Unpad Tambah 11 Guru Besar Baru, Berikut Profil Singkatnya

Rabu, 25 Januari 2023 - 15:32 WIB
Prof. Abun diangkat sebagai Guru Besar bidang ilmu Nutrisi Unggas dan Teknologi Pakan pada Fakultas Peternakan. Dalam penelitiannya, Prof. Abun berupaya meningkatkan performa pakan untuk ternak unggas. “Fokus riset saya adalah berkenaan dengan feed additive dan feed suplement untuk pakan unggas khususnya unggas lokal,” ungkapnya.

Ia mengungkapkan, saat ini pakan ternak lebih banyak hasil impor. Untuk itu tantangannya bagaimana menciptakan bahan pakan yang terjaga kuantitas dan kualitasnya. Salah satu solusinya, adalah pemanfaatan limbah yang dapat diolah menjadi feed additive dan feed supplement bagi hewan ternak.

Selain itu, Prof. Abun juga meneliti rekayasa antibiotic growth promoter dengan menggunakan bahan alami sehingga tidak berbahaya bagi hewan dan konsumsi manusia. Prof. Ida Widianingsih

7. Prof. Ida Widianingsih

Prof. Ida diangkat sebagai Guru Besar bidang ilmu Administrasi Pembangunan Internasional pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Sejumlah riset yang dilakukan Prof. Ida banyak terkait mengenai isu-isu pembangunan di perkotaan dan perdesaan.

Saat ini roadmap penelitiannya adalah mengenai inklusivitas untuk pembangunan berkelanjutan berkolaborasi dengan berbagai mitra internasional. “Riset-riset yang dilakukan itu fokus kepada isu pembangunan. Bagaimana caranya pembangunan itu bisa didesain untuk lebih inklusif melibatkan kelompok-kelompok marginal dan tetap memperhatikan keberlanjutannya,” ungkap Prof. Ida. Prof. Ida pun berkolaborasi dengan berbagai bidang, mengingat penelitian mengenai inklusif tidak dapat bekerja sendiri di satu bidang.

8. Prof. Nunung Nurwati

Prof. Nunung diangkat sebagai Guru Besar bidang ilmu Kesejahteraan Keluarga dan Anak pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Dalam kajiannya, Prof. Nunung fokus pada isu anak dan keluarga. Menurutnya, kehidupan anak sangat berharga dan sangat menentukan kehidupan kita di masa mendatang.

Dalam kenyataanya, ada banyak kondisi lingkungan yang tidak berpihak kepada anak sehingga anak menjadi tidak terpenuhi haknya. Hak yang tidak terpenuhi diantaranya adalah hak untuk bermain dan bersekolah. Fenomena yang ia soroti di antaranya adalah mengenai anak bekerja.

Menurutnya, penggulangan masalah tersebut memerlukan peran keluarganya. “Solusinya, keluarga harus memiliki ketahanan yang kuat,” kata Prof. Nunung. Selain itu,ketidakberdayaan anak untuk menolak sesuatu yang seharusnya tidak ia terima pun menjadi sorotan Prof. Nunung.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More