Kiprah Arby Mamangsa, Kepsek SMP Nusantara Sorong Ubah 'Sekolah Buangan' Menjadi Berprestasi
Jum'at, 22 Maret 2024 - 15:02 WIB
Baca juga: Berapa Angka Partisipasi Sekolah SMP di Indonesia? Ini APS Penduduk Usia 13-15 Tahun Sejak 2011-2023
Arby pun melibatkan orang tua murid dalam upaya membangun SMP Nusantara. Ivone, salah satu orang tua murid mengaku, sejak Kurikulum Merdeka diterapkan, ia jadi dapat melihat secara langsung perkembangan yang dialami oleh anaknya, baik secara akademik, maupun non-akademik.
“Bapak Kepala Sekolah sering meminta saya untuk berikan wejangan-wejangan, motivasi buat anak-anak sekolah. Saya senang di SMP Nusantara, Bapak Kepala Sekolah libatkan kami sebagai orang tua untuk ikut serta dalam kegiatan sekolah, saya juga melihat perubahan anak saya, yang tadinya pemalu, sekarang jadi aktif di sekolah. Daya tangkapnya juga jadi lebih cepat. Saya sangat berterima kasih pada Kurikulum Merdeka, karena bisa terjadi perubahan yang sangat besar buat anak-anak kami,” ujar Ivone.
Arby merasa, keberhasilannya dalam mengubah SMP Nusantara bersama Kurikulum Merdeka tidak terlepas dari bantuan Platform Merdeka Mengajar (PMM).
“Waktu awal-awal kami menerapkan Kurikulum Merdeka, PMM itu jadi teman setia kami. Waktu belajar terbatas, anggaran terbatas, semua terbatas. Ternyata PMM menjadi jawaban buat kami, dan akhirnya kami dorong semua guru untuk memakai PMM,” jelas Arby.
Fitur di PMM yang dirasa sangat membantu dalam implementasi Kurikulum Merdeka bagi Arby dan guru-guru SMP Nusantara adalah Pelatihan Mandiri, karena banyak topik yang dapat dipelajari untuk peningkatan kompetensi.
Selain itu, ia pun merasa fitur Ide Praktik juga membantu dalam pembelajaran di SMP Nusantara. “Kami rajin nge-vlog, makanya kami suka berbagi. Namun, kalau ditanya apa fitur yang paling menolong, semua fitur di PMM sangat menolong kami, mungkin bisa diuji, sekolah kami yang paling banyak menggunakan akun Belajar.id,” candanya.
Arby pun melibatkan orang tua murid dalam upaya membangun SMP Nusantara. Ivone, salah satu orang tua murid mengaku, sejak Kurikulum Merdeka diterapkan, ia jadi dapat melihat secara langsung perkembangan yang dialami oleh anaknya, baik secara akademik, maupun non-akademik.
“Bapak Kepala Sekolah sering meminta saya untuk berikan wejangan-wejangan, motivasi buat anak-anak sekolah. Saya senang di SMP Nusantara, Bapak Kepala Sekolah libatkan kami sebagai orang tua untuk ikut serta dalam kegiatan sekolah, saya juga melihat perubahan anak saya, yang tadinya pemalu, sekarang jadi aktif di sekolah. Daya tangkapnya juga jadi lebih cepat. Saya sangat berterima kasih pada Kurikulum Merdeka, karena bisa terjadi perubahan yang sangat besar buat anak-anak kami,” ujar Ivone.
PMM Menjadi Teman Setia Implementasi Kurikulum Merdeka
Arby merasa, keberhasilannya dalam mengubah SMP Nusantara bersama Kurikulum Merdeka tidak terlepas dari bantuan Platform Merdeka Mengajar (PMM).
“Waktu awal-awal kami menerapkan Kurikulum Merdeka, PMM itu jadi teman setia kami. Waktu belajar terbatas, anggaran terbatas, semua terbatas. Ternyata PMM menjadi jawaban buat kami, dan akhirnya kami dorong semua guru untuk memakai PMM,” jelas Arby.
Fitur di PMM yang dirasa sangat membantu dalam implementasi Kurikulum Merdeka bagi Arby dan guru-guru SMP Nusantara adalah Pelatihan Mandiri, karena banyak topik yang dapat dipelajari untuk peningkatan kompetensi.
Selain itu, ia pun merasa fitur Ide Praktik juga membantu dalam pembelajaran di SMP Nusantara. “Kami rajin nge-vlog, makanya kami suka berbagi. Namun, kalau ditanya apa fitur yang paling menolong, semua fitur di PMM sangat menolong kami, mungkin bisa diuji, sekolah kami yang paling banyak menggunakan akun Belajar.id,” candanya.
(nnz)
tulis komentar anda