Suka Matematika? Kenalan dengan Prodi Business Mathematics yang Punya Peluang Kerja Luas
Jum'at, 03 Februari 2023 - 18:57 WIB
Sementara Dekan Sekolah STEM Terapan Universitas Prasetiya Mulya Stevanus Wisnu Wijaya mengatakan, proses pembelajaran yang integratif dan berbasis kasus nyata mampu menghasilkan lulusan yang siap kerja. Data menunjukkan bahwa lebih dari 80 % lulusan dari kampusnya mendapatkan pekerjaan kurang dari 6 bulan setelah lulus.
"Melalui pendekatan Collaborative Learning by Enterprising yang menekankan pembelajaran inovatif dan bersifat kolaboratif terbukti mampu menghasilkan lulusan yang memenuhi prasyarat kerja di industri pengguna," ujarnya.
Baca juga: Top! ITS Naik 50 Peringkat Kampus Terbaik Dunia Versi Webometrics 2023
Dia menjelaskan, proses pembelajaran ini meletakkan mahasiswa sebagai subyek pembelajar yang aktif melalui keterlibatan mahasiswa di berbagai catalytic project dan Coop Education Program dengan industri, yang terintegrasi dengan matakuliah.
“Keterlibatan mahasiswa Digital Business Technology dalam pengembangan aplikasi untuk bank sampah, fintech dan smart farm melalui program Erasmus CBHE dan Kedaireka telah memberikan bekal pengalaman yang memadai untuk bekerja sebagai developer, UI/UX Designer, Data Analyst dan berbagai pekerjaan di bidang teknologi digital,” lugasnya.
Sementara mahasiswa bidang Energy Business and Technology (Renewable Energy Engineering) yang terlibat dalam pengembangan PLTS dengan dukungan Program Kedaireka telah mampu memberikan pengalaman, keterampilan, dan pengetahuan yang nyata dalam bidang energi terbarukan.
Dia melanjutkan, mahasiswa Business Mathematics juga mampu menunjukkan peran yang signifikan dalam program co-op education atau magang industri dalam bidang aktuaria dan data science, yang ditunjukkan dengan keterlibatan aktif mereka dalam proyek data sains dan aktuaria di industri.
“Mahasiswa Food Business Technology telah terlibat dalam berbagai inovasi pengembangan produk makanan melalui co-op program di berbagai industry. Selain itu, mahasiswa Food Business Technology juga memenangkan berbagai perlombaan tingkat nasional dan internasional,” tandasnya.
"Melalui pendekatan Collaborative Learning by Enterprising yang menekankan pembelajaran inovatif dan bersifat kolaboratif terbukti mampu menghasilkan lulusan yang memenuhi prasyarat kerja di industri pengguna," ujarnya.
Baca juga: Top! ITS Naik 50 Peringkat Kampus Terbaik Dunia Versi Webometrics 2023
Dia menjelaskan, proses pembelajaran ini meletakkan mahasiswa sebagai subyek pembelajar yang aktif melalui keterlibatan mahasiswa di berbagai catalytic project dan Coop Education Program dengan industri, yang terintegrasi dengan matakuliah.
“Keterlibatan mahasiswa Digital Business Technology dalam pengembangan aplikasi untuk bank sampah, fintech dan smart farm melalui program Erasmus CBHE dan Kedaireka telah memberikan bekal pengalaman yang memadai untuk bekerja sebagai developer, UI/UX Designer, Data Analyst dan berbagai pekerjaan di bidang teknologi digital,” lugasnya.
Sementara mahasiswa bidang Energy Business and Technology (Renewable Energy Engineering) yang terlibat dalam pengembangan PLTS dengan dukungan Program Kedaireka telah mampu memberikan pengalaman, keterampilan, dan pengetahuan yang nyata dalam bidang energi terbarukan.
Dia melanjutkan, mahasiswa Business Mathematics juga mampu menunjukkan peran yang signifikan dalam program co-op education atau magang industri dalam bidang aktuaria dan data science, yang ditunjukkan dengan keterlibatan aktif mereka dalam proyek data sains dan aktuaria di industri.
“Mahasiswa Food Business Technology telah terlibat dalam berbagai inovasi pengembangan produk makanan melalui co-op program di berbagai industry. Selain itu, mahasiswa Food Business Technology juga memenangkan berbagai perlombaan tingkat nasional dan internasional,” tandasnya.
(nnz)
tulis komentar anda