantu memastikan keselamatan dan keamanan pengguna produk otomotif dalam negeri di masa depan. "Semoga tim SMV-UI akan terus berprestasi kedapannya, termasuk pada ajang kompetisi Shell Eco Marathon Indonesia pada September 2022,” terangnya.
UI-SMV memboyong dua puluh anggota tim Nakoela dan tim Arjuna dalam perlombaan ini. Mereka adalah Achmad Alvien Nurhidayatullah (Teknik Elektro 2019), Andriko Rasta Indriantomo (Teknik Mesin 2020), Arifa Shelina Adjani (Teknik Mesin 2020), Ariza Aulia Ghifari (Teknik Mesin 2020), Gabriella Emristy (Teknik Mesin 2018), Leo Triyana (Teknik Mesin 2018), Marsya Renatha Bahasoean (Teknik Perkapalan 2020), dan Muhammad Alfan Fuad Dzia Ul Haq (Teknik Elektro 2020).
Lainnya, Rai Zulfikar Satriagama (Teknik Mesin 2019), Ricky Rahman Papudi (Teknik Elektro 2020), Yoga Cahya Nugraha (Teknik Mesin 2019), Akmal Rayhan (Teknik Mesin 2019), Raihan Tsaqif Abyanudin (Teknik Mesin 2019), Rayhan Danendra Wiracalosa (Teknik Mesin 2020), Edgar Nagok Nahum (Teknik Elektro 2018), Edward (Teknik Mesin 2020), Muammar Shaddam Kusnandar (Teknik Mesin 2020), dan Stephanus Keagan Riantoputra (Teknik Mesin 2018).
(mpw)