Wujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi, UI Menjangkau Pelosok Negeri Melalui Program Pengmas

Rabu, 16 Oktober 2024 - 11:02 WIB
“Kami bekerja sama dengan kampus di sana agar program pemberdayaan masyarakat ini harus bisa sustainable, dan bukan hanya hit and run. Kegiatan pemberdayaan ini butuh pendampingan yang berkesinambungan agar masyarakat bisa menyadari bahwa kemandirian bermanfaat untuk diri mereka sendiri,” katanya.

DPPM UI telah menginisiasi berbagai program untuk Desa Adat Geriana Kauh, termasuk pelestarian Tari Sang Hyang Dedari di Karangasem, Bali, yang ditetapkan oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) sebagai Intangible World Heritage sejak 2016 lalu.

UI mendirikan Museum Sang Hyang Dedari Giri Amerta yang diresmikan pada 2019, sebagai upaya untuk menjaga warisan budaya, dan menumbuhkan pariwisata desa agar masyarakat adat dapat mandiri.

“Melalui program pengmas ini, UI berhasil menjaga warisan budaya di Tanah Air. Bahkan, beberapa warisan budaya tersebut ada yang hampir punah,” tutur Instruktur Klinik HIV/AIDS Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo mulai dari 1995 hingga saat ini.



Mahasiswa UI saat melakukan program pengmas di Atambua, NTT. (Foto: Humas UI)

Setiap program pengmas yang dilakukan UI harus memiliki potensi sustainability, melibatkan pemangku kepentingan, kontribusi industri atau perusahaan yang mau berpartisipasi. Program ini bukan berarti tanpa kendala. Walau dana pengmas yang dialokasikan Rp4 miliar dalam setahun untuk menjangkau berbagai daerah di Indonesia, DPPM UI tetap mengupayakan hasil kegiatan dengan maksimal sesuai kebutuhan masyarakat.

Prof. Agung menambahkan, kegiatan DPPM UI dapat bermanfaat dan menjadi solusi bagi permasalahan masyarakat Indonesia. Salah satunya inovasi digitalisasi di bidang kesehatan dengan meluncurkan aplikasi EndCorona. Aplikasi ini ditujukan untuk membantu masyarakat hadapi wabah Covid-19.

“Dalam empat tahun terakhir hingga Oktober 2024 ini lebih dari 1500 kegiatan pengmas. Jumlah ini adalah total keseluruhan pengmas UI. Namun untuk yang menggunakan alokasi dana pengmas ada sekitar 1000 kegiatan pengmas,” tutur Prof. Agung yang pernah menjadi konsultan Human Resource for Health, Nursing And Midwifery WHO Indonesia.

Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More