Buka Rakernas LP Ma'arif, Waketum PBNU Sampaikan 3 Tantangan Pendidikan
loading...
A
A
A
Oleh karen itu, Nizar menekankan harus ada perubahan paradigma mengajar guna memperkuat kompetensi murid dan guru dan berbasis sentuhan kepada hati.
Siswa diharapkan lebih banyak belajar sendiri dan lebih aktif dibanding guru. Buku memegang peran penting untuk menunjang analitis antisipatif. "Buku mendorong anak mempunyai rasa keingintahuan yang tinggi. Mampu memcahkan persoalan," ujarnya.
"Buku kita hanya sekadar informasi. Kebanyakan buku masih tradisional," imbuh Guru Besar UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta itu.
Tantangan ketiga adalah asesmen. Pemerintah, menurutnya, terus berusaha memperbaiki asesmen guna mengetahui keberhasilan sistem belajar.
Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua PBNU KH Fakhrurrozi, Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur KH Marzuki Mustamar, Ketua LP Ma'arif PBNU Prof Muhammad Ali Ramdhani, Rektor Unisma Prof Maskuri, Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim Prof Zainuddin, dan Rektor UIN Raden Fatah Prof Nyayu Khodijah.
Siswa diharapkan lebih banyak belajar sendiri dan lebih aktif dibanding guru. Buku memegang peran penting untuk menunjang analitis antisipatif. "Buku mendorong anak mempunyai rasa keingintahuan yang tinggi. Mampu memcahkan persoalan," ujarnya.
"Buku kita hanya sekadar informasi. Kebanyakan buku masih tradisional," imbuh Guru Besar UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta itu.
Tantangan ketiga adalah asesmen. Pemerintah, menurutnya, terus berusaha memperbaiki asesmen guna mengetahui keberhasilan sistem belajar.
Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua PBNU KH Fakhrurrozi, Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur KH Marzuki Mustamar, Ketua LP Ma'arif PBNU Prof Muhammad Ali Ramdhani, Rektor Unisma Prof Maskuri, Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim Prof Zainuddin, dan Rektor UIN Raden Fatah Prof Nyayu Khodijah.
(mpw)