Keren, Mahasiswa Brawijaya Ini Selesaikan Gelar Doktor di Usia 26 Tahun
loading...
A
A
A
“PMDSU adalah beasiswa magister menuju doktoral untuk sarjana unggul, jadi saya menyelesaikan program S2 satu tahun dan S3 tiga tahun”, jelasnya.
Ia juga mendapat beasiswa Peningkatan Kualitas Publikasi Internasional bagi mahasiswa S3 untuk mendapatkan pengakuan internasional.
Melalui beasiswa ini, Putra berkesempatan melakukan join research dengan berbagai universitas di dunia.
“Host University di Italia yang menjadi wadah research saya adalah Universita Degli Studi di Siena, di bawah bimbingan Profesor Rebecca Pogni, P.hD, Jessica Costa, P.hD dan Maria Camilla Baratto, P.hD. Universitas tersebut merupakan salah satu universitas tertua di Eropa di mana dibangun pada 1240 dan telah melahirkan berbagai tokoh hebat dunia,” jelasnya.
Respons peneliti Italia, menurut Putra, sangat positif. “Beberapa bulan di sana membuat saya menjadi sangat betah dikarenakan semuanya sangat welcome,” imbuh Putra.
Ia juga melakukan co-kolaborasi dengan Hiroshima University Japan di bawah bimbingan Profesor Koichi Matsuo.
“Saya bersyukur telah diberikan kesempatan oleh DIKTI dengan beasiswa PMDSU dalam studi magister hingga doktoral saya di Universitas Brawijaya, dan juga kesempatan yang sangat berharga untuk beasiswa PKPI ini sehingga saya mampu berkontribusi kepada Universitas Brawijaya di kancah research internasional,” terangnya.
Hasil dari joint research ini telah berhasil dipublikasikan di jurnal Q1 Scopus dengan H-Index 195 dan Impact Factor 5.924. Ia sendiri akan menyelesaikan studi doktoralnya pada Juli 2022 di usia 26 tahun.
Ia juga mendapat beasiswa Peningkatan Kualitas Publikasi Internasional bagi mahasiswa S3 untuk mendapatkan pengakuan internasional.
Melalui beasiswa ini, Putra berkesempatan melakukan join research dengan berbagai universitas di dunia.
“Host University di Italia yang menjadi wadah research saya adalah Universita Degli Studi di Siena, di bawah bimbingan Profesor Rebecca Pogni, P.hD, Jessica Costa, P.hD dan Maria Camilla Baratto, P.hD. Universitas tersebut merupakan salah satu universitas tertua di Eropa di mana dibangun pada 1240 dan telah melahirkan berbagai tokoh hebat dunia,” jelasnya.
Respons peneliti Italia, menurut Putra, sangat positif. “Beberapa bulan di sana membuat saya menjadi sangat betah dikarenakan semuanya sangat welcome,” imbuh Putra.
Ia juga melakukan co-kolaborasi dengan Hiroshima University Japan di bawah bimbingan Profesor Koichi Matsuo.
“Saya bersyukur telah diberikan kesempatan oleh DIKTI dengan beasiswa PMDSU dalam studi magister hingga doktoral saya di Universitas Brawijaya, dan juga kesempatan yang sangat berharga untuk beasiswa PKPI ini sehingga saya mampu berkontribusi kepada Universitas Brawijaya di kancah research internasional,” terangnya.
Hasil dari joint research ini telah berhasil dipublikasikan di jurnal Q1 Scopus dengan H-Index 195 dan Impact Factor 5.924. Ia sendiri akan menyelesaikan studi doktoralnya pada Juli 2022 di usia 26 tahun.
(mpw)