Sambut Hari Wayang Nasional, Kemenko PMK Hadirkan Dalang Milenial
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan ( Kemenko PMK ) menggelar Pagelaran Wayang Dalang Milenial di Kantor Kemenko PMK. Acara ini sebagai upaya untuk melestarikan kebudayaan wayang kepada generasi milenial.
Pagelaran tersebut juga dilangsungkan dalam rangka memperingati hari Sumpah Pemuda, Menyambut Hari Pahlawan, dan sekaligus Hari Wayang Nasional.
Peringatan Hari Wayang Nasional diperingati pada 7 November setiap tahunnya.
“Kami ingin wayang menjadi salah satu budaya bangsa yang disadari dan diketahui oleh para anak muda,” ujar Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental, Pemajuan Budaya, dan Prestasi Olahraga Kemenko PMK Didik Suhardi, melalui siaran pers, Sabtu (5/11/2022).
Baca juga: Nadiem Ungkap Pengalaman Berharganya selama Jadi Mendikbudristek
Lanjutnya, sebagai bagian dari kementerian yang membidangi kebudayaan, Didik menilai pagelaran wayang memiliki relevansi dengan revolusi mental.
“Kalau kita kaitkan dengan Revolusi Mental, banyak sekali di dalamnya terkandung nilai etos kerja, gotong royong dan integritas,” jelasnya.
Dengan pagelaran wayang ini diharapkan masyarakat, terutama generasi muda dapat lebih mengenal, merasa memiliki dan mencintai kebudayaan tradisional Indonesia.
Lebih jauh lagi Didik berharap, semoga filosofi-filosofi dalam cerita wayang, terutama terkait dengan karakter integritas, bekerja keras dan semangat gotong-royong dapat tersebar luas karena pagelaran ini juga disiarkan secara langsung oleh televisi nasional.
“Terakhir, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah mendukung dan membantu terselenggaranya Pagelaran Wayang Dalang Milenial ini, terutama dari Universitas Indraprasta,” tutupnya.
Adapun Pagelaran Wayang Dalang Milenial yang digelar di Kantor Kemenko PMK, Jumat (4/11/2022) ini menghadirkan dua dalang milenial yang menyajikan dua lakonan wayang.
Pertama, Ki Danesworo Rafi Ramadhan, siswa SMP IT Miftahul Ulum Cinere Depok yang melakonkan Babad Wanamarta. Dalam lakon tersebut mengisahkan riwayat berdirinya negara Amarta oleh Pandawa Lima yaitu Yudhistira, Bima, Arjuna, Nakula dan Sadewa.
Kedua, Ki Herjuno Pramariza Fadlansyah, siswa SMAN 6 Depok yang melakonkan Dewa Ruci. Lakon tersebut mengisahkan kebijaksanaan seorang guru terhadap para murid-muridnya tanpa membeda-bedakan satu dengan lainnya.
Pagelaran tersebut juga dilangsungkan dalam rangka memperingati hari Sumpah Pemuda, Menyambut Hari Pahlawan, dan sekaligus Hari Wayang Nasional.
Peringatan Hari Wayang Nasional diperingati pada 7 November setiap tahunnya.
“Kami ingin wayang menjadi salah satu budaya bangsa yang disadari dan diketahui oleh para anak muda,” ujar Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental, Pemajuan Budaya, dan Prestasi Olahraga Kemenko PMK Didik Suhardi, melalui siaran pers, Sabtu (5/11/2022).
Baca juga: Nadiem Ungkap Pengalaman Berharganya selama Jadi Mendikbudristek
Lanjutnya, sebagai bagian dari kementerian yang membidangi kebudayaan, Didik menilai pagelaran wayang memiliki relevansi dengan revolusi mental.
“Kalau kita kaitkan dengan Revolusi Mental, banyak sekali di dalamnya terkandung nilai etos kerja, gotong royong dan integritas,” jelasnya.
Dengan pagelaran wayang ini diharapkan masyarakat, terutama generasi muda dapat lebih mengenal, merasa memiliki dan mencintai kebudayaan tradisional Indonesia.
Lebih jauh lagi Didik berharap, semoga filosofi-filosofi dalam cerita wayang, terutama terkait dengan karakter integritas, bekerja keras dan semangat gotong-royong dapat tersebar luas karena pagelaran ini juga disiarkan secara langsung oleh televisi nasional.
“Terakhir, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah mendukung dan membantu terselenggaranya Pagelaran Wayang Dalang Milenial ini, terutama dari Universitas Indraprasta,” tutupnya.
Adapun Pagelaran Wayang Dalang Milenial yang digelar di Kantor Kemenko PMK, Jumat (4/11/2022) ini menghadirkan dua dalang milenial yang menyajikan dua lakonan wayang.
Pertama, Ki Danesworo Rafi Ramadhan, siswa SMP IT Miftahul Ulum Cinere Depok yang melakonkan Babad Wanamarta. Dalam lakon tersebut mengisahkan riwayat berdirinya negara Amarta oleh Pandawa Lima yaitu Yudhistira, Bima, Arjuna, Nakula dan Sadewa.
Kedua, Ki Herjuno Pramariza Fadlansyah, siswa SMAN 6 Depok yang melakonkan Dewa Ruci. Lakon tersebut mengisahkan kebijaksanaan seorang guru terhadap para murid-muridnya tanpa membeda-bedakan satu dengan lainnya.
(nnz)