Kisah Arip Muttaqien, Alumni Generasi Pertama Beasiswa LPDP Kini Berkarier di Sekretariat ASEAN
Minggu, 08 Oktober 2023 - 13:01 WIB
Pulang dari Prancis pada 2010, Arip bergabung dengan Indonesia Mengajar, sebuah gerakan sosial yang mengirimkan tenaga pengajar ke banyak penjuru Indonesia.
Arip kemudian kembali studi program S2 Kebijakan Publik dan Pembangunan Manusia dan lanjut S3 Ekonomi di University-MERIT Belanda.
Sepulang dari kampus yang terafiliasi dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa itulah kemudian Arip sempat membantu Sekretariat Wakil Presiden dan Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) selama satu tahun sebelum berkarier di Sekretariat ASEAN sampai sekarang.
Tidak ada yang sia-sia dari berpindah haluan dari teknik. Arip justru dapat melihat suatu kasus dalam sudut pandang yang lebih luas dari yang dipelajarinya di S1 dengan ilmu-ilmu baru di S2 dan S3.
Baca juga: Berminat Kerja di Bank Indonesia? Ini Bocoran Materi Tes Kebangsentralan Seleksi PCPM BI
“S1 saya memang Teknik Industri. Jadi kemudian switch ke ekonomi dan saya melihat ini menarik. Kalau dibilang apa yang saya pelajari di sebelumnya mungkin memang not directly can be applied. Tapi kan ibaratnya pola pikir, logika dan sistematisnya itu tetap terpakai, cuma case-nya yang berbeda” ujarnya.
Arip di Sekretariat ASEAN tergabung dalam ASEAN Economic Community (AEC) Departement. AEC adalah salah satu dari tiga pilar ASEAN Community, selain ASEAN Political-Security Community (APSC) dan ASEAN Social-Cultural Community (ASCC).
Tugas Arip dalam urusan koordinasi adalah monitoring inisiatif yang sedang dilakukan dalam bidang ekonomi, untuk dilaporkan ke level technical level, Senior Official, menteri hingga pemimpin negara.
“Sebagian besar tugas di sini adalah lebih ke arah koordinasi. Jadi fungsinya mulai dari technical-nya dari level bawah sampai ke high level policy issue ke ministerial dan pemimpin negara.” ujar Arip.
Arip kemudian kembali studi program S2 Kebijakan Publik dan Pembangunan Manusia dan lanjut S3 Ekonomi di University-MERIT Belanda.
Sepulang dari kampus yang terafiliasi dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa itulah kemudian Arip sempat membantu Sekretariat Wakil Presiden dan Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) selama satu tahun sebelum berkarier di Sekretariat ASEAN sampai sekarang.
Tidak ada yang sia-sia dari berpindah haluan dari teknik. Arip justru dapat melihat suatu kasus dalam sudut pandang yang lebih luas dari yang dipelajarinya di S1 dengan ilmu-ilmu baru di S2 dan S3.
Baca juga: Berminat Kerja di Bank Indonesia? Ini Bocoran Materi Tes Kebangsentralan Seleksi PCPM BI
“S1 saya memang Teknik Industri. Jadi kemudian switch ke ekonomi dan saya melihat ini menarik. Kalau dibilang apa yang saya pelajari di sebelumnya mungkin memang not directly can be applied. Tapi kan ibaratnya pola pikir, logika dan sistematisnya itu tetap terpakai, cuma case-nya yang berbeda” ujarnya.
Bekerja di Sekretariat ASEAN
Arip di Sekretariat ASEAN tergabung dalam ASEAN Economic Community (AEC) Departement. AEC adalah salah satu dari tiga pilar ASEAN Community, selain ASEAN Political-Security Community (APSC) dan ASEAN Social-Cultural Community (ASCC).
Tugas Arip dalam urusan koordinasi adalah monitoring inisiatif yang sedang dilakukan dalam bidang ekonomi, untuk dilaporkan ke level technical level, Senior Official, menteri hingga pemimpin negara.
“Sebagian besar tugas di sini adalah lebih ke arah koordinasi. Jadi fungsinya mulai dari technical-nya dari level bawah sampai ke high level policy issue ke ministerial dan pemimpin negara.” ujar Arip.
tulis komentar anda