Kampus Berbasis Sekuriti, Ubhara Jaya Gelar Seminar Internasional Bahas Isu Keamanan Aktual
loading...
A
A
A
Sementara, Profesor Jasminder Singh yang merupakan peneliti pada International Centre for Political Violence and Terrorism Research, Nanyang Technological University, Singapura, menyoroti isu terkait terorisme dan ekstrimisme agama di kawasan Asia Tenggara.
“Ancaman di bidang keamanan terbagi atas ekstrimisme agama, lalu adanya gerakan separatis di Myanmar, Indonesia, Thailand dan Filipina. Sikap lengah pada isu terorisme dan keamanan bisa berdampak besar pada keamanan. Kejahatan terorisme adalah pelajaran terbaik menyangkut soal keamanan, karena teroris adalah organisasi pembelajaran terbaik di dunia,” tutur Jasminder Singh.
Selanjutnya, pembicara yang merupakan praktisi bidang teknologi dari Meguro Tokyo, Jepang, Anditto Heristyo, M.Si memaparkan tantangan di bidang keamanan terkait dengan pemanfaatan internet pada masa pasca pandemi Covid-19 dalam makalah bertema “Security and Sovereignty in Post-Pandemic Era Internet.”
Anditto mengatakan, “Internet dibangun atas dasar keterbukaan dan kolaborasi, maka seharusnya prinsip ini tetap menjadi pijakan bagi setiap orang dalam memanfaatkan teknologi ini,” jelas Anditto.
Sementara itu, Profesor Riset Universitas Bhayangkara Jakarta Raya yang juga menjabat sebagai Kepala Pusat Studi Keamanan Nasional (Puskamnas), Prof. (Ris) Hermawan Sulistyo, MA, Ph.D, APU., menyampaikan pemaparan terkait isu keamanan jelang perhelatan Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2024 di Indonesia.
“Dalam konteks Pemilu mendatang, gagasan pemikirannya adalah bukan pada pengumpulan dukungan dalam bidang politik, namun bagaimana kita memahami dan memetakan potensi konflik di bidang keamanan yang menjadi bagian dari kegiatan penyadaran publik,"
"Berbagai hasil kajian dari seminar ini akan berfungsi sebagai sumbangan pemikiran dan menjadi masukan strategis para pembuat kebijakan serta menjadi kontribusi Ubhara Jaya pada bangsa dan kemanusiaan,” papar Hermawan.
“Ancaman di bidang keamanan terbagi atas ekstrimisme agama, lalu adanya gerakan separatis di Myanmar, Indonesia, Thailand dan Filipina. Sikap lengah pada isu terorisme dan keamanan bisa berdampak besar pada keamanan. Kejahatan terorisme adalah pelajaran terbaik menyangkut soal keamanan, karena teroris adalah organisasi pembelajaran terbaik di dunia,” tutur Jasminder Singh.
Selanjutnya, pembicara yang merupakan praktisi bidang teknologi dari Meguro Tokyo, Jepang, Anditto Heristyo, M.Si memaparkan tantangan di bidang keamanan terkait dengan pemanfaatan internet pada masa pasca pandemi Covid-19 dalam makalah bertema “Security and Sovereignty in Post-Pandemic Era Internet.”
Anditto mengatakan, “Internet dibangun atas dasar keterbukaan dan kolaborasi, maka seharusnya prinsip ini tetap menjadi pijakan bagi setiap orang dalam memanfaatkan teknologi ini,” jelas Anditto.
Sementara itu, Profesor Riset Universitas Bhayangkara Jakarta Raya yang juga menjabat sebagai Kepala Pusat Studi Keamanan Nasional (Puskamnas), Prof. (Ris) Hermawan Sulistyo, MA, Ph.D, APU., menyampaikan pemaparan terkait isu keamanan jelang perhelatan Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2024 di Indonesia.
“Dalam konteks Pemilu mendatang, gagasan pemikirannya adalah bukan pada pengumpulan dukungan dalam bidang politik, namun bagaimana kita memahami dan memetakan potensi konflik di bidang keamanan yang menjadi bagian dari kegiatan penyadaran publik,"
"Berbagai hasil kajian dari seminar ini akan berfungsi sebagai sumbangan pemikiran dan menjadi masukan strategis para pembuat kebijakan serta menjadi kontribusi Ubhara Jaya pada bangsa dan kemanusiaan,” papar Hermawan.
(mpw)