Mengenal ITB Kampus Cirebon, Prodi yang Tersedia dan Keunggulannya
Jum'at, 10 November 2023 - 08:01 WIB
Baca juga: Mau Masuk ITB Tanpa Tes? Ini Prediksi Nilai Rapor Ideal per Fakultas ITB Jalur SNBP
Kemudian untuk prodi Kriya yang dapat langsung berkaitan dengan aneka ragam kekayaan dan potensi seni yang ada di komunitas-komunitas di Cirebon dan sekitarnya. Sebut saja produk Batik Trusmi serta Desa Gerabah Sitiwinangun.
Sementara itu Prodi PWK dapat melakukan berbagai potensi kajian pengembangan wilayah-wilayah sekitar kawasan Rebana (Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan).
"Seluruh tema atau topik tugas akhir mahasiswa, penelitian dosen, serta program pengabdian masyarakat akan diarahkan pada kajian terkait potensi dan masalah sekitar kawasan Rebana," ungkapnya.
"Tentu saja implikasinya adalah terbangunnya kerja sama dengan berbagai pihak pemerintah daerah. Mulai dari pemerintah desa, pemerintah kabupaten, pemerintah kota, instansi pemerintahan terkait, serta lembaga swasta lainnya di Cirebon dan sekitarnya," lanjutnya.
Meski begitu, seluruh program di ITB Kampus Cirebon tetap dilaksanakan secara terpusat oleh ITB. Mulai dari sistem penerimaan mahasiswa baru, sistem akademik dan kemahasiswaan, sistem keuangan, sistem dan pengembangan sarana dan prasarana, hingga sistem kelulusan.
Peran Direktorat Kampus ITB Cirebon (DKIC) lebih kepada perpanjangan tangan dari berbagai unit Fakultas/Sekolah dan unit-unit pendukung untuk membantu mengkoordinasi, memfasilitasi, serta memonitoring berbagai program terutama terkait penyelenggaraan akademik dan pengembangan infrastruktur.
"Secara keseluruhan, sebagian besar operasional akademik dan pengembangan infrastruktur memanfaatkan sumber dana hibah dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat," tuturnya.
Dalam upaya memberikan perluasan akses pendidikan tinggi di daerah melalui jalur PSDKU ini, Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Republik Indonesia pun telah memberikan penilaian yang baik kepada pengembangan ITB Kampus Cirebon.
Kemudian untuk prodi Kriya yang dapat langsung berkaitan dengan aneka ragam kekayaan dan potensi seni yang ada di komunitas-komunitas di Cirebon dan sekitarnya. Sebut saja produk Batik Trusmi serta Desa Gerabah Sitiwinangun.
Sementara itu Prodi PWK dapat melakukan berbagai potensi kajian pengembangan wilayah-wilayah sekitar kawasan Rebana (Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan).
"Seluruh tema atau topik tugas akhir mahasiswa, penelitian dosen, serta program pengabdian masyarakat akan diarahkan pada kajian terkait potensi dan masalah sekitar kawasan Rebana," ungkapnya.
"Tentu saja implikasinya adalah terbangunnya kerja sama dengan berbagai pihak pemerintah daerah. Mulai dari pemerintah desa, pemerintah kabupaten, pemerintah kota, instansi pemerintahan terkait, serta lembaga swasta lainnya di Cirebon dan sekitarnya," lanjutnya.
Meski begitu, seluruh program di ITB Kampus Cirebon tetap dilaksanakan secara terpusat oleh ITB. Mulai dari sistem penerimaan mahasiswa baru, sistem akademik dan kemahasiswaan, sistem keuangan, sistem dan pengembangan sarana dan prasarana, hingga sistem kelulusan.
Peran Direktorat Kampus ITB Cirebon (DKIC) lebih kepada perpanjangan tangan dari berbagai unit Fakultas/Sekolah dan unit-unit pendukung untuk membantu mengkoordinasi, memfasilitasi, serta memonitoring berbagai program terutama terkait penyelenggaraan akademik dan pengembangan infrastruktur.
"Secara keseluruhan, sebagian besar operasional akademik dan pengembangan infrastruktur memanfaatkan sumber dana hibah dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat," tuturnya.
Dalam upaya memberikan perluasan akses pendidikan tinggi di daerah melalui jalur PSDKU ini, Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Republik Indonesia pun telah memberikan penilaian yang baik kepada pengembangan ITB Kampus Cirebon.
tulis komentar anda