60.571 Peserta Ikuti Ujian Mandiri Masuk UGM
A
A
A
YOGYAKARTA - Sebanyak 60.571peserta mengikuti ujian tulis masuk Universitas Gadjah Mada (UGM) melalui jalur ujian mandiri, Minggu (8/7/2018). Seleksi tersebut merupakan penjaringan mahasiswa terakhir untuk program Strata 1 dan diploma untuk mahasiswa baru angkatan 2018. Ujian mandiri UGM dilaksanakan di empat kota yakni Yogyakarta, Jakarta, Pekanbaru dan Medan.
"Tahun 2018 jumlah peserta meningkat dibandingkan tahun 2017. Sebab tahun lalu diikuti 47.306 peserta," kata rektor UGM Panut Mulyono di ruang sidang rektorat kampus setempat, sebelum pantauan ujian tulis, Minggu (8/7/2018).
60.571 peserta itu, yang mengikuti seleksi di Yogyakarta ada 51.632 orang, di Jakarta 4.610 orang, Medan 1.500 orang dan Pekanbaru 2.487 orang. Mereka memperebutkan 2.115 kursi program sarjana dan 443 kursi progran diploma.
"Dari jumlah ini 13 peserta berkebutuhan khusus, 2 di antaranya tuna netra. Bagi peserta tuna netra soal ujian dibacakan pendamping," paparnya.
Wakil Rektor UGM bidang pendidikan pengajaran dan kemahasiswaan Djagal Wiseso Marseno menambahkan, pertimbangan UGM masih menyelenggarakan ujian mandiri, selain menjaring bibit potensi akademik juga kondisi geografis, seperti dari wilayah 3T dan daerah khusus lainnya.
"Tahun 2018 jumlah peserta meningkat dibandingkan tahun 2017. Sebab tahun lalu diikuti 47.306 peserta," kata rektor UGM Panut Mulyono di ruang sidang rektorat kampus setempat, sebelum pantauan ujian tulis, Minggu (8/7/2018).
60.571 peserta itu, yang mengikuti seleksi di Yogyakarta ada 51.632 orang, di Jakarta 4.610 orang, Medan 1.500 orang dan Pekanbaru 2.487 orang. Mereka memperebutkan 2.115 kursi program sarjana dan 443 kursi progran diploma.
"Dari jumlah ini 13 peserta berkebutuhan khusus, 2 di antaranya tuna netra. Bagi peserta tuna netra soal ujian dibacakan pendamping," paparnya.
Wakil Rektor UGM bidang pendidikan pengajaran dan kemahasiswaan Djagal Wiseso Marseno menambahkan, pertimbangan UGM masih menyelenggarakan ujian mandiri, selain menjaring bibit potensi akademik juga kondisi geografis, seperti dari wilayah 3T dan daerah khusus lainnya.
(rhs)