Santri Diminta Bersiap Hadapi Tantangan Transformasi Digital
Senin, 25 September 2023 - 09:10 WIB
“Adanya efek Geopolitik, Geoekonomi, dan Geostrategi yang membuat kehidupan kadang tidak seimbang. Belum lagi pemanasan global dan perubahan iklim yang hingga saat ini menjadi perhatian utama masyarakat dunia," kata Athor.
Athor bilang, tanpa mengenal tradisi yang baik maka transformasi ini bisa menjadi sesuatu yang membahayakan. Ia menambahkan, pintar secara akademik saja tidak cukup mendapatkan kesiapan dalam hal perubahan transformasi digital yang sangat cepat. Akan tetapi, dengan adanya penguatan ilmu agama yang didapatkan di pesantren menjadi pondasi baik untuk menyambut segala bentuk perubahan.
"Saya kira Anda akan lebih siap, karena mental dari pesantren saya kira akan lebih cepat bisa beradaptasi dan memiliki tradisi yang membuat sesuatu itu jauh lebih smooth ketika terjadi perubahan dan ini yang tidak didapatkan oleh banyak mahasiswa lain yang tidak melengkapi dirinya dengan ilmu agama," kata Athor.
Menurut Athor, ada hal yang harus dilakukan sebagai santri untuk terus menjaga yang sudah ada dengan menerima yang baik dan yang baru. Selain itu, lanjut ia, inovasi berjalan natural sesuai kondisi yang dihadapi seiring dengan kemajuan teknologi dan pengetahuan.
Athor berpesan agar para santri maupun wisudawan dapat terus merawat tradisi dan melakukan inovasi, karena inovasi akan muncul untuk menghilangkan keluhan pada proses.
“Mudah-mudahan tradisi selama ini yang telah kita junjung mendorong inovasi dan membuat kehidupan menjadi positif," pungkas Athor.
Athor bilang, tanpa mengenal tradisi yang baik maka transformasi ini bisa menjadi sesuatu yang membahayakan. Ia menambahkan, pintar secara akademik saja tidak cukup mendapatkan kesiapan dalam hal perubahan transformasi digital yang sangat cepat. Akan tetapi, dengan adanya penguatan ilmu agama yang didapatkan di pesantren menjadi pondasi baik untuk menyambut segala bentuk perubahan.
"Saya kira Anda akan lebih siap, karena mental dari pesantren saya kira akan lebih cepat bisa beradaptasi dan memiliki tradisi yang membuat sesuatu itu jauh lebih smooth ketika terjadi perubahan dan ini yang tidak didapatkan oleh banyak mahasiswa lain yang tidak melengkapi dirinya dengan ilmu agama," kata Athor.
Menurut Athor, ada hal yang harus dilakukan sebagai santri untuk terus menjaga yang sudah ada dengan menerima yang baik dan yang baru. Selain itu, lanjut ia, inovasi berjalan natural sesuai kondisi yang dihadapi seiring dengan kemajuan teknologi dan pengetahuan.
Athor berpesan agar para santri maupun wisudawan dapat terus merawat tradisi dan melakukan inovasi, karena inovasi akan muncul untuk menghilangkan keluhan pada proses.
“Mudah-mudahan tradisi selama ini yang telah kita junjung mendorong inovasi dan membuat kehidupan menjadi positif," pungkas Athor.
(nnz)
tulis komentar anda