Etika Digital Dibutuhkan Pelajar dan Kalangan Pendidik saat Berekspresi di Media Sosial
Jum'at, 18 Oktober 2024 - 18:04 WIB
Senada, influencer Suci Maria mengatakan, etika digital (digital ethics) merupakan kemampuan individu dalam menyadari, mencontohkan, menyesuaikan diri, merasionalkan, mempertimbangkan, dan mengembangkan tata kelola etika digital (netiquet) dalam kehidupan sehari-hari.
”Menggunakan media digital mestinya diarahkan pada suatu niat, sikap, dan perilaku yang etis demi kebaikan bersama. Demi meningkatkan kualitas kemanusiaan. Apalagi di Indonesia yang multikultur, etika digital sangat relevan dipahami dan dipraktikkan oleh semua warga Indonesia,” jelas Suci Maria.
Sementara, Social Media Enthusiast Cantika Mateiro menyebut pengguna media sosial memiliki tantangannya tersendiri, yaitu denial my own self (penyangkalan diri sendiri), handphone, dan manajemen waktu.
”Pengguna media sosial kerap kali menghadapi hal yang bertentangan dengan diri sendiri, tidak tahan tanpa handphone, sehingga dibutuhkan untuk mengatur waktu (time management),” imbuh mahasiswi berprestasi itu.
Lihat Juga: Ciptakan Ruang Digital Bersih, Pelajar dan Generasi Muda Harus Dijauhkan dari Judi Online
”Menggunakan media digital mestinya diarahkan pada suatu niat, sikap, dan perilaku yang etis demi kebaikan bersama. Demi meningkatkan kualitas kemanusiaan. Apalagi di Indonesia yang multikultur, etika digital sangat relevan dipahami dan dipraktikkan oleh semua warga Indonesia,” jelas Suci Maria.
Sementara, Social Media Enthusiast Cantika Mateiro menyebut pengguna media sosial memiliki tantangannya tersendiri, yaitu denial my own self (penyangkalan diri sendiri), handphone, dan manajemen waktu.
”Pengguna media sosial kerap kali menghadapi hal yang bertentangan dengan diri sendiri, tidak tahan tanpa handphone, sehingga dibutuhkan untuk mengatur waktu (time management),” imbuh mahasiswi berprestasi itu.
Lihat Juga: Ciptakan Ruang Digital Bersih, Pelajar dan Generasi Muda Harus Dijauhkan dari Judi Online
(wyn)
tulis komentar anda