Prodi Penmas FIP UNJ Gelar Seminar Internasional dan Munas Hapenmasi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Program Studi Pendidikan Masyarakat, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Jakarta (Prodi Penmas FIP UNJ) menyelenggarakan seminar internasional dengan topik “The Capstone of Collaboration and Innovation to Empowerment for All People”. Acara digelar 14-16 Juni 2022 dan diselenggarakan secara luring di Aula Brigjen Latief UNJ dan daring.
Pada seminar internasional ini, La Nyalla Mahmud Mattalitti selaku Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI didapuk sebagai keynote speaker. Sementara para narasumber acara ini antara lain Juha Christensen (Finlandia), Jean B. Belala (Afrika Selatan), Carlos Ferrandiz (Spanyol), Prof. Uyu Wahyudin (UPI), dan Prof. Abdul Rahmat (UNG).
La Nyalla Mahmud Mattalitti dalam keynote speakernya yang bertemakan “Peran Perguruan Tinggi Memajukan Mereka yang Tertinggal” menyampaikan bahwa tugas untuk mengentaskan kemiskinan tidak cukup dengan melakukan upaya yang bersifat kuratif dan karitatif saja. Akan tetapi, lanjutnya, harus dilakukan dengan fundamental. Karena penyebabnya adalah persoalan yang fundamental, yaitu ketidakadilan yang berkorelasi dengan kebijakan dan kekuasaan.
Baca: Tertarik Jadi Guru? Daftar Pendidikan Profesi Guru Kemendikbudristek 2022
Sementara Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerja Sama Dr. Totok Bintoro yang mewakili Rektor UNJ dalam sambutannya mengatakan, "UNJ melalui program Pendidikan Masyarakat terus berupaya mengembangkan pemberdayaan sosial ekonomi masyarakat cerdas berkelanjutan," katanya melalui siaran pers, Selasa (14/6/2022).
Seminar Internasional Pendidikan Masyarakat berupaya untuk mencapai tujuan, yaitu, salah satu upaya percepatan UNJ menjadi World Class University (WCU), sarana bertukar pikiran mengenai permasalahan dalam lingkup pendidikan masyarakat, peningkatan sumber daya manusia Pendidikan Masyarakat melalui penciptaan iklim dan budaya meneliti, dan meningkatkan jalinan kerja sama Asosiasi Pendidikan Masyarakat Indonesia dan Himpunan Akademisi Pendidikan Masyarakat Indonesia dengan masyarakat global.
Dekan FIP UNJ Prof. Fahrurrozi juga mengatakan, diperlukan kolaborasi berbagai pihak, khususnya para akademisi Pendidikan Masyarakat agar dapat berkontribusi dalam penyelesaian permasalahan masyarakat dengan mengembangkan program studi yang dapat menjadi pusat pengembangan pendidikan, pembelajaran, dan keilmuan bidang Pendidikan Masyarakat untuk menghasilkan SDM yang memiliki kecakapan Abad 21 serta selaras dengan kebutuhan pembangunan dan perkembangan iptek.
Baca juga: Ini 4 Kampus Luar Jawa dengan Fakultas Kedokteran Terbaik, Nomor Terakhir di Sumatera Utara
Koorprodi S2 Penmas FIP UNJ Karta Sasmita menyampaikan, kehadiran Program Magister Pendidikan Masyarakat UNJ hadir berupaya untuk mengisi celah kebutuhan akan ahli pendidikan masyarakat yang mampu mengembangkan program pendidikan dan pelatihan berbasis masyarakat, serta mengembangkan program pembangunan dan pengembangan.
Selain seminar internasional, pada acara ini juga dilangsungkan acara Musyawarah Nasional (Munas) Himpunan Akademisi dan Prodi Pendidikan Masyarakat Indonesia (Hapenmasi) dan pembahasan AD/ART serta pembentukan pengurus Hapenmasi. Hapenmasi hadir untuk memperkuat organisasi profesi yang sudah dibentuk terlebih dahulu yaitu Asosiasi Pendidikan Masyarakat Indonesia (Apenmasi).
Ketua Apenmasi Prof. Hafid Abbas dalam sambutannya mengatakan, Apenmasi dengan agenda strategisnya terus berkontribusi menjangkau mereka yang terpencil dan sulit terjangkau, serta memberdayakan kalangan ekonomi lemah dengan membekali pengetahuan dan keterampilan dasar hidup fungsional sehingga bisa bergerak ke taraf kehidupan yang lebih baik.
Pada seminar internasional ini, La Nyalla Mahmud Mattalitti selaku Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI didapuk sebagai keynote speaker. Sementara para narasumber acara ini antara lain Juha Christensen (Finlandia), Jean B. Belala (Afrika Selatan), Carlos Ferrandiz (Spanyol), Prof. Uyu Wahyudin (UPI), dan Prof. Abdul Rahmat (UNG).
La Nyalla Mahmud Mattalitti dalam keynote speakernya yang bertemakan “Peran Perguruan Tinggi Memajukan Mereka yang Tertinggal” menyampaikan bahwa tugas untuk mengentaskan kemiskinan tidak cukup dengan melakukan upaya yang bersifat kuratif dan karitatif saja. Akan tetapi, lanjutnya, harus dilakukan dengan fundamental. Karena penyebabnya adalah persoalan yang fundamental, yaitu ketidakadilan yang berkorelasi dengan kebijakan dan kekuasaan.
Baca: Tertarik Jadi Guru? Daftar Pendidikan Profesi Guru Kemendikbudristek 2022
Sementara Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerja Sama Dr. Totok Bintoro yang mewakili Rektor UNJ dalam sambutannya mengatakan, "UNJ melalui program Pendidikan Masyarakat terus berupaya mengembangkan pemberdayaan sosial ekonomi masyarakat cerdas berkelanjutan," katanya melalui siaran pers, Selasa (14/6/2022).
Seminar Internasional Pendidikan Masyarakat berupaya untuk mencapai tujuan, yaitu, salah satu upaya percepatan UNJ menjadi World Class University (WCU), sarana bertukar pikiran mengenai permasalahan dalam lingkup pendidikan masyarakat, peningkatan sumber daya manusia Pendidikan Masyarakat melalui penciptaan iklim dan budaya meneliti, dan meningkatkan jalinan kerja sama Asosiasi Pendidikan Masyarakat Indonesia dan Himpunan Akademisi Pendidikan Masyarakat Indonesia dengan masyarakat global.
Dekan FIP UNJ Prof. Fahrurrozi juga mengatakan, diperlukan kolaborasi berbagai pihak, khususnya para akademisi Pendidikan Masyarakat agar dapat berkontribusi dalam penyelesaian permasalahan masyarakat dengan mengembangkan program studi yang dapat menjadi pusat pengembangan pendidikan, pembelajaran, dan keilmuan bidang Pendidikan Masyarakat untuk menghasilkan SDM yang memiliki kecakapan Abad 21 serta selaras dengan kebutuhan pembangunan dan perkembangan iptek.
Baca juga: Ini 4 Kampus Luar Jawa dengan Fakultas Kedokteran Terbaik, Nomor Terakhir di Sumatera Utara
Koorprodi S2 Penmas FIP UNJ Karta Sasmita menyampaikan, kehadiran Program Magister Pendidikan Masyarakat UNJ hadir berupaya untuk mengisi celah kebutuhan akan ahli pendidikan masyarakat yang mampu mengembangkan program pendidikan dan pelatihan berbasis masyarakat, serta mengembangkan program pembangunan dan pengembangan.
Selain seminar internasional, pada acara ini juga dilangsungkan acara Musyawarah Nasional (Munas) Himpunan Akademisi dan Prodi Pendidikan Masyarakat Indonesia (Hapenmasi) dan pembahasan AD/ART serta pembentukan pengurus Hapenmasi. Hapenmasi hadir untuk memperkuat organisasi profesi yang sudah dibentuk terlebih dahulu yaitu Asosiasi Pendidikan Masyarakat Indonesia (Apenmasi).
Ketua Apenmasi Prof. Hafid Abbas dalam sambutannya mengatakan, Apenmasi dengan agenda strategisnya terus berkontribusi menjangkau mereka yang terpencil dan sulit terjangkau, serta memberdayakan kalangan ekonomi lemah dengan membekali pengetahuan dan keterampilan dasar hidup fungsional sehingga bisa bergerak ke taraf kehidupan yang lebih baik.
(nnz)