Inilah 11 Rektor Perempuan Hebat di Indonesia, Terbaru Ova Emilia dari UGM

Kamis, 04 Agustus 2022 - 22:55 WIB
loading...
Inilah 11 Rektor Perempuan Hebat di Indonesia, Terbaru Ova Emilia dari UGM
Prof. dr. Ova Emilia, M.Med., Ed., Sp.OG (K), Ph.D adalah rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) terpilih periode 2022-2027. Foto/Dok/Humas UGM
A A A
JAKARTA - Sebelas rektor perempuan dari perguruan tinggi negeri (PTN) dan swasta paling berpengaruh di Indonesia ini sangat hebat dan inspiratif untuk dijadikan panutan. Untuk menjadi rektor bukanlah suatu hal yang mudah, perlu melewati beberapa tahapan terlebih dahulu.

Seorang rektor harus mempunyai pengalaman menjadi dosen terlebih dahulu, mempunyai pendidikan sampai ke jenjang S3, seorang PNS, dan masih banyak syarat lainnya sesuai dengan syarat dan ketentuan masing-masing universitas .



Sebelumnya, perempuan selalu dianggap sebelah mata ketika menjadi pemimpin. Kenyataannya, zaman sudah berubah, sudah banyak perempuan yang mempunyai power, dan dapat menjadi seorang pemimpin yang berkualitas, bertanggung jawab, serta adil.

Saat ini, sudah banyak rektor perempuan di berbagai universitas. Tidak perlu diragukan lagi kinerjanya, banyak rektor perempuan yang berhasil memimpin universitasnya menjadi lebih baik dan unggul.

Tidak hanya rektor laki-laki saja yang berpengaruh, tapi rektor perempuan juga dapat menunjukkan kehebatannya.



Dilansir dari berbagai sumber, berikut 11 rektor perempuan berpengaruh dari universitas negeri dan swasta di Indonesia.

1. Prof. Ova Emilia, Rektor UGM

Guru besar pertama di Indonesia bidang pendidikan dokter Prof. dr. Ova Emilia, M.Med., Ed., Sp.OG (K), Ph.D adalah rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) terpilih periode 2022-2027.

Sebelumnya, Prof. Ova menjabat sebagai dekan FK-KMK UGM sejak 2016 di samping menjadi guru besar Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FK-KMK).

Perempuan kelahiran Yogyakarta, 19 Februari 1964 ini semula lulus program sarjana di UGM pada 1987. Ova Emilia lalu melanjutkan pendidikan S2 di University of Dundee, Skotlandia pada 1990.

Selanjutnya, pendidikan dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi di UGM pada 1996 – 2000, lalu S3 Clinical Teaching di University of New South Wales Wales, dan pendidikan dokter subspesialis di UGM pada 2009.

Ketua Asosiasi Fakultas Kedokteran Negeri Indonesia sejak 2018 ini di antaranya meraih penghargaan First Prize for Young Gynecologist Award tahun 1998.

Pada 2012 – 2020, Ova menyusun kurikulum bagi dokter untuk pelayanan KB. Kurikulum rancangan rektor baru UGM ini kemudian menjadi model pelatihan nasional dengan penerapan di berbagai fakultas kedokteran di Indonesia.

2. Prof. Rina Indiastuti, Rektor Unpad

Guru besar bidang ekonomi industri dan perbankan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjajaran (Unpad) Prof. Dr. Rina Indiastuti, S.E., M.SIE. dilantik sebagai rektor Unpad periode 2019-2024. Rina merupakan rektor perempuan pertama dalam sejarah Unpad.

Lahir di Kediri, 10 Januari 1961, Prof. Rina semula menyelesaikan studi Sarjana Ekonomi di Unpad pada 1984. Ia kelak meraih gelar Magister Manajemen Industri di ITB pada 1989, dan Doktor Ekonomi Industri di Osaka Prefecture University, Jepang pada 1999.

Rina sebelumnya menjabat sebagai Pembantu Rektor Bidang Administrasi Umum dan Keuangan Unpad 2009-2012, Wakil Rektor Bidang Perencaan, Sistem Informasi, dan Keuangan pada 2012-2015, serta Sekretaris Ditjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristekdikti RI 2017-2019.

3. Prof. Reini Wirahadikusumah, Rektor ITB

Prof. Reini Wirahadikusumah, Ph.D. terpilih menjadi Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk periode 2020-2025. Dia merupakan rektor perempuan pertama untuk Kampus Ganesha ini.

Perempuan kelahiran 25 Oktober 1968 ini menyelesaikan program sarjana di Teknik Sipil ITB pada 1991. Reini lalu memperoleh gelar magister Teknik Sipil dari Universitas Purdue, Amerika Serikat pada tahun 1996, serta gelar Ph.D di bidang dan universitas yang sama pada 1999.

Dilansir dari laman resmi ITB, ia merupakan seorang guru besar dan ketua Kelompok Keahlian Manajemen dan Rekayasa Konstruksi, Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan ITB.

Selama berkarier di ITB, Reini meraih penghargaan Satyalancana Karya Satya XX Tahun dari Pemerintah RI pada 2016, Endeavour Awards, Australia Awards Indonesia, serta Satyalancana Karya Satya X dari Pemerintah RI pada 2008. Ia juga melaksanakan Visiting Research at Queensland University of Technology (QUT), Brisbane, Australia pada 2011.

4. Prof. Dwia Aries Tina Pulubuhu, Rektor Unhas

Selanjutnya, Prof. Dwia Aries Tina Pulubuhu l, M.A menjadi rektor perempuan pertama Universitas Hasanuddin (Unhas) sejak 2014 hingga sekarang.

Dikutip dari laman PPID Unhas, Dwia merupakan guru besar bidang Sosiologi Unhas ini pernah menjabat sebagai Wakil Rektor IV Bidang Perencanaan, Pengembangan dan Kerjasama.

5. Prof. Ellen Joan Kumaat, Rektor Unsrat

Prof. Dr. Ir. Ellen Joan Kumaat, MSc DEA yang menjabat sebagai Rektor Universitas Sam Ratulangi (Unsrat). Dia menjabat posisi ini untuk dua periode, yakni 2014-2018 dan 2018-2022.

Sebelumnya, dia menjabat sebagai Dekan Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi periode 2006-2010.

6. Prof. Sri Mulyani, Rektor Unsika

Guru besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjajaran (Unpad) Prof. Dr. Sri Mulyani, Ak., ACPA., CA. terpilih sebagai rektor perempuan pertama di Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika).

Pengurus Ikatan Akuntan Indonesia ini terpilih dalam pemilihan rektor virtual (e-voting) pertama sesuai anjuran Kemendikbud sebagai alternatif pelaksanaan demokrasi kampus di tengah pandemi Covid-19.

Sri Mulyani merupakan Ketua Program Studi Doktor Ilmu Akuntansi FEB Unpad sebelum menjadi rektor. Rektor Unsika periode 2020-2024 berlatar pendidikan Akuntansi ini semula juga menempuh studi S1 hingga S3 di FEB Unpad.

Kelak sebagai guru besar, ia tercatat aktif menulis buku dan jurnal internasional akuntansi.

7. Sri Indarti, Rektor Unri

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Sri Indarti terpilih jadi Rektor Universitas Riau (Unri) Periode 2022-2026. Terpilihnya Sri itu menjadi catatan sejarah rektor perempuan pertama di kampus biru langit tersebut.

8. Risa Santoso, Rektor ITB ASIA Malang

Risa terpilih dan dilantik menjadi Rektor Institut Teknologi dan Bisnis ASIA Malang pada 2 November 2019 dan menjadi rektor termuda di Indonesia. Ia dilantik menjadi rektor di usianya yang masih 27 tahun.

Risa memiliki gelar magister pendidikan dari Harvard Graduate School Of Education.

9. Prof. Dyah Sawitri, Rektor Universitas Gajayana

Dyah Sawitri menjabat sebagai Rektor Universitas Gajayana (Uniga) Malang selama dua periode. Terbaru ia dilantik sebagai rektor Uniga untuk periode 2020 – 2024.

Sebelum menjadi Rektor seperti saat ini, perempuan asal Prigi, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur tersebut bekerja sebagai tenaga honorer di lingkungan Dinas Kebersihan Pemerintah Kota Malang.

Di tengah kesibukannya sebagai pegawai honorer, ia juga menjadi asisten dosen mata kuliah Statistik di Universitas Gajayana.

10. Dr. Retno Agustina Ekaputri, Rektor Unib

Dr. Retno Agustina Ekaputri, S.E., M.Sc. terpilih sebagai rektor Universitas Bengkulu (Unib) periode 2021 – 2025. Kelahiran 3 Agustus 1962 di Yogyakarta ini menjadi rektor perempuan pertama dalam sejarah Unib.

Retno semula menempuh studi S1 Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi di UGM pada 1980-1985. Ia lalu melanjutkan studi di program Master of Science (S2) Agricultural Economics di The University of Tennessee Knoxville, Amerika Serikat pada 1988-1989.

Pada 1991-1996, Retno kembali ke University of Tenesse untuk studi Doktoral (S3) Agricultural & Resource Economics, seperti dikutip dari Antara Bengkulu.

11. Prof. Dr. Hj. Amany Burhanuddin Umar Lubis, Rektor UIN Jakarta

Prof. Dr. Hj. Amany Burhanuddin Umar Lubis, Lc., M.A. adalah rektor perempuan pertama di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Guru Besar Sejarah Politik Islam, Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta ini terpilih sebagai rektor UIN Jakarta periode 2019-2023.

Kelahiran Kairo, Mesir, 22 Desember 1963 ini lulus S1 Sastra Inggris di Universitas Al-Azhar Kairo pada 1988 dengan gelar lulusan terbaik. Ia lalu mendapat beasiswa Short Course on Women Studies di McGill University Montreal, Kanada pada 1997.

Amany lalu menempuh studi S2 bidang Sejarah Peradaban Islam Prodi Pengkajian Islam di Sekolah Pascasarjana UIN Jakarta. Ia juga memperoleh gelar doktor bidang Sejarah Kebudayaan Islam pada Program Studi Pengkajian Islam di UIN Jakarta.
(mpw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2193 seconds (0.1#10.140)