Mudik Makin Asyik, Badan Bahasa Bagi-Bagi Belasan Ribu Buku untuk Pemudik
Selasa, 02 April 2024 - 12:36 WIB
Suasana pemudik saat menyambangi booth Mudik Asyik Baca Buku di Stasiun Gambir. Foto/BKHM.
Aminudin Aziz menjelaskan, pihaknya memang menyasar orang tua dan anak pemudik dalam program ini. Tujuannya untuk membiasakan anak dan juga orang tua untuk membaca di sela waktu yang memungkinkan, penat dan bosan saat perjalanan mudik pun bisa terobati dengan buku.
"Ini menjadi waktu berharga dengan mengajak anak diskusi dan mengobrol saat perjalanan jauh mudik. Komunikasi dan interaksi dengan anak yang pada kesempatan biasa tidak bisa dilakukan selama itu," ujarnya.
Baca juga: Diplomat dan Dubes Berbagai Negara akan Ikut Program Belajar Bahasa Indonesia
Dengan interaksi intensif orang tua dan anak, katanya, akan meningkatkan hubungan emosional yang lebih baik antar keduanya. Di sisi lain kesadaran akan membaca pun akan bisa ditumbuhkan di tengah masyarakat.
"Jadi tidak ada alasan masyarakat yang mau baca buku tapi tidak ada waktu dan tidak ada bahan. Kini kami dekatkan bahan bacaan itu kepada masyarakat, khususnya para pemudik," ujarnya.
Selain itu, kegiatan ini bertujuan untuk membantu orang tua untuk mengurangi penggunaan ponsel pada anak, serta
diharapkan dapat meningkatkan kecerdasan anak karena gemar membaca.
Sementara Deputi II Daop 1 Jakarta Ali Afandi mendukung kegiatan yang dia nilai sangat bermanfaat untuk meningkatkan minat baca masyarakat, khususnya bagi pemudik yang menggunakan jasa kereta api.
Pemudik yang sedang menunggu di stasiun bisa mengisi waktunya dengan membaca buku yang bisa diambil di booth. Mereka pun bisa membawa buku tersebut pulang untuk mengusir rasa bosan selama perjalanan.
Aminudin Aziz menjelaskan, pihaknya memang menyasar orang tua dan anak pemudik dalam program ini. Tujuannya untuk membiasakan anak dan juga orang tua untuk membaca di sela waktu yang memungkinkan, penat dan bosan saat perjalanan mudik pun bisa terobati dengan buku.
"Ini menjadi waktu berharga dengan mengajak anak diskusi dan mengobrol saat perjalanan jauh mudik. Komunikasi dan interaksi dengan anak yang pada kesempatan biasa tidak bisa dilakukan selama itu," ujarnya.
Baca juga: Diplomat dan Dubes Berbagai Negara akan Ikut Program Belajar Bahasa Indonesia
Dengan interaksi intensif orang tua dan anak, katanya, akan meningkatkan hubungan emosional yang lebih baik antar keduanya. Di sisi lain kesadaran akan membaca pun akan bisa ditumbuhkan di tengah masyarakat.
"Jadi tidak ada alasan masyarakat yang mau baca buku tapi tidak ada waktu dan tidak ada bahan. Kini kami dekatkan bahan bacaan itu kepada masyarakat, khususnya para pemudik," ujarnya.
Selain itu, kegiatan ini bertujuan untuk membantu orang tua untuk mengurangi penggunaan ponsel pada anak, serta
diharapkan dapat meningkatkan kecerdasan anak karena gemar membaca.
Sementara Deputi II Daop 1 Jakarta Ali Afandi mendukung kegiatan yang dia nilai sangat bermanfaat untuk meningkatkan minat baca masyarakat, khususnya bagi pemudik yang menggunakan jasa kereta api.
Pemudik yang sedang menunggu di stasiun bisa mengisi waktunya dengan membaca buku yang bisa diambil di booth. Mereka pun bisa membawa buku tersebut pulang untuk mengusir rasa bosan selama perjalanan.
tulis komentar anda