5 Alasan Jurusan Bahasa, IPA, dan IPS di SMA Dihapus, Dampak Kurikulum Merdeka?
Kamis, 18 Juli 2024 - 14:07 WIB
JAKARTA - Jurusan Bahasa, IPA, dan IPS akan resmi dihapus mulai tahun ajaran baru 2024/2025. Sederet alasan melatarbelakangi peniadaan sistem penjurusan di SMA tersebut.
Penjurusan di jenjang SMA, baik itu Bahasa, IPA, dan IPS kadang bisa menuai perdebatan mana jurusan yang lebih baik. Perdebatan ini pun akan membuat bingung calon siswa atau bahkan orang tua dalam menentukan jurusan di sekolah.
Baca juga: Kemendikbud Hapus Penjurusan IPA, IPS, dan Bahasa, Apa Alasannya?
Namun era Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim menawarkan kurikulum yang dinilai lebih fleksibel dan memerdekakakan murid dan siswa di sekolah.
Programnya dinamakan Kurikulum Merdeka yang sebagai efeknya adalah kini murid tidak lagi dikotak-kotakkan ke dalam jurusan Bahasa, IPA, ataupun IPS.
Baca juga: Apakah Masuk Unhan Harus dari Jurusan IPA? yang Pasti Kuliahnya Gratis
Sejatinya, jurusan Bahasa, IPA, dan IPS sudah dihapus secara bertahap sejak 2021. Kepala Badan Standar Nasional Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek Anindito Aditomo memberikan penjelasan.
Penjurusan di jenjang SMA, baik itu Bahasa, IPA, dan IPS kadang bisa menuai perdebatan mana jurusan yang lebih baik. Perdebatan ini pun akan membuat bingung calon siswa atau bahkan orang tua dalam menentukan jurusan di sekolah.
Baca juga: Kemendikbud Hapus Penjurusan IPA, IPS, dan Bahasa, Apa Alasannya?
Namun era Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim menawarkan kurikulum yang dinilai lebih fleksibel dan memerdekakakan murid dan siswa di sekolah.
Programnya dinamakan Kurikulum Merdeka yang sebagai efeknya adalah kini murid tidak lagi dikotak-kotakkan ke dalam jurusan Bahasa, IPA, ataupun IPS.
Baca juga: Apakah Masuk Unhan Harus dari Jurusan IPA? yang Pasti Kuliahnya Gratis
5 Alasan Jurusan Bahasa, IPA, dan IPS Dihapus
Sejatinya, jurusan Bahasa, IPA, dan IPS sudah dihapus secara bertahap sejak 2021. Kepala Badan Standar Nasional Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek Anindito Aditomo memberikan penjelasan.
1. Munculnya Kurikulum Merdeka
tulis komentar anda